Kim Seokjin's POV
"Belum jadi pacar sih..." Kata Zana dengan jelas dan lantang.
Saking lantangnya, kata-kata itu sampai menusuk ke jantung gue.
"O-oh..." Bales gue lemas.
Zana terkekeh, "iya gitu deh." Katanya, "tapi... Lo sering denger kan istilah 'cinta bertepuk sebelah tangan'? Nah... Gue lagi alamin itu sekarang." Raut wajah Zana tiba-tiba aja menjadi bersedih.
Gue rasanya ingin menggebrak meja dengan keras saking keselnya, tapi gue takut diusir. Jadi ya nggak jadi.
Cowok macem apa yang bisa nolak cewek se-cantik Zana?
"Cinta bertepuk sebelah tangan ya..." Kata gue mengulang kata-katanya Zana tadi.
Zana mengangguk, "iya, dia nggak pernah peka. Walaupun temen-temen gue sering teriakin kode begitu."
Zana menghela napas, lalu ia tertawa, "yah, kenapa gue jadi curhat ya? Hawanya jadi suram kan."Gue tersenyum simpul, "kagak apa-apa sih."
"Tapi...lo nggak apa-apa nih, cerita ke gue? Lo nggak takut gue cepu-in?" Kata gue, lalu tertawa.
Zana dengan tulusnya tersenyum kearah gue. "Gue nggak takut kok. Kan lo temen gue, Jin"
Kan lo temen gue, Jin.
Kan lo temen gue, Jin.
Kan lo temen gue, Jin.
Kan lo—
"HOEEK."
"Eh?! Lo kenapa?!"
Gue terbatuk-batuk beberapa kali, "n-n-nggak kok, gue cuman keselek sambelnya takoyaki ini doang."
Zana mengambil tisu dari tas kecilnya, lalu ia mengelap noda sambel yang ada di bibir gue. "Duh, jadi berantakan kan?" Katanya.
Gue memandangi Zana sebentar, "l-lo nggak apa-apa nih, ngelapin m-mulut gue?" Kata gue sambil terbata-bata. Karna rasa pedas dari sambelnya masih mencekat di tenggorokan gue.
"Gak apa-apa lah, kan lo bestfriend gue, gue mah santai-santai aja bareng bestfriend gue." Kata Zana sambil tersenyum tulus.
"HOEEEEEEEKKKKKKKK"
"Asu?! Kok lo muntahin semua takoyakinya sih?!"
Gue ngos-ngosan, kepala gue pusing. "G-g-g-gue kayaknya.... S-sakit deh...."
Iye sakit hati.
Zana menatap gue dengan prihatin, "yaudah, kita pulang aja ya? Gue pesenin greb-kar" katanya.
Gue hanya mengangguk lemas.
-----
"Seokjin."
"Seokjin."
"Seokjin, bangun dong."
"Seokjin, tolong deh."
"Seokjin......"
"Seokjin! ADA KECOA!!!"
Gue langsung bangkit, dan celingak-celinguk mencari dimana kecoa itu berada. Bukannya menemukan kecoa, gue malah menemukan Namjoon dan Minhyun lagi duduk sambil memperhatikan gue.
"Oh iya, akhirnya dia bangun juga. Pinter lu Joon." Puji Minhyun sambil menepuk-nepuk pundaknya Namjoon.
Namjoon tersenyum bangga, "iyalah gue."
NYUTT
Gue memegang kepala gue sambil menggerutu, "aduh anjir.... Gue jadi pusing gara-gara bangun tiba-tiba...." Kata gue, lalu mulai tiduran kembali dikasur.
"Lo kenapa sih, Seokjin? Kok tadi nggak masuk?" Tanya Namjoon.
Minhyun mengangguk, "tadi pas istirahat jadi sepi tau."
Gue menghela napas, "gue tadi muntah-muntah mulu, Joon, Hyun. Dan gue pusing. Eh, elu dateng mengacaukan semuanya."
Mereka berdua hanya terkekeh pelan.
Lalu, Minhyun pun keluar kamar gue karna dia pengen BAB. (An: nggak elit bet) kesempatan ini pun digunakan Namjoon untuk mewawancarai gue mengenai hal yang sebenarnya.
"Seokjin, gue udah temenan sama lo dari kelas 1 SMP. Dan lo itu jarang banget yang namanya sakit kayak begini, jadi, lo kenapa sih?" Tanya Namjoon.
Gue menghela napas panjang, "gue galau Joon."
Namjoon melongo kearah gue, "galau? Gara-gara galau doang?"
"Tapi ini galau nya nggak biasa, Joon."
Namjoon mendekat kearah gue, "kenapa sih? Galau kenapa?"
Gue pun menceritakan semua kejadian kemarin dengan sangat detail.
Bukannya kesian, Namjoon malah ketawa, "lo baru kali ini masuk friendzone ya?" Katanya.
Gue mendengus kesal, "iya gila. Dan ternyata nggak enak ya.... Gila. Apa ini karma gara-gara gue nggak peka ya? Sama cewek yang suka sama gue."
"Ya.. Mungkin aje sih."
"Oh iya, siapa nama cowoknya?" Tanya Namjoon lagi."Jeon Jungkook."
Namjoon diam, "serius lo?"
Gue mengangguk, "iya. Jungkook ganteng anjir." Gue menatap kearah Namjoon, "no homo loh."
Namjoon terkekeh, "lo emang goblok, Seokjin"
"Dih anjir. Bukannya ngasih gue nasihat, malah ngejek gue."
"Bukan begitu. Lo belum pernah ngeliat Jungkook yang 'asli' kan?"
Gue menggeleng pelan, "belum sih.... Ah tapi nggak mau ah. Jungkook lebih cakep daripada gua."
"Udah. Liat aja besok, makanya lo masuk!"
"Iye iye. Tapi kenapa sih? Ama si Jungkook-Jungkoook itu." Tanya gue penasaran.
Namjoon tersenyum, "udeh, liat aja dulu. Besok. Kita ke kelas Zana."
Walaupun gue masih bingung dengan perkataannya Namjoon, tapi gue hanya meng-iya-kan agar Namjoon diam, dan berhenti mengejek gue.
Yah-
Liat aja besok.----////----
A/N: vomment y gaessss

KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Gorengan 🌮
Fanfictionmungkin kehadiran lo di hidup gue itu hanya untuk sesaat. hanya sebagai 'cewek gorengan' yang selalu nongkrong di kantin sekolah, tapi tidak di hati gue. Warning!!!: Harsh words Non-baku Gajelas Super cringe -- start: january 22th, 2017 end: febuar...