-13-

611 91 6
                                        

Kim Seokjin's POV

"Jin, sabtu ini mau jalan sama Zana nggak?" Tanya Namjoon ditengah pelajaran seni budaya.

Gue yang daritadi hanya sibuk menggambar, jadi menaruh pensil gue dan menoleh kearah Namjoon, "jam? Sama siapa? Kemana? Kok tumben? Ada apa?"

"Jin. plz. Satu-satu dong nanyanya." Kata Namjoon sambil menganggkat kedua tangannya, "pokoknya sore, ke Gading,"

"Sama?"

Namjoon duduk disebelah gue, "jadi gini... Gue pengen ngadain double date aja."

Gue langsung melotot kearah Namjoon, "LO PUNYA PACAR, JOON?!"

Namjoon menggaruk tengkuknya, "hehe. Jangan gitu ah, gue malu kan jadinya." Muka Namjoon memerah.

"Wah, beli dimana pelet-nya? Gue mau juga dong. Gue mau pelet Bryana Holly sama Selena—"

Namjoon menepok paha gue, "anjir lo, jahat." Katanya dengan muka cemberut, "ini karna usaha gue tauk."

"Oke-oke," gue berdehem, "jadi? Gue boleh ikut nih besok?"

"Boleh lah. Lo dateng aja, ketemuan di Gadingnya langsung."

Gue diam sebentar, gue memikirkan kejadian beberapa hari lalu. "Joon, nanti lo berangkat bareng sama pacar lo ya?"

Namjoon mengangguk, "iyalah. Emang kenapa?"

"Gue kapok nungguin orang," gue menghela napas, "nanti lama lagi."

Namjoon menepuk pundak gue, "nggak kok, gue, pacar gue—Yena, dan Zana nggak akan telat."

"Bener ye? Kalo boong, kepala lo semua gue tebas loh."

Namjoon bergidik ngeri, "iya boss Jin iprit." Katanya.


-------

Bener.
Bener banget.

Gue bener-bener harus menebas kepala mereka semua.

Kita semua janjian jam 03.00 pm, sedangkan sekarang jam 4.00 pm, dan BELUM ADA YANG DATENG.

Emang seharusnya gue bawa samurai aja sekarang. Jadi kalau mereka dateng, gue bakal langsung tebasin semua.

Gue menghela napas.

Capek banget dah ah.

"Jinnnn!"

Gue menengok ketika ada yang memanggil gue.
Ternyata itu Namjoon, seorang cewek yang sepertinya Yena, dan Zana.

"Lah, kok lo bertiga?" Tanya gue nggak terima.

"Tadi ketemuan, terus pacar gue laper, jadi makan bakso dulu deh." Kata Namjoon sambil menoleh ke pacarnya, "she's my priority."

"Tai lo priority." Kata gue dalam hati.

"Udah yuk, masuk." Kata Namjoon, dan langsung jalan duluan.

Zana langsung menghampiri gue, "maap ya, lo nunggu lagi. Kayak waktu itu." Katanya, lalu ia tertawa.

Gue menghela napas.

Cewek Gorengan 🌮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang