21 Iklas

861 88 13
                                    

Pembicaraan mengenai keluarga Hyuuga dan Hinata menjadi besar. Orang-orang membicarakan kemungkinan siapa yang menjadi pelaku. Ada juga beberapa berita gosip yang mengait-ngaitkan kejadian ini dengan masa lalu Hinata bahkan terhadap saham yang beratas namakan Hinata.

"Gaara bagaimana keadaan Hinata?" Tanya Sasuke yang berkunjung ke rumah sakit tempat Hinata di rawat.

Gaara menghela napas, memandang wajah Hinata yang tak kunjung membuka mata sejak tiga hari sebelumnya.

"Dia belum sadar." Jawab Gaara.

Sasuke mengambil kunsi single dan duduk di samping Gaara. Dengan sengaja menepuk bahu Gaara.

"Bersabarlah, dia pasti akan sadar." Tutur Sasuke.

"Wajib. Dia harus sadar." Ucap Gaara dengan membelai kening istrinya itu. "Bagaimana pun Hinata adalah milikku."

Sasuke melirik tangan yang saling bertaut itu, ada rasa tidak senang, tapi di sisi lain ada rasa bahagia ketika mengetahui ada laki-laki yang sangat mencintai Hinata.

'Mungkin melihatnya bersama masih terlalu sakit bagiku. Tapi aku akan mencoba merelakannya.' Batin Sasuke.

"Gaara bagaimana dengan perkembangan kasus ini?" Tanya Sasuke.

Gaara melepas genggaman tangannya pada Hinata, berdiri dan mengisyaratkan untuk Sasuke juga mengikutinya.

"Salah satu pelakunya sudah tertangkap. Kini pihak kepolisian sedang mengintrogasinya."

Sasuke menyandarkan diri pada tembok putih di belakangnya. "Orang-orang membicarakan mengenai Hinata. Mereka juga mengungkit-ngungkit tentang kecelakaan semasa kecilnya. Apa ini akan baik-baik saja?"

"Semua akan baik-baik saja. Umpan yang kita berikan akan menangkap ikan yang besar. Pelaku yang sebenarnya akan segera bergerak. Kita hanya perlu menjaga Hinata. Dan kau berhati-hatilah." Ungkap Gaara.

"Ya."

Gaara memandang Sasuke sekilas, lalu menunduk, banyak hal yang dipikirkannya, termasuk juga perasaan Sasuke pada Hinata. Bohong jika ia tidak memikirkan itu, tapi untuk menyinggung itu rasanya tidak baik.

"Sasuke."

"Hm."

"Terima kasih."

"Ya."

Lalu mereka melakukan perbincangan kecil.

***

Di Kediaman Nara tengah di sibukkan dengan banyaknya orang-orang berlalu-lalang membawa berkas.

"Ada apa ini?" Tanya Shikamaru pada seorang yang juga membawa berkas.

Orang itu berhenti dan sedikit memberi hormat. "Tuan Shikaku, menyuruh kami untuk membawa ini semua ke ruangannya."

Diliriknya berkas tua yang dipegang orang itu, sedikit berdebu dan sudah kusam. Di sampul depannya ada tulisan kasus pembunuhan Hyuuga.

Setelah itu Shikamaru pergi memasuki ruang ayahnya. Bersama orang tadi.

"Tousan, kenapa tiba-tiba memeriksa kasus ini?" Tanya Shikamaru pada ayahnya yang terlihat sedang membolak-balikkan buku.

Shikaku menghentikan kegiatannya, "Kasus ini akan dibuka kembali dan kali ini tousan yang akan menjadi hakimnya."

"Oh." Ini memang tugas ayahnya, sudah biasa dengan aktifitas ini. Tapi kenapa ayahnya terlihat sedikit berlebihan.

Guardian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang