23

533 16 0
                                    

Dengan beribu cara membangunkan Quilla yang masih tertidur dengan nyenyak akhirnya Quilla pun berhasil terbangun dari alam mimpinya.

Quilla berjalan ke arah taman belakang rumahnya yang telah dihias sedemikian rupa sehingga membentuk nuansa yang berbeda, Quilla hanya bisa mengucapkan beribu terimakasih buat semua orang yang ikut berpartisipasi untuk acara ulang tahunnya kali ini termasuk mamanya.

Akhirnya 2 tahun yang lalu sepasang ibu dan anak ini memilih kembali bersama, mama Quilla memilih memperhatikan Quilla mulai dari saat itu, dan meninggalkan semua pekerjaan yang selama ini menemani hidupnya, ternyata Gina mamanya Quilla menyadari bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada seorang anak yang sangat di cintainya, bahkan uang pun tidak pernah sanggup menggantikan posisi seorang anak di hati ibunya.

Quilla pun menjalani ritual perayaan ulang tahun seperti kebanyakan orang,di mulai dari make a wish, tiup lilin yang diiringi dengan tepuk tangan yang meriah dari teman temannya, di umur yang ke 21 ini banyak sekali hal hal yang sangat ingin di wujudkannya, baginya masih banyak yang harus di perbaiki dalam kehidupannya, baik tingkah laku, ucapan dan semua pengamalan, dan akhirnya dilanjutkan dengan pemotongan kue.

Sebuah suara yang sangat dikenali Quilla dengan baik menembus lubang telinga Quilla dengan sangat baik, "Ini kado spesial kita buat Quilla tersayang." Kata Emi yang malam itu menjadi seorang mc di acara perayaan ulang tahun Quilla.

Quilla yang merasa namanya terpanggil langsung menoleh ke arah sumber suara, matanya hanya mampu menatap, bibirnya hanya mampu menutup, badan seakan kaku dan tak bertenaga, pikirannya pun hanya mampu menolak kenyataan.

"Apakah ini nyata?" Batin Quilla dalam hati.

2 detik kemudian ,sebuah bulir air mata jatuh membasahi pipi dan saat itu lah sebuah lantunan lagu terurai indah di telinga para pendengarnya. Qeits bernyanyi...

Quilla hanya bisa terisak dan terduduk di atas rerumputan yang masih menampakkan kehijauannya, air mata bahagia tidak pernah berhenti mengaliri di pipi putihnya.

"Kak Qeits." Panggil Quilla dengan suara yang bergetar.

Qeits pun mendekati Quilla dan membantunya untuk berdiri.

"Kakak disini Qui." Jawab Qeits sambil membawa Quilla ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat, melepaskan kerinduan yang sangat mendalam, selama 6 tahun mereka berpacaran, inilah pertama kali bagi mereka untuk bertemu, semua aktivitas yang sangat menumpuk membuat mereka berdua tidak bisa saling mengunjungi, namun siapa sangka akhirnya setelah sekian lama menunggu hal yang sangat membahagiakan itu pun datang dengan sendirinya.

"Hei, jangan nangis dong sayang." Kata Qeits yang masih memeluk Quilla sambik mengelus rambut hitam milik Quilla.

"Issh kakak kenapa pulang ga bilang ke aku sih?" Tanya Quilla dengan kesalnya.

"Kan surprise sayang." Jawab Qeits sambil menghapus air mata Quilla.

Jazi yang melihat hal itu hanya tersenyum masam namun dia akan berusaha tersenyum di hari yang spesial bagi Quilla ini.

"Aduh kita jadi sapi ompong nih lihat drama korea." Kata Emi dengan nada leluconnya.

"Hahhaha iya nih yang, kita jadi kalah sama mereka." Kata Jammy dengan santainya.

"Isss kalian menyebalkan deh." Kata Quilla sambil tersenyum manis pada semua orang yang berada di halaman belakang rumah Quilla dan mereka pun sangat bahagia melihat kebahagiaan Quilla.
●●●●●

Flashback on

3 tahun yang lalu

"Hai ke, tumben lo ngajakin gue ke rumah lo?" Tanya Jammy ketika duduk di sebuah sofa yang berada di ruang keluarga rumah Rieke.

"Kok tumben sih Jam, lo aja yang udah jauh banget dari gue." Kata Rieke sambil mendengus kesal pada sahabatnya ini.

"Hahahhaha lo aja yang terlalu baper nanggapinnya, kalau gue sih biasa aja." Jawab Jammy dengan sebuah senyuman yang tidak pernah hilang dari wajahnya.

"Ga mungkin dong gue yang baper, emang lo itu yang udah jauh banget sama gue, lupa lo sama gue?" Tanya Rieke dengan sangat ketus.

"Hahahaha ga mungkin dong gue lupa sama bidadari cantik kayak lo." Jawab Jammy sambil tersenyum dengan sangat manis dan Rieke yang melihat itu hanya bisa menelan ludahnya karena gugup.

Akhirnya dengan menempuh semak belukar, para perbukitan, naik turunnya kehidupan Rieke baru menyadari dia telah mengikhlaskan cinta Qeits untuk Quilla.

Rieke sadar kita hanyalah sebuah batu besar yang sangat kuat, yang akan mempertahankan sebuah perasaan cinta demi mendapatkan yang kita inginkan, namun sayang sekuat apapun batu itu bertahan akhirnya dia tetap akan retak karena ribuan rintikan hujan yang tak seberapa kuatnya, begitulah yang dirasakan oleh seorang Rieke, beribu tawa dan kemesraan yang di tampilkan Qeits bersama Quilla membuat mata Rieke sering memanas, air mata sering mengalir di pelupuk mata, apakah yang harus di harapkannya dari seseorang yang tidak pernah lagi menoleh ke arahnya, selama Rieke masih memendam rasa selama itu pula Rieke tidak lagi merasakan hatinya, hatinya seakan hampa, tidak ada kebahagiaan dalam hidupnya, senyuman penuh dusta membuatnya harus menelan kepahitan yang sangat nyata.

Dan sebuah titik terang dalam masalahnya pun telah tampak, 1 tahun kemudian dengan menyibukkan diri, mengalihkan perhatian, dan Jammy yang selalu menghiburnya, membuat Rieke jarang memikirkan Qeits, 1 hal yang telah di ketahui oleh Rieke bahwa dia tidak lagi mencintai Qeits namun yang di cintainya sekarang adalah seseorang yang selalu berada di dekatnya, selalu di sisinya, menemaninya dari dia kecil hingga sekarang, dan dia adalah Jammy.

Bayangan bayangan perkataan Jammy yang menyatakan cintanya pada Rieke membuat Rieke tersenyum penuh harap, Rieke merasakan kenyamanan saat bersama Jammy, perhatian Rieke teralihkan dengan adanya Jammy.

Namun 2 bulan ini Jammy seakan di telan bumi, Jammy kelihatan sangat sibuk, telepon, bbm, line, dan chat hanya sedikit yang di balas oleh Jammy, Jammy pun mengurangi waktu kebersamaan mereka, semuanya berubah , Jammy seakan menjauh darinya, semua ini membuat Rieke bingung, ntah apa yang harus di lakukannya agar dia mengerti dengan sikap aneh Jammy, namun memamg Rieke tidak pernah mengatakan perasaannya pada Jammy, takut di tolak menjadi alasan yang sangat pas untuk Rieke, tingkat kegengsiannya membuatnya harus bersabar agar Jammy sedikit lebih peka dengan sikapnya sekarang ini.

2 minggu setelah itu pada hari weekend, Jammy mengajak Rieke ke sebuah taman bermain, Rieke yang merasa sangat di perhatikan membuat hatinya seakan meleleh.

"Jam, kita mau main wahana apa ni?" Tanya Rieke dengan raut wajah kesal, bagaimana tidak kesal 15 menit ini Rieke hanya megikuti Jammy dari belakang sedangkan Jammy pun menjadi sangat menyebalkan karena  selalu tersenyum dengan  bahagianya saat menatap layar android nya, ntah apa yang membuat Jammy menjadi sangat aneh di mata Rieke saat ini.

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang