13

713 19 1
                                    

Di pagi hari yang cerah disertai keadaan Rieke yang sangat baik, akhirnya Rieke memutuskan untuk menunggu Qeits di sebuah tempat duduk yang berada di depan kelas mereka, Rieke menunggu Qeits dengan sangat sabar dan tak lupa di sertai dengan sebuah senyuman yang selalu menghiasi wajahnya.

Setelah 15 menit Rieke menunggu, akhirnya Rieke pun melihat mobil audy yang mulai memasuki perkarangan sekolah, dengan hati yang semangat dan debaran jantung yang mulai berdetak kencang, Rieke berdiri untuk menyambut Qeits di pintu kelas mereka.

Setelah Rieke berdiri dari tempat duduknya, Rieke pun ingin sekali menghampiri Qeits yang sudah berada di daerah parkiran dan dia melihat Qeits keluar dari mobil audy nya itu, namun saat Rieke ingin melangkah ke arah Qeits, sebuah pemandangan yang sangat menyayat hatipun  menimpa Rieke.

Rieke terdiam dalam tangisnya, bak meteor menimpa bumi, sungguh hatinya hancur lebur tak bersisa, mungkin bagi semua orang itu biasa namun bagi Rieke itu sangat menyakitkan, baru kemaren Rieke menangisi nasibnya namun sekarang dia harus merasakannya LAGI, Rieke mungkin harus lebih memperjuangkan Qeits lagi. Namun apakah dia harus selalu disakiti dalam diam? Rieke lebih memilih disakiti secara langsung daripada harus disakiti dalam diam, hanya Rieke yang merasakan kesakitan.

"Qui...Qui..Quilla?" Lirih Rieke dalam hati dengan kata kata yang tergagap, dan disertai rasa perih yang tiada tara.

Rieke hanya bisa terdiam sekarang, tidak ada yang bisa di lakukannya, dia hanya bisa menyaksikan kebersamaan mereka dengan hati yang hampa, sungguh hati Rieke terasa sangat lebur, Rieke tidak pernah melihat Qeits tertawa lepas bersamanya dulu, namun sekarang dengan mudahnya senyum dan tawa itu berpindah pada orang lain, orang yang juga di sayangi Rieke, karena Rieke telah menganggap Quilla sebagai adiknya, bayangkan saja disaat kita mengaku salah dan ingin memperjuangkan lagi namun kenapa beribu kesakitan yang kita alami, Rieke hanya ingin diberi kesempatan, Rieke juga wanita biasa yang masih bisa melakukan kesalahan. Dan apakah salah Rieke menginginkan kesempatan?

Dengan sisa kesabaran dan juga hati yang dikuatkan, Rieke memendam tangisnya yang sangat deras dan mulai berjalan ke arah pintu kelas sambil menunggu Qeits.

Ketika Qeits telah selesai berbicara bersama Quilla akhirnya Qeits mulai melangkah ke arah kelasnya dengan wajah yang berbinar binar namun wajahnya langsung berubah menjadi kelam dan berubah datar setelah melihat Rieke yang berdiri di depan pintu kelas mereka.

Qeits pun melangkah masuk ke dalam kelas dengan wajah biasa, sebenarnya semua yang di lakukannya memang dari hatinya, Qeits pun tidak mengerti dengan hatinya, Qeits tidak lagi merasakan getaran cinta dan jantung yang berdetak cepat seakan mau pecah saat berada di dekat Rieke. Qeits telah berubah haluan, tidak ada lagi baginya untuk melihat ke belakang, sekarang waktunya untuk terus melangkah maju ke depan dan berusaha untuk mengikhlaskan masa lalu.

Ketika merasa di acuhkan akhirnya Rieke pun mengejar Qeits yang sudah berada di dalam kelas mereka.

"Qeits." Panggil Rieke dengan suara yang menggema di dalam kelas tersebut dan juga semua murid yang berada di kelas tersebut menoleh pada sumber suara yaitu Rieke.

Begitupun dengan Qeits, dia menoleh dengan wajah datar dan sangat cool. "Ada apa?" Tanya Qeits pada Rieke dengan irama yang sangat datar dan sedikit kesal.

Semua mata pun sudah tertuju pada mereka berdua, mereka menjadi pusat perhatian semua murid di sekolah tersebut, karena memang bel tanda masuk kelas belum berbunyi sehingga semua siswa di sekolah itu bisa melihat percakapan di antara Qeits dan Rieke dari jendela.

"Qeits gue mau bicara." Kata Rieke kepada Qeits untuk membuka percakapan di antara mereka sambil melihat semua orang yang menatap mereka berdua dengan wajah penasarannya.

Ya satu sekolah ini tahu kalau Qeits dan Rieke adalah sepasang kekasih yang sangat terkenal karena mereka pasangan yang serasi dan semua orang juga tahu bahwa pasangan ini adalah pasangan yang harus mengakhiri hubungan mereka karena pengkhianatan Rieke karena itu mereka ingin mengetahui kelanjutan hubungan mereka berdua.

"Ya udah lo kan bisa ngomong sekarang." Kata Qeits sambil melihat ke arah Rieke dengan tampang biasanya.

"Qeits gue mau minta maaf sama lo." Kata Rieke dengan setengah takut.

"Ke, gue mau bilang sama lo gue gak pernah marah lagi sama lo, udahlah Ke masa lalu itu biarlah menjadi kenangan bagi kita, gue udah maafin lo sebelum lo minta maaf sama gue Ke." Jawab Qeits dengan wajah biasanya.

Dengan menahan tangisnya karena terharu oleh perkataan Qeits yang sudah memaafkannya akhirnya Rieke membuka suara lagi.

"Qeits makasih udah maafin gue." Kata Rieke sambil menangis yang membuat Qeits tertegun dan merasa iba sehingga membuat Qeits menghampiri Rieke dan menghapus air mata Rieke.

Dan semua orang pun berteriak dengan histeris melihat Qeits menghapus air mata Rieke.
Dan banyak juga yang mencaci maki Rieke dengan kata-kata kasar yang menyayat hati. Tapi semua itu di abaikan oleh Rieke karena Rieke merasa dirinya diperhatikan oleh Qeits.

Di tengah keramaian yang berada di kelas Qeits, Quilla dengan susah payah masuk ke kelas Qeits karena Quilla ingin meminta tolong kepada Qeits agar mengambilkan hp nya yang tertinggal di dalam mobil Qeits.

Badannya yang mungil membuat Quilla terombang ambing karena banyaknya desakan siswa dan siswi yang ingin memasuki kelas tersebut, Quilla juga mendengar beribu teriakan yang mengganggu telinga yang menyemangati tontonan di hadapan mereka namun Quilla masih penasaran ada acara apa di kelas Qeits sehingga kelas Qeits penuh dengan berbagai murid, baik kelas 7, 8, atau 9. Dan tidak sedikit juga yang mencerca tontonan di hadapan mereka dengan kata-kata yang kasar.

"Waduh serasinya." Kata salah seorang murid yang membuat Quilla penasaran dengan tontonan di depan mereka.

Dengan tertatih tatih Quilla tetap berusaha menerobos segerombolan orang tersebut dan membuat badan Quilla sakit semua.

"Siapa sih?" Batin Quilla dengan hati yang sangat penasaran dan ada perasaan kesal juga karena ini membuat Quilla susah untuk memasuki kelas Qeits.

"Seharusnya dia tau diri kek, ini masih aja cari kesempatan, kalau dia terus yang dapat, kapan dong waktunya buat gue dekat dengan cowok ganteng." Kata salah seorang murid yang membuat Quilla tambah penasaran lagi.

"Qeits gue cinta banget sama lo, gue mau kita balikan lagi." Kata Rieke di tengah keramaian itu dan membuat semua orang di kelas itu bersorak heboh.


CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang