27

549 14 0
                                    

"Maaf bang, aku telat." Kata Glory untuk menutupi kegugupannya. Wajah cantik yang sangat memikat membuat Glory tampil dengan sangat elegan.

"Ga papa kok." Jawab Giren yang tertawa dalam hati ketika dia melihat kegugupan Glory.

Suasana pun berubah serius, cafe yang di privat membuat kehidupan terasa sunyi, hanya suara kolam yang terdengar di balik kaca cafe, Giren memulai percakapannya dengan wajah tegas.

"Maaf." Kata Giren sambil menatap mata coklat yang menatapnya dengan tatapan terkejut.

"Maaf buat apa bang?" Tanya Glory dengan wajah terkejutnya.

"Abang benar benar menyesal Glo, apakah kamu tau gimana hancurnya abang ketika kamu harus meninggalkan abang, abang telah mencarimu dengan susah payah namun apa, tidak ada satu orang pun yang berbaik hati untuk mengatakan keberadaanmu, abang hancur saat kehilanganmu." Kata Giren dengan tatapan menyesalnya serta mata yang penuh dengan jiwa yang rapuh. Kesedihan sangat dirasakan oleh Giren.

"Maaf jika aku hanya bisa lari dari kesakitan." Jawab Glory yang menyesali perbuatannya sendiri.

"Sekarang yang terpenting kamu kembali Glo, dan jangan pernah lari lagi." Kata Giren dengan nada seriusnya.

"Aku tidak akan pernah lari." Jawab Glory dengan menatap mata hitam yang berada di depannya saat ini.

Lampu cafe yang awalnya terang pun menjadi padam, dan beberapa detik kemudian sebuah sinar tampak dari atas panggung, sebuah cahaya yang mengisahkan perjalanan cinta Giren dan Glory, penderitaan Giren, kejayaan Giren hingga kembalinya Glory pun di rangkum dalam sebuah tontonan, Glory pun meneteskan air mata kebahagiaan, sungguh dia tidak percaya karena Giren sangat mencintainya hingga saat ini. Sebuah tulisan di akhir kalimat yang membuat Glory menganggukan kepala membuat semua keluarga besar Giren dan Glory keluar dari tempat persembunyiannya.

Giren pun naik ke atas panggung yang disediakan oleh pihak cafe dan menatap semua orang yang menghadiri acaranya kali ini hingga tatapannya berhenti pada satu nama yaitu Glory.

"Sebuah waktu yang tidak dapat ku ulang, sebuah kesempatan yang kamu berikan, sebuah perjalanan yang tidak akan tergantikan, sebuah kasih yang tidak dapat di lupakan, sebuah penyesalan yang membuatku kehilangan, aku merasa bersyukur karena melaluinya bersamamu, mungkin ini terlalu cepat bagimu namun tahukah kamu rasa takutku membuatku harus melangkah cepat, aku tidak akan pernah mengulang kata kata cinta, namun cintalah yang akan mengulang kata kataku, tahukah kamu dari dulu hingga kini hanya namamu lah yang ada di hatiku, Glo maukah kamu menikah denganku?" Kata Giren dengan penuh keberanian dan ketulusan dengan tatapan seriusnya membuat semua wanita akan takluk dengan tatapannya.

Glory pun menangis dengan tersedu sedu, anggukan kepala dari Glory membuat Giren tersenyum senang, semua orang yang berada di cafe pun bertepuk tangan karena melihat adegan yang sangat romantis dan mengaharukan.

Akhirnya 1 minggu kemudian sebuah cincin berlambangkan G dan ditaburi dengan berlian menjadi mahar dari pernikahan Giren dan Glory, resepsi pun diadakan dengan sangat meriah.
●●●●●

Buat Jammy sahabatku

Hari ini adalah hari pertamaku di sebuah kampus, aku bukannya menghilang, aku bukan pula lari dari sebuah kenyataan, aku hanya ingin pergi untuk menenangkan hati yang hampa, aku akan menata ulang hatiku yang telah hancur akibat penolakan, apakah kamu tau bagaimana rasanya Jam? Sungguh ini sangat menyakitkan, plis jangan bersedih hanya karena kehilanganku, aku yakin aku bisa mengatasi kesedihan ini. Inggat Jam, kamu harus menjaga adikku dengan baik, jangan pernah membuatnya menangis, cintailah dia, kamu tau kan aku pasti akan mengikhlaskanmu buat adikku, aku yakin kamu pasti bisa membuatnya tersenyum, Jam jangan pernah mengkhawatirkan keadaanku, kamu cukup tunggu dan lihat bagaimana aku pulang dengan kesuksesanku.

Dari sahabatmu Rieke

"Apa yang terjadi kak?" Tanya Emi dengan sangat penasaran pada Jammy.

"Rieke pergi." Kata Jammy dengan hati yang gundah dan tatapan kosongnya, Jammy benar benar merasa bersalah.

"Owhhh." Kata Emi dengan wajah sendunya. Melihat orang yang kita cintai bersedih karena kehilangan orang lain membuat Emi tidak tahan.

Kepergian Rieke dari rumahnya telah diketahui Emi dari awal namun penyebab kepergian Rieke belum diketahui Emi dengan jelas. Namun semua kelabilan Jammy membuat Emi masih bungkam dan kecewa pada Jammy.

"Aku harus pergi." Kata Emi dengan tergesa gesa sambil mengambil tas selempangannya yang berada di sofa pada ruang tamu di rumah Rieke.

"Em, kamu mau kemana?" Tanya Jammy yang masih memegang tangan kanan Emi.

"Aku capek kak, aku mau pulang." Kata Emi dengan sangat kesal sambil menahan air mata.

"Kita harus menyelesaikan permasalahan ini Em." Kata Jammy dengan sangat tegas.

"Masalah apalagi yang harus kita selesaikan, kita udah selesai kak, kamu boleh pergi meninggalkanku." Kata Emi penuh dengan emosi, sungguh hatinya sangat sakit ketika ia harus mengatakan kata kata yang dirinya sendiri tidak ingin.

Emi pun berlari ke luar halaman dari rumah besar Rieke, ya mama Sella sedang arisan dan papanya pun masih di kantor dan yang berada di rumah itu hanyalah para mbok-mbok dan mang udin yang bekerja di rumah tersebut sehingga tidak ada satu orang pun yang berani untuk ikut campur dengan masalah kedua anak muda itu.

"Kita harus bicara Em, kamu jangan seperti ini dong." Kata Jammy sambil menarik tangan Emi ke dalam mobilnya.

"Kamu mau ngomong apa lagi sih kak, semuanya udah jelas." Kata Emi dengan suara yang bergetar dan air mata pun menetes di pipi putihnya.

"Hei, apakah kamu tau aku sangat mencintaimu Em, aku ga mau kehilangan kamu." Kata Jammy sambil memegang kedua pipi Emi dan menghapus setiap derai air mata Emi.

"Tapi kakak sangat mencintai kak Rieke." Kata Emi yang masih menangis sambil mencurahkan isi hatinya pada Jammy.

Jammy pun tersenyum dengan tulus "Aku memang sangat mencintainya Em, namun sayang hati dan raga ku memilihmu, aku masih bisa bertahan jika Rieke meninggalkanku namun apakah kamu yakin jika aku masih bisa bertahan dengan baik jika kamu meninggalkanku?" Tanya Jammy sambil membawa Emi kedalam pelukannya.

"Aku takut kehilanganmu kak." Jawab Emi yang masih menangis di dalam pelukan Jammy.

"Makasih karena telah mencintaiku dengan sepenuh hatimu, aku mencintaimu Em." Kata Jammy dengan hati yang sangat bahagia.
●●●●●

6 bulan kemudian

Hari ini adalah hari dimana Revil akan mengunjungi Rieke, ya semenjak Rieke pindah kuliah Revil tidak pernah berhenti memberikan semua perhatiannya. Revil tetap menganggap Rieke adalah cinderallanya. Revil telah bertekad untuk mendapatkan cinta Rieke.

"Ke, sini abang bantuin." Kata Revil sambil membawa barang belanjaan Rieke.

"Bang mau makan apa malam ini, nanti akan Ike masakin." Kata Rieke untuk menawarkan Revil.

Ya selama Revil mengunjungi Rieke, Revil akan menginap di apartemen Rieke dan mereka pun menikmati makan malam bersama, dan setelah makan malam biasanya mereka akan menghabiskan waktu mereka untuk menonton drama atau Revil akan membantu tugas kuliah Rieke yang terbengkalai.

"Gimana kalau kita makan udang goreng sambal balado." Kata Jammy sambil membayangkan kelezatan udang tersebut.

"Oke deh." Kata Rieke sambil tersenyum manis.

Waktu demi waktu pun terus berlanjut, Rieke yang merasakan kenyamanan ketika bersama Revil membuatnya sangat bahagia. Sebuah rasa tumbuh dengan sendirinya membuat setiap detakan yang begitu cepat mengalir bagaikan air. Mungkin sebuah kesempatan pun akan di berikan Rieke untuk Revil nantinya.

Flashback off

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang