Kantor Neji sedang kedatangan dua orang, Gaara dan Itachi. Seperti kesepakatan mereka sebelumnya, mereka akan membahas semuanya.
Neji dan Itachi melihat Gaara serius, bagaimana pun mereka perlu bukti dan kejelasan.
"Tunggu sebentar lagi. Aku telah mengundang tamu penting." Kata Gaara.
Kemudian pintu terbuka, di sana sekretaris Neji berdiri bersama sosok yang telah lama dinyatakan meninggal. Sasuke Uchiha.
Itachi jelas sangat terkejut, "Sasuke?"
"Duduklah Sasuke, kita perlu bicara." Kata Gaara.
Sasuke duduk dengan santai tapi dia terlihat tidak suka. "Kau tidak menyatakan kalau di sini ada Itachi."
Itachi mengerutkan dahinya, "Apa sebenarnya yang kalian rencanakan?"
"Lebih baik kau ceritakan semuanya sekarang Sasuke." Kata Gaara.
"Setelah insiden kecelakaan itu, aku dirawat di Rumah Sakit. Sewaktu aku akan mengabari kalian semua, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruanganku. Ternyata itu seorang pembunuh bayaran. Jadi aku bersembunyi dan menyelidikinya." Kata Sasuke.
Bagi Itachi dan Neji itu merupakan hal aneh, kenapa ada yang mau membunuh Sasuke. Padahal Sasuke bukanlah orang yang memiliki musuh, apalagi sampai ingin membunuhnya.
"Yang menjadi masalah adalah ketika aku mendengar pembunuh itu mengaku bahwa yang menyuruhnya adalah Hiashi Hyuuga."
Astaga Neji benar-benar tak menyangka, kenapa semuanya mengarah pada ayahnya. "Itu mungkin saja jebakan."
"Aku sudah menyelidikinya. Memang Hiashi yang melakukan itu."
"Nah semua sudah jelas bukan, isi rekaman dan kasus Sasuke mengarah pada Hiashi." Kata Gaara
"Yang menjadi masalah adalah kasus penculikan itu dan terbunuhnya Hizashi dan Hitomi." Ujar Itachi.
"Jika benar isi rekaman itu menyatakan bahwa Hiashi sekarang adalah Hizashi. Maka yang terbunuh saat insiden itu adalah Hiashi yang asli dan Hitomi." Tambah Itachi.
Neji menghela napas, "Aku masih tidak akan percaya. Jika memang kasus ini akan dibuka, berikan aku bukti yang nyata. Jangan ceritakan ini pada Hinata dan Hanabi."
Tidak mudah bagi Neji untuk menerima ini semua. Terlalu menyakitkan bahwa ayahnya yang meninggal dan yang selama ini di sisi mereka bertiga adalah pembunuh ayah dan ibunya.
"Kalau begitu aku akan pergi, Hinata sedang rewel belakangan ini." Ujar Gaara.
Jelas itu menarik perhatian Sasuke. Ia lirik Gaara dengan pandangan tidak suka dan ada rasa kesal di matanya.
"Jangan ganggu kami Sasuke. Dia sudah menjadi milikku." Balas Gaara yang mengerti makna pandangan Sasuke. Dengan lirikkan yang tak kalah tajam, dipandangnya Sasuke, lalu berkata "Dia sedang hamil."
Sasuke mengepalkan tangannya. Ia serasa kalah telak dengan Gaara.
"Tidak perlu kau beritau aku sudah tau. Lindungi saja jika itu penting." Balas Sasuke.
***
Hinata sedang mondar mandir di teras rumahnya. Menunggu Gaara memang membutuhkan kesabaran yang sangat.
"Astaga Hinata-sama. Jangan seperti itu." Kata Fuu dengan terus mengikuti pergerakan Hinata.
Hinata menggeleng, masih dengan mondar-mandir. Sekali-sekali kakinya menghentak karna kesalnya. "Gaara mana? Gara mana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian (END)
FanfictionHinata terpaksa menjalani kehidupannya bersama Gaara. Kehidupannya tidaklah mudah, banyak permasalahan yang terjadi, banyak teror yang bermunculan. Pembunuhan dan kematian orang - orang disekitarnya. Seorang Gaara yang terkenal kejam dan tidak mempe...