Setelah insiden semalam, Hinata dan Gaara malah berakhir di ranjang yang empuk. Dengan erangan dan desahan yang sexy.
Hm sungguh pasangan yang penuh gelora 'bercinta'.
"Hinata?" Panggil Gaara yang baru saja bangun dan tidak mendapati istrinya di tempat tidur.
"Ya, tunggu. Aku sedang mandi." Jawab Hinata yang berada dibilik kamar mandi.
"Harusnya kita mandi berdua sayang." Kata Gaara sambil bangun dari tempat tidur.
Tidak taukah Gaara bahwa Hinata di dalam sana sudah seperti kepiting rebus. Ya, ampun... Kejadian semalam saja masih jelas terlintah di benaknya.
Setelah menunggu selama lima belas menit, akhirnya Hinata keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Itu jelas membuat Gaara heran, biasanya Hinata memakai pakaian di luar kamar mandi.
"Tidak ingin aku melihat tanda yang kubuat semalam?" Tebak Gaara.
Tepat.
Tubuh Hinata kini penuh dengan bercak-bercak merah. Kalian rau, Gaara sangat suka mewarnai tubuh putih Hinata. Hahaha dasar suami gila.
"Ti-Tidak."
"Lalu?" Goda Gaara yang mendekati Hinata.
Hinata jelas gugup, wajahnya menunduk menghindari tatapan Gaara pada lehernya yang jelas-jelas ada kissmark di sana.
"Tanda ini sangat sempurna." Kata Gaara dengan menjilat tanda itu.
"Ish Gaara, aku sudah mandi. Jangan berbuat yang aneh-aneh." Sungut Hinata sambil mendorong Gaara. Saat jarak sudah aman lalu Hinata berkacak pinggang, "Sana mandi, Gaara bau."
Gaara hanya tersenyum tipis, "Itu bau cinta kita sayang."
Terkutuklah bibir Gaara yang sexy tapi mesum. Itulah isi pikiran Hinata yang lari keluar kamar.
***
Hinata dengan yukata yang indah dan Gaara dengan jas kerjanya tengah berada di ruang makan. Mereka menikmati sarapan dalam diam.
"Hinata ingat yang kita bicarakan semalam?" Tanya Gaara.
"Ya." Angguk Hinata.
"Jangan lakukan pekerjaan berat, minum obat yang diberikan Sasori dengan teratur, jangan pergi sendirian kau harus membawa Fuu kemana pun." Perintah Gaara.
Hinata tersenyum, sikap Gaara yang sangat protektif membuatnya sangat bahagia.
Oh ayolah Hinata terkadang membaca novel yang isinya tokoh utama perempuan merasa tertekan atau tidak ingin dilindungi. Hinata merasa itu sangat konyol.
Pasangan 'berada', berkedudukan, sangat melindungi pasangannya -walau over-, tidak ingin pasangannya dekat dengan pria lain dan masih banyak lagi. Itu bukannya sangat-sangat romantis dan sangat ideal???
Hanya perempuan bodoh yang menolak itu semua.
Malah Hinata pernah membaca sebuah novel yang tokoh utama perempuannya mencintai pria tukang selingkuh, kasar, pemabuk lalu melepaskan pria baik-baik. Dimana perempuan itu berharap pria itu akan berubah. Bagi Hinata itu sangat tidak berakal.
Kalian harus dewasa, merubah sifat atau tabiat seseorang tidak seperti membalik telapak tangan.
Pilihan hanya ada tiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian (END)
FanfictionHinata terpaksa menjalani kehidupannya bersama Gaara. Kehidupannya tidaklah mudah, banyak permasalahan yang terjadi, banyak teror yang bermunculan. Pembunuhan dan kematian orang - orang disekitarnya. Seorang Gaara yang terkenal kejam dan tidak mempe...