20. Big bang

971 84 14
                                    

Banyak typo
tolong dikaish tau ya.
biar aku edit 🤣

Akhirnya setelah malam itu, Gaara bisa sedikit merasa lebih tenang. Sasuke tidak mendekati Hinata secara berlebihan, selalu ada Gaara juga di sana. Dan sudah selama dua bulan ini juga Gaara dan Sasuke secara sembunyi-sembunyi menyelidiki masalah Hinata bersama-sama.

Lebih sudah tujuh bulan kandungan Hinata. Dan hari ini Hinata dan Gaara akan pergi ke Rumah Sakit untuk melakukan pemeriksaan kandungan. Mereka akan tau jenis kelamin anaknya. Itu sangat membahagiakan.

"Gaara, tidak pergi ke kantor?" Tanya Hinata basa-basi.

Gaara mendekati Hinata mengelus perut besar itu, lalu menciumnya. "Bukannya kita akan melakukan pemeriksaan untuk melihat anak kita?"

Hinata sangat mencintai Gaara, dulu memang dirinya takut akan pernikahan ini. Tapi sekarang dia bersyukur akan semuanya. Memiliki suami yang peduli padanya adalah kebahagian terbesarnya.

"Hm kita akan melihatnya." Hinata memeluk Gaara, bermanja pada bahu Gaara. "Gaara, aku tidak menyangka akan sebahagia ini."

Gaara hanya diam mendengar Hinata, dirinya juga merasakan hal yang sama. Tidak pernah sekali pun ia bermimpi akan memiliki anak sebentar lagi. Walaupun memerlukan usaha ekstra untuk menjaga senyum istrinya itu, tapi semuanya menyenangkan baginya.

"Semoga semuanya akan bertahan lama." Hinata menutup matanya, meresapi suasana dan hangatnya tubuh suaminya. "Gaara aku ingin bertemu kaasan."

Gaara melepaskan pelukan Hinata, mengganggu kenyamanan Hinata. Matanya menatap tajam pada Hinata.

Seakan mengerti maksud Gaara, malah membuat Hinata tertawa. "Aku ingin ke kuburannya Gaara, bukan ke dunianya."

"Lain kali katakan lengkap."

"Ya."

Kediaman mereka menjadi sangat ramai, karna Gaara yang menambahkan pekerja. Ini semua agar Hinata tidak terlalu lelah di rumah. Bahkan untuk berkebun, Gaara melarang keras hal itu.

"Gaara, aku mau digendong..." Sungut Hinata saat mereka akan menuju mobil yang terparkir di halaman rumah.

Gaara sudah biasa menghadapi sikap manja Hinata itu, malah terkadang dirinya menggoda Hinata. Seperti saat ini, dirinya sedang menggendong Hinata tapi sesekali ia mencuri cium bibir Hinata. Membuat si empunya bibir menjadi kesal.

"Gaara jangan cium-cium." Kata Hinata sambil memukul-mukul dada Gaara. Lalu malah kadang ia menggigit Gaara. Walau begitu Gaara tidak akan memarahi atau berbicara keras padanya. "Rasakan. Sakitkan."

"Hm."

Setelah mendudukkan Hinata dengan aman di sampingnya, supir barulah menjalankan mobil, membawa mereka menuju Rumah Sakit.

Di dalam ruang USG, mereka bisa melihat bayi kecil calon anak mereka. Ternyata seorang bayi perempuan. Betapa bahagianya Hinata saat melihat itu, hingga air matanya tak dapat di bendung.

"Liat Gaara dia terlihat sehat." Ucap Hinata.

Gaara melihat istrinya, menghapus air matanya, lalu mengecup dahinya. Perasaannya pun sangat bahagia. Seorang anak perempuan, Gaara berjanji akan melindunginya.

"Ya, dia sehat. Nah sekarang kita pergi untuk bertemu kaasan." Tutur Gaara.

***

Saat ini mereka ada di depan makam ibunda Hinata. Suasana sedikit mendung dengan air berhembus pelan. Sepertinya hujan akan turun.

Guardian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang