Sore itu kau keluar gerbang kampus dengan penuh penyesalan.
Bukan menyesal karena harus meninggalkan kampus, namun menyesal karena telah datang ke kampus dan mengikuti perkuliahan hari itu.
Hari itu kau ada kuliah dari pagi hingga sore, dengan total tiga mata kuliah. Di mata kuliah terakhir, kelasmu mendapat tugas berupa pentas seni, dan kau mendapat peran utama dalam sebuah drama. Bukan dramanya yang membuatmu menyesal, tapi pemeran utama prianya yang sekaligus menjadi pasanganmu di drama itu.
Iya, kau harus berpasangan dengan seseorang yang sudah lama mengagumimu secara terang-terangan dan masih mendekatimu sampai sekarang. Lelaki itu tahu bahwa kau sudah punya kekasih, namun ia tak mau ambil pusing dan terus melancarkan aksinya untuk mendapatkanmu.
Selain menyesal, hal itu pula yang membuatmu bingung untuk memberitahu Kyungsoo atau tidak. Sejak kuliah berakhir, otakmu terus memikirkan Kyungsoo, drama, Kyungsoo, drama. Itu terus yang berputar-putar dalam pikiranmu.
Hingga tanpa sadar kau berjalan melewati gerbang, dan tak jauh dari sana saat kau berbelok ke arah kiri, ada seseorang yang menunggumu dan terlihat memainkan ponselnya.
"Aku nelpon kamu daritadi. Kenapa gak diangkat?" Suara Kyungsoo, pacarmu yang sejak kapan sudah ada di sana dengan setelan kerjanya.
"Loh, kamu gak kerja?"
"Pulang cepet."
"Oh.."
Hanya itu responmu, dan jelas saja itu membuat Kyungsoo kebingungan. Apalagi setelah itu kau langsung memasuki mobil dan menutup pintunya kembali dengan wajah datar. Aneh, karena biasanya kau akan masuk mobil setelah Kyungsoo membuka pintu untukmu. Itu sudah menjadi kebiasaan.
Tak mau ambil pusing, Kyungsoo juga memasuki mobil dan mengambil tempat di kursi kemudi. Baiklah, ia bisa menginterogasimu nanti.
Lumayan lama berdiam diri di mobil, Kyungsoo akhirnya tidak tahan untuk tidak berbicara padamu. Maka ia duluan yang memulai percakapan.
"Mau ke mana kita?" Dan ya, itu berhasil membuatmu menoleh pada Kyungsoo yang masih fokus menyetir.
"Terserah kamu. Kan kamu yang nyetir mobilnya."
"Yaudah, makan dulu ya."
"Loh, gak langsung ke rumahku aja?"
"Katanya terserah aku tadi."
"Ck, iya iya."
Begitu saja. Kau kembali menghadap jendela dan suasana kembali hening. Kyungsoo juga bingung harus bagaimana karena setelah Kyungsoo berhasil mencuri-curi pandang padamu beberapa kali, kau terlihat sedang tidak mau diajak berbicara saat ini.
Namun, bukan Kyungsoo namanya kalau ia mau dibuat penasaran dengan pacarnya sendiri.
"What's wrong?"
YOU ARE READING
Boyfriend Materials
Fanfictionbecause exo with their boyfriend-materials-thingy will explode your imagination