Kim Seokjin's POV
"Eh, Prit! Lu kemana sih kemarin? Gua nyariin lu tau!" Kata Namjoon keesokan harinya, pas gue baru aja masuk kedalam kelas.
"Gue di kantin....... Tau nggak bareng siapa?" Tanya gue sambil menatap Namjoon dengan mata yang berbinar binar.
"Siapa?"
"Zana." Ujar gue sambil tersenyum.
"LAH?! KOK BISA?!" Tanya Namjoon dengan muka yang terkejut.
Gue melipat lengan di atas dada. Berasa ganteng.
"Dia pengen betemen sama gue, karna dia suka Jin di be te es!" Gue mengambil hape, membuka galery, lalu menunjukan foto Jin. "Nih, nih, si Jin. Ganteng ya? Kayak gue."
Namjoon diam, lalu "ANJRIT. BEDA JAUH BEGO" Namjoon ngakak. Karna terlalu berisik, ketua kelas—seperti biasanya—menegur gue.
"Gue udah prediksi lu bakal ngakak. Tapi ya.... Yang penting gua deket lah sama Zana."
"Serah lu dah." Kata Namjoon menyerah, lalu ia duduk dikursinya, dan memainkan hape.
"Lu nonton bokep mulu anjir." Kata Yoongi yang tiba tiba muncul dari belakangnya Namjoon.
Dika terkejut, lalu langsung memasukan hapenya ke kantong. "Apaan sih, nggak!"
"Ngelak mulu. Tadi jelas jelas gue liat cewek bugil di hape lu." Bales Yoongi.
"Apaan sih kalian, aku kan anak baik baik." Bales Namjoon dengan muka alay-nya.
"Anak baik baik my ass. Tiap hari kalo gue mau ngajak ngobrol, lu nonton bokep mulu." Kata gue, mengingat kejadian kemarin lusa.
Namjoon hanya cengengesan.
Lalu karna bel masuk berbunyi, gua, Yoongi, dan Namjoon pun langsung kembali ke tempat duduk masing masing. Dan menunggu gurunya datang.—
Seperti biasa, pas istirahat gue langsung pergi ke tempat roti dan gorengan, untuk jajan dan menunggu Zana, sedangkan Yoongi dan Namjoon pergi ke tukang Mie ayam.
Dan seperti biasa juga, gue beli roti yang 2000-an. "Ambil aja, Prit." Kata ibunya.
Baru aja gue mau ambil rotinya, ada suara yang gue kenal banget, ngomong di samping gue, "lo lagi, lo lagi." Katanya.
Gue menengok dan menemukan Zana yang lagi mendongak dan tersenyum kearah gue.
Duh, cantik banget.
Gue tersenyum mengejek, "iya, lo lagi lo lagi." Gue meraih kantong plastik, dan tujuh tahu goreng. "Seperti biasa kan, Zan?"
Zana tertawa, "iya, lo tau aja."
Iyalah, gue kan calon pendamping lu.
Eh, kecepetan.
Setelah gue udah ngambil semua gorengannya, gue kasihin ke Zana, "makasih." Katanya.
Gue mengangguk. Lalu setelah mengambil roti, gue buru buru keluar dari kerumunan anak yang ngantre untuk beli jamur krispi."Kok lo beli roti doang, Jin?" Tanya Zana setelah menyadari gue hanya membawa satu roti yang ijo, yang sering gue beli.
"Iye, males gue." Bales gue sambil memasukan tangan ke kantong celana.
"Males atau bokek?"
Gue menyenggol pelan lengannya Zana, "gara gara bokek, gue jadi males."
Zana tertawa, "orang ganteng rata rata bokek ya."
Gue tersedak ludah sendiri.
"Zana! Sini Zan!" Panggil seseorang cewek, yang gue tebak adalah temannya. Merasa di panggil, Zana pun menoleh kearah suara.
"Eh, gue udah dipanggil tuh, duluan ya." Katanya lalu melesat pergi.
"Iya... Zana."
By the way, kapan ya gue bisa deket sama Zana? Dan bisa jajan bareng, atau jalan bareng ke kantin?
Setelah membuang napas, gue langsung menghampiri Namjoon dan Yoongi yang masih menunggu mie ayamnya.
"Eh beloman tuh? Lama banget." Tanya gue
Dengan muka kesal, Namjoon menjawab "tau nih. Abangnya ngeladenin kakak kelas mulu."
"Oh iya, tumben tadi lo ngomong sama Zana?" Tanya Yoongi lagi.
"Lo liat?"
Yoongi terkekeh pelan, "iyalah. Siapa yang nggak liat tiang listrik sama tanaman toge?"
Gue memukul bahunya Yoongi, "anjrit lu. Lamaan! Gue udah laper nih."
"Yaelah, lu cuman beli roti doang."
Gue memukul pundaknya Yoongi lagi, "asu"
A/N: vomment ya gaes
----////-----

KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Gorengan 🌮
Fanfictionmungkin kehadiran lo di hidup gue itu hanya untuk sesaat. hanya sebagai 'cewek gorengan' yang selalu nongkrong di kantin sekolah, tapi tidak di hati gue. Warning!!!: Harsh words Non-baku Gajelas Super cringe -- start: january 22th, 2017 end: febuar...