25

543 15 0
                                    

Matahari yang sangat terik, udara yang sangat panas membuat Giren mendelik kesal. Pekerjaannya sebagai dokter umum membuatnya super sibuk. Antrian untuk pemeriksaan hari ini sangatlah panjang, sebagai dokter yang baik Giren tidak bisa menolak pasien pasien yang membutuhkan bantuannya, dan banyak juga dari pasien tersebut yang sudah menjadi langganannya.

Namun satu hal yang membuat Giren tidak suka dengan pekerjaannya, yaitu tatapan demi tatapan yang selalu diperlihatkan orang padanya, terlebih perawat perawat yang selalu memperhatikannya secara spesial, Giren bukannya tidak mau menanggapi namun dia hanya tidak ingin memberikan sebuah harapan kepada mereka, karena sampai saat ini hatinya hanyalah untuk seseorang yang sampai saat ini membuatnya menyesal seumur hidup.
●●●●●

"Em, kamu kenapa diam?" Tanya Jammy pada Emi dengan perasaan bingung.

"Ga papa." Jawab Emi dengan sangat singkat. Bayangan bayangan akan keraguan Jammy padanya membuatnya harus menelan pahitnya cinta.

Mungkin memang mereka baru pacaran, namun salahkah Emi merasakan sakit hati melihat keraguan di mata dan di hati seseorang yang sangat kita cintai?

"Kamu tu kenapa sih Em, kalau ada masalah tu di omongin bukannya di diamin." Kata Jammy dengan wajah bingungnya yang melihat perubahan dengan sikap Emi.

Ya sekarang mereka sedang berada di dalam mobil Jammy, Jammy mengajak Emi untuk menjemput kakak tersayangnya yaitu Glory yang baru pulang dari Inggris.

"Kamu tu yang kenapa kak?" Kata Emi dengan pelan namun masih bisa di dengar oleh Jammy.

"Emangnya aku kenapa?" Tanya Jammy dengan nada sedikit kesal melihat tingkah Emi yang membuatnya emosi.

"Pikir aja sendiri." Kata Emi dengan sangat ketus.

"Udah deh Em, kamu tu kalau ada masalah ngomong sama kakak, kamu jangan buat kakak pusing gini, emang kamu bilang kakak tu ga banyak pikiran, tugas kampus aja banyak, kamu malah nambah nambahin." Kata Jammy yang menohok hati seorang Emi dan membuatnya terdiam.

Setelah 30 menit perjalanan akhirnya tibalah mereka di bandara, tampaklah seseorang yang sedang melambai lambaikan tangannya pada Jammy, wajahnya yang sangat cantik dengan bibir tipis serta rambutnya yang tergerai indah membuat nilai plus tersendiri untuk kakaknya Jammy.

Mereka berpelukan dengan sangat erat, ya Jammy yang mempunyai postur tubuh yang sama tinggi dengan kakaknya jika kakaknya menggunakan heels, membuat kakak beradik ini berpelukan dengan sangat mudah.

"Happy come back Glo." Kata Jammy pada kakaknya yang berumur 2 tahun lebih tua darinya.

"Ehm ehm." Kata Emi yang menatap kesal pada Jammy karena mereka berpelukan seperti seorang kekasih.

"Eh iya Glo, kenalin ini pacar baru gue." Kata Jammy sambil melepas pelukan Glory dan memperkenalkan Emi pada kakaknya.

Glory pun menatap gadis di depannya dengan sangat detail, jika tatapan bisa membunuh seseorang mungkin Emi telah mati terbunuh karena tatapan itu.

"Siapa nama lo?" Tanya Glory dengan wajah bijaknya.

"Emi." Kata Emi dengan singkat dan jelas.

Sedangkan Jammy yang melihat Glory ingin mengintimidasi Emi malah tertawa karena Emi bukanlah cewe yang mudah untuk terintimidasi.

Sebuah senyuman terbit dari bibir Glory "Panteslah lo milih dia Jam." Kata kakaknya dengan senyuman manis.

"Iya donk, pintarkan gue." Kata Jammy dengan wajah bahagianya.

Emi yang tidak mengerti dengan arah pembicaraan mereka memilih masuk kedalam mobil.

Emi duduk di kursi belakang karena menghargai Glory yang akan duduk di samping Jammy namun siapa sangka Glory malah duduk di dekatnya dengan sebuah senyuman manisnya.

"Waduh benar benar ini, masak aku di jadiin sopir sekarang." Kata Jammy dengan sangat kesal melihat kakak dan pacarnya asik bercengkrama tanpa menoleh sedikitpun kepadanya.

●●●●●

Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah buat hidup Glory, bagaimana tidak salah satu rumah sakit terkenal di Jakarta menerimanya bekerja sebagai seorang perawat.

Dia pun di tempatkan sebagai asisten dari seorang dokter yang telah berumur 50 tahun, dokter itu merupakan dokter spesialis jantung, hati Glory sangat bahagia mendengar kabar yang membahagiakan ini.

Dengan sangat semangat Glory memilih seragam perawat yang telah di sesuaikan dengan rumah sakit tempatnya bekerja. Tidak lupa dia memoleskan sedikit bedak pada pipi putihnya dan rambutnya yang indah telah diikat dengan sangat rapi, tidak lupa pula dia memoleskan sedikit lipstik pada bibir sexynya. Hari ini dia telah siap bekerja.

"Hati hati ya Glo." Kata mamanya dengan wajah bahagianya.

Ya dengan sebuah bekal Glory pun menuju sebuah rumah sakit tempatnya bekerja dengan mobil merah kesayangannya.

Sesampainya di rumah sakit banyak sekali para perawat dan dokter yang tersenyum ramah padanya.

Ya kedatangannya membuat semua orang bahagia namun dari kebanyakan orang tersebut tetap masih ada yang menatap iri padanya.
●●●●●

Dua minggu telah berlalu hubungan Emi dan Jammy pun sangat merenggang, tidak ada lagi smsan, telponan, chat,line, dll. Mungkin lebih baik hubungannya saat berteman dulu daripada berpacaran seperti ini.

Rieke yang masih menjadi sahabat Jammy malah semakin gencar untuk mendekati Jammy, ya Jammy sangat menikmati hari harinya bersama Rieke, bagaimana tidak sedikit dari masalahnya bersama Emi malah terlupakan karena Rieke yang selalu menemaninya, menghiburnya setiap waktu.

"Jam, kamu masih pacaran sama Emi?" Tanya Rieke pada pokok persoalan.

"Em iya Ke." Jawab Jammy dengan santai.

"Kamu ga lupa kan kalau aku mencintai kamu Jam?" Kata Rieke mengingatkan Jammy akan perasaannya.

"Iya aku masih ingat." Kata Jammy dengan perasaan bersalah.

"Trus kenapa kamu ga milih aku sih?" Tanya Rieke pada Jammy.

"Aku ga bisa kehilangannya." Kata Jammy pada Rieke agar Rieke mengerti.

"Emangnya kamu bisa kehilangan aku?" Kata Rieke dengan wajah sendunya.

"Ya ga gitu Ke, aku tu ga mungkin mutusin dia di saat aku sendiripun ga bisa kehilangannya, hati dan raga ku memilih dia, aku memang sayang banget sama kamu, tapi maaf Ke, aku ga bisa pacaran sama kamu." Kata Jammy menjelaskan perasaannya yang langsung gundah akan cinta.

"Ya udah ga papa kok, aku ngerti akan jawaban kamu." Kata Rieke dengan sebuah senyuman yang sangat di paksakan.

"Ya udah deh kamu pulang gih, udah sore juga, oh ya kamu besok ajak Emi kesini ya." Kata Rieke sambil memeluk Jammy yang tampak bingung dengan permintaan Rieke.

"Oke." Jawab Jammy sambil menganggukkan kepalanya dengan perasaan yang sangat membuat hati Jammy bingung.

Hari ini Rieke telah membuat sebuah keputusan, lebih baik melupakan semua cinta dan memulai kehidupan baru tanpa adanya gangguan, tanpa merebut milik orang lain, tanpa adanya kesakitan, tanpa adanya pengkhianatan, ya Rieke akan menyerah untuk mendapatkan cinta Jammy.
●●●●●


CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang