Chapter 8

171 119 67
                                    

Jadi begini, part kemaren itu kan ga jelas banget akhirnya, jadi gue copas kesini so enjoy it:)

George menyuruh Ella duduk agar tidak ilang, Ella mengikutinya. Dia melihat teman-teman George. Disitu ada Redo, Gilang sama Adam. Mereka semua membawa pasangan mereka masing-masing. Beruntung karena tadi Ella bertemu dengan George jadi Ella sekarang bisa dibilang "penamping"-nya sekarang.

"Lucas mana?" tanya Redo.

"Tuh," jawab George sambil menunjuk ke arah cowo dan cewe yang sedang tertawa dengan jarak yang sangat dekat.

Itu Lucas? Demi apa? Idih, gue kira anak baik-baik ternyata sama aja sama yang lain.t

"Ella, geser dah," ujar George. Ells menggeserkan bokong kecilnya ke sebelah kanan agar George bisa duduk. Jadi sekarang Ella duduk diantara cewenya Redo dan George.

Tidak lama kemudian, Ella melihat Lucas mencium tepat di bibir gadis itu. Lalu meninggalkannya dan jalan menuju ke tempat duduk yang Ella duduki.

"Lama banget lo cuman disuruh nyium cewek doang," celutuk Adam.

"Jadi gimana ceweknya?" tanya Gilang. Sebelum Lucas menjawsb pertanyaan itu, matanya berhenti tepat saat berpapasan dengan Ella. Tatapannya seperti pisau. Tajam.

"Biasa-biasa aja, sama kayak yang lain," jawabnya datar. Matanya masih menatap Ella tajam.

"Yaudah! Lanjut," ujar Adam. Lalu pelayan datang untuk mengantarkan minuman yang George pesan tadi.

"Lagi main apaan sih?" tanya Ella ke George. "Tod, mau ikutan?" Ella mengangguk.

Lucas duduk tepat duduk di depannya dan masih menatap Ella tajam. Ella tidak membalas tatapan itu. Dia malah asik mengobrol dengan George.

"Tau kan cara mainnya? Jadi di papan puter, ada dua panah. Nah, yang satu ini buat yang kena, yang satu ini buat yang ngasih tantangannya ke yang kena. Ngerti, ngga? Gue jelasin ngga muter-muter kan, yha?" oceh Redo. Ella terkekeh dan mengangguk.

Permainan di mulai. Pertama yang kena adalah Redo dan George.

"YAS! Finally, lo kena juga sama gue, ha!" seru Redo. George muterin bola matanya, "yaudah, cepetan apaan tantangannya? Gue milih dare," balas George.

"Dapetin 5 nomer cewek yang ada disini," perintahnya. "Gampang," ujar George dan langsung melaksanakan tugasnya.

Tidak lama kemudian, dia balik dengan beberapa kertas di tangannya. "Dapet nih, 6 orang."

"Kan disuruhnya 5," Ella bersuara. "Biasa lah, cewekan disini kebanyakan genit pasti tanpa di minta juga udah dikasih," balas Lucas. Ella merasa tersindir dengan kata-kata itu.

"Jangan di ambil perasaan. Biasa dia mah manusia ngga berperasaan," ucap cewek di sebelah Redo yang kalau tidak salah namanya Hanny.

Panah itu kemudian di puter kembali. Ella merasa perasaan yang tidak enak. Dan tentu saja benar, dia kena panah yang melaksakan tantangan. Dan sialnya, panah satunya tepat berhenti di depan Lucas. Sial.

"tod?" tanya Lucas dengan senyuman liciknya. Ella menatapnya jengkel.

"Dare, of course."

"Dance with me," ujar Lucas.

Gila, gue ngga salah denger nih? Like, what? Seorang Lucas mengajak gue dance?

"Sure," jawab Ella. Sebelum Ella berdiri, dia meneguk cepat minuman yang George berikan kepadanya lalu jalan mengikuti Lucas.

Lucas memegang tangan Ella dengan erat. Ella sangat bingung dengan perlakuan yang Lucas berikan kepadanya. Pertama saat dia melihat Ella, dia memberikan tatapan membunuhnya trus sekarang dia ingin berdansa dengannya.

Lagu tiba-tiba berubah menjadi mellow. What is this? Lagu berubah saat gue dance sama dia? What kind a club is this?

Dia menaruh tangannya di pinggang Ella, dan satunya lagi memegang tangan Ella. Ella terkekeh dengan perlakuan Lucas yang tidak biasa.

"Ada yang lucu?" Lucas bertanya sambil menundukkan kepalanya agar bisa melihat wajah Ella dengan jelas.

"Hah? Ngga kok. Aneh aja gitu lo tiba-tiba ngajak gue dance," jawab Ella.

"Aneh gimana? Engga ah, biasa aja."

"Oke, berapa gelas yang lo minun hari ini?" tanya Ella.

"Ngga minum kok,"

"Dih, boong."

"Fine, cuma 3 gelas doang," jawab Lucas. 3 gelas? Doang?

"Pantes," ujar Ella. "Pantes gimana?" Lucas menarik badan Ella lebih dekat. Sekarang kepala Lucas tepat berada di atas kepala Ella. Nafasnya bisa ia rasakan di atas rambut-rambutnya.

"Lo mabuk. Itu kenapa lo ngajak gue dance," ujar Ella. "Engga sih. Gue mabuk, harus butuh 5 gekas lebih baru gue mabuk, El."

Ella tertawa. Sebenarnya Ella tau itu tidak lucu sama sekali, tapi dia tetap tertawa. Lalu situasi menjadi awkward. Tidak ada yang berbicara.

"I'm sorry," ujar Ella. Lucas menyeritkan dahinya, "for what?"

"Karna udah bilang yang aneh-aneh ke Bu Yati."

"it's fine. Gue udah lupa kok," ujarnya.

Mereka merasa nyaman satu sama lain. Tapi tiba-tiba semua itu hilang saat ada seseorang yang menarik Ella ke belakang. Lucas langsung melepaskan pegangannya.

"Kita pulang. Sekarang."

Trying [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang