4

1.3K 40 1
                                    

   Dengan wajah yang masih tersenyum, Rieke melihat ke arah belakang dan dia melihat Qeits dengan wajahnya yang telah memerah, kulit Qeits yang putih tidak bisa menutupi kemarahannya yang di sebabkan oleh Rieke.

Dalam satu detik wajah Rieke berubah total, senyuman manis yang menghias wajahnya berubah menjadi senyum tegang yang sangat dipaksakan, wajahnya pucat pasi karena menelan rasa takut, Rieke berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup kencang.  Rieke tidak tahu harus melakukan apa. Ike tenggelam pada kepanikan yang melandanya.

"Kenapa ada Qeits?, sejak kapan dia ada disana?, emangnya sekarang jam berapa?,apakah sudah waktunya pulang?, apakah aku terlalu lama berbicara bersama Jammy?" Batin Rieke menyuarakan beribu pertanyaan yang satu pertanyaan pun tidak dapat di lontarkannya.

"Mmm.... Qeits." Panggil Ike dengan wajah pucat nya. Hatinya sungguh berdetak dengan kencang, Ike tidak tahu apa yang harus di lakukannya, hanya sapaan kecil dengan senyuman manis yang sangat di paksakan yang hanya bisa di tampakkannya.

"Qeits, sejak kapan lo berdiri di situ?" Itulah pertanyaan pertama yang bisa di lontarkan Ike.

   Dengan senyuman sinis dan tatapan yang menakutkan Qeits berjalan mendekati Rieke yang hanya bisa berdiri membeku dengan tangan yang gemetaran.

"Ike...Ike...dan Ike, kenapa ke?" Itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Qeits dan Qeits menghiraukan pertanyaan Rieke kepadanya.

"Kenapa apa Qeits? Gue gak ngerti sama lo, maksud lo apa?" Tanya Rieke dengan tatapan khawatir bahwa rahasianya akan  terbongkar.

"Qeits lo kenapa sih?" Tanya Rieke sambil mendekati Qeits dan menyentuh tangannya dengan penuh keberanian.

"Ga usah lo pegang pegang gue, gue jijik sama lo, DASAR PEREMPUAN MUNAFIK." Kata-kata pedas yang dilontarkan Qeits membuat Rieke terdiam dan mulai menangis, Rieke meminta maaf pada Qeits dengan rasa bersalahnya.

"Qeits gue minta maaf sama lo, gue benaran minta maaf." Itulah kata-kata Rieke sambil di iringi dengan isak tangis.

"Lo minta maaf sama gue? Gue ga salah dengar kan? Lo udah telat Ke, gue udah kecewa banget sama lo, lebih baik lo simpan air mata buaya lo, gue mau kita putus sekarang." Panjang lebar kata-kata yang di lontarkan Qeits dengan tatapan terlukanya.

"Qeits gue ga mau putus sama lo, gue sayang banget sama lo" kata Rieke dengan isak tangis nya yang semakin keras.

"SAYANG? Jadiin gue barang taruhan itu sayang namanya? Lo makan tu sayang, lo tega banget sama gue, apa kurang kasih sayang gue ke lo selama ini, gue tulus sayang sama lo, tapi apa yang gue dapat sekarang? PENGKHIANATAN LO KE." Balas Qeits dengan tatapan penuh kecewa dan rapuh, jelas sekali hatinya sangat hancur dengan keadaan ini.

"Qeits gue ga pernah bermaksud kayak gitu, gue ga pernah menganggap taruhan itu lagi." Jelas Rieke pada Qeits yang sudah menatapnya dengan tatapan sangat kecewa.

"Lo ga usah sok baik sama gue, gue udah capek Ke, gue ga mau lagi di giniin, mudah-mudahan lo bisa dapetin cowok yang lebih baik dari gue, dan mudah-mudahan lo bisa menghargai kasih sayang seseorang yang tulus sama lo, cuma itu pesan gue" balas Qeits yang di sertai nasihatnya, walaupun hatinya sangat hancur dengan semua keadaan ini namun Qeits sadar bahwa dia tidak bisa memaksakan perasaan seseorang dan Qeits juga sudah tahu bahwa selama ini dia hanyalah seorang selingkuhan dari Ike.

"Qeits gue ga akan mengecewakan lo lagi, gue benar-benar minta maaf Qeits." Permintaan Ike yang hanya dianggap sebagai angin lalu oleh Qeits.

"Ya udah kayaknya ga ada lagi yang harus gue lakukan, gue seharusnya pergi sekarang, oh ya Jam lo urus tuh sahabat lo." Kata Qeits dengan tatapan yang sangat rapuh dan melangkah pergi dari perpustakaan.

"QEITS... QEITS... QEITS JANGAN TINGGALIN GUE." Teriak Ike yang suaranya memenuhi ruangan perpustakaan itu, dan berakhirnya kisah Ike dengan Qeits yang hanya disaksikan oleh seorang Jammy.

Flashback off

   Sebenarnya dari 6 bulan yang lalu, Rieke telah menyadari bahwa dia sangat mencintai Qeits, dari setiap tatapan penuh cinta yang di berikannya pasti tidak ada yang perlu di tanyakan, namun karena kegengsiannya kepada sahabatnya menyebabkan dia harus kehilangan orang yang sangat di sayanginya, sekarang hanya penyesalan yang di dapatnya, sungguh tidak pernah di bayangkan oleh Rieke hatinya sangat sakit kehilangan seorang Qeits.

   Qeits mulai detik itu, dia belajar melupakan perempuan yang selalu di sayanginya, dia berubah menjadi seorang yang lebih keren dan ekspresif, ketika Qeits menjabat menjadi seorang  ketua OSIS, banyak sekali perempuan yang menyukai Qeits dan rela mati-matian melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Qeits, namun sangat berbeda dengan Qeits, hatinya sulit untuk menerima cinta baru karena terlalu tajam goresan luka yang di terimanya, tidak ada lagi getaran cinta di hatinya, hatinya hampa, walaupun begitu dia tidak pernah menunjukkannya pada siapapun.

●●●●●

"Kenapa kaki lo?" Tanya Rieke pada Quilla dengan nada lembut dan sangat anggun.

"Kayaknya gue terkilir kak." Jawab Quilla dengan tatapan malas.

Rieke mengoleskan minyak urut pada kaki Quilla, "Oh ya kaki lo kayaknya cukup parah deh, lebih baik pulang sekolah nanti lo ke dokter, setidaknya kaki lo di perban." Jelas Rieke pada Quilla yang menatapnya sambil mendengarkan penjelasannya.

"Mmm... kok kakak tau?" Tanya Quilla dengan tampang polosnya disertai hati yang penasaran.

"Ya tau dong, gue kan udah sering ngobatin anak UKS yang terkilir kayak lo, gue anak PMR, jadi di PMR udah sering di jelasin gimana cara mengobati orang yang terkilir, trus kita juga di ajarkan gimana caranya membedakan terkilir ringan sama parah." Jelas Rieke kepada Quilla dengan senyuman manisnya.

"Oh ya nama lo siapa?" Tanya Rieke pada Quilla yang masih menatapnya tanpa berhenti.

"Quilla kak." Jawab Quilla dengan singkat, jelas dan padat.

"Owhhh, ya udah gue keluar dulu ya Quilla, kalau lo sakit lagi panggil aja gue, gue ada di kelas 11.A, salam kenal juga nama gue Rieke, lo panggil aja gue Kak Ike." Jelas Rieke pada Quilla dengan kata-kata lembutnya.

"Mm ok kak." Jawab Quilla dengan sedikit canggung.

   Setelah perkenalan antara senior dan junior itu Rieke berjalan keluar dari UKS dan menuju ke sebuah tempat duduk yang berada di ujung taman depan UKS, disana telah duduk seseorang yang sangat di cintainya.

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang