Disclaimer©Masashi Kishimoto
Guardian©Angels0410
Mata Hinata seakan ingin terlepas dan keluar dari tempat seharusnya karna ucapan Sakura. Tanpa perlu penjelasan lebih lanjut Hinata mengerti dengan perkataan Sakura mengenai 'bertukar posisi'. Hinata menggeleng memberi tanggapannya. "Ti-tidak Sakura-chan."
"Aku mohon Hinata..." Air mata Sakura menetes menunjukkan bahwa ia sangat memohon. "Kumohon..." Sakura berlutut, gaun pengantin putih itu kini sudah menjadi coklat, kotor.
Melihat Sakura membuat tidak ada sepatah kata pun keluar dari bibir Hinata.
"Kumohon tolong aku Hinata, hanya kau yang dapat membantuku. Kau tahu aku sangat mencintai Naruto. Bagaimana bisa aku melakukan pernikahan ini?" Masih dengan posisi yang sama Sakura memohon.
"Sa-sakura-chan, hen-hentikan." Hinata membantu Sakura untuk berdiri namun Sakura menolak.
"Hinata tolong bantu aku. Kau sudah berjanji bukan?"
Pertanyaan itu tepat sasaran, membuat sang pendengar tidak dapat lagi menolak. "Ba-baiklah."
"Eh?"
"Baiklah Sakura-chan, aku akan membantumu."
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Sakura segera berdiri membersihkan semua debu tanah yang menempel di pakaiannya. "Kenapa lama sekali sih, bilang itu aja. Akukan lelah berlututnya malah dilihat orang-orang lagi." Keluar deh sifat asli Sakura.
Hinata hanya memandang tajam pada teman lamanya itu. Ia tahu Sakura memang memiliki sifat seperti itu dan tidak ada yang dapat ia lakukan.
"Ayo kau harus berganti pakaian." Sakura memaksa Hinata berjalan mengikutinya. Sesekali bersembunyi dari beberapa orang yang mengenalnya.
"Sakura-chan, tapi bagaimana dengan orang tua kita?"
"Sudahlah, aku sudah menyusun rencana."
-o0o0o-
"Dari mana saja kau Gaara?" Kini seorang perempuan dengan empat ikatan di rambut pirang kecoklatan menghampiri sang lelaki yang baru turun dari mobil.
Tidak ada jawaban dari pria yang kini malah berjalan terlebih dahulu, meninggalkan perempuan tersebut. "Gaara!"
Kakinya berhenti melangkah dan menghadap sang empunya suara. "Ada apa?" Tanyanya malas.
"Dari mana saja kau? Kami semua mencarimu." Kini perempuan itu menatap tajam.
"Tadinya aku ingin melarikan diri, tapi ada gadis 'bodoh' yang membuatku kesal." Beberapa kali helaan nafas keluar dari bibirnya.
"Kau harusnya berterimakasih pada gadis itu. Kalau kau melarikan diri maka tou-san akan membunuhmu."
"Biarkan saja." Jawaban itu begitu ringannya keluar dari mulut itu.
"Sudahlah, tou-san sudah menunggumu karena acara akan dimulai."
"Baiklah Temari." Sudah menjadi kebiasaannya untuk memanggil kakaknya dengan namanya saja.
-0o0o0-
Pernikahan yang hanya disiapkan dalam waktu singkat, namun dapat menjadi sebuah pernikahan menabjukkam. Hiasan, dekorasi dan daftar jumlah tamu yang datang saja sudah menunjukkan betapa besar pesta pernikahan ini. Orang tua Gaara yang merupakan pemimpin Sunagakure sudah pasti memiliki kolega yang tidak sedikit, ditambah lagi orang tua Sakura yang merupakan pemimpin salah satu rumah sakit di Konohagakure.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian (END)
FanfictionHinata terpaksa menjalani kehidupannya bersama Gaara. Kehidupannya tidaklah mudah, banyak permasalahan yang terjadi, banyak teror yang bermunculan. Pembunuhan dan kematian orang - orang disekitarnya. Seorang Gaara yang terkenal kejam dan tidak mempe...