4

9.1K 892 112
                                    

Sambil menendang kaleng soda yang sudah habis kau tenggak dan dengan langkah yang terkesan dipaksakan, sepasang kakimu membawamu ke sebuah cafè langgananmu yang jaraknya tak jauh dari sekolahmu. Cafè serba putih itu memang cocok untuk menenangkan pikiran dan tubuhmu setelah kurang lebih delapan jam berada di sekolah.

Apalagi kau baru saja menghadapi ulangan biologi tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apalagi kau baru saja menghadapi ulangan biologi tadi. Dadakan. Bisa kalian bayangkan bagaimana otakmu yang seakan mau lepas dari tempatnya.

Lonceng di atas pintu masuk cafè tersebut berbunyi saat kau membuka pintu kaca itu. Berjalan untuk memesan greentea latte dan seloyang gorgonzola pizza dengan ukuran medium--karena kau sedang lapar berat dan bosan dengan nasi, lalu setelahnya memilih tempat duduk yang menghadap ke jendela. Melihat-lihat kegiatan orang banyak di luar sana, hingga kau menyadari seorang pelayan pria yang mengantar pesananmu.

 Melihat-lihat kegiatan orang banyak di luar sana, hingga kau menyadari seorang pelayan pria yang mengantar pesananmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan kebanyakan ngelamun, ntar setan di tubuh kamu keasikan reunian." Goda pelayan tersebut, disertai smirk khasnya.

"Bawel deh. Udah sana kerja, abis itu anterin aku pulang."

"Iya, Cantikku.." Baekhyun--pelayan tersebut, meninggalkanmu kembali ke area kerjanya.

Ah, for your information. Kau dan Baekhyun itu sudah menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama hampir dua tahun. Baekhyun yang lebih tua tiga tahun darimu, memilih untuk bekerja part time di sebuah cafè untuk membiayai kehidupannya.

Baekhyun orang mampu, sangat mampu malah, tapi keadaannya sebagai mahasiswa yang hidup sendirian di kota ini membuatnya mau tak mau harus bisa mandiri dan mengurus semua keperluan pribadinya, termasuk kuliah. Orangtua Baekhyun rutin mengirim uang bulanan ke rekeningnya, sebenarnya. Hanya saja Baekhyun mencoba untuk membiasakan diri untuk berpikir dewasa dan tak mau membebani orangtuanya. Selama Baekhyun masih bisa membantu, kenapa tidak?

Dan soal hubunganmu dengan Baekhyun, karyawan di cafè tempat Baekhyun bekerja ini tidak ada yang tahu tentang itu. Pun dengan teman-teman di sekolahmu. Bukannya apa, hanya saja kalian memiliki cara pandang yang sama bahwa hubungan seperti ini tidak melulu harus diumbar ke orang banyak, tak apa jika hanya kalian berdua--dan keluarga kalian yang mengetahuinya.

Boyfriend MaterialsWhere stories live. Discover now