Di masa-masa semester akhir perkuliahan, rasanya sangat wajar ya jika jam sembilan malam begini masih berada di kampus. Kau baru saja menyelesaikan segala urusan pameran. Acaranya sudah selesai, tapi tidak dengan Laporan Pertanggungjawaban.
Seharusnya hari ini kau hanya ada dua kelas, di mana kelas terakhir selesai siang tadi. Tapi apa boleh buat, raga yang ingin sekali menyentuh kasur ini harus dipaksa untuk tetap sibuk sampai malam, hingga kau hampir saja tertidur di kantin kampus saat menunggu Jongdae.
Lelaki itu sedikit berlari ke arahmu, supaya tidak membuatmu semakin lama menunggu. Alasan. Padahal sebenarnya, ia juga sudah sangat merindukanmu karena beberapa hari ini kalian jarang punya kesempatan untuk bertemu. Terhalang oleh kesibukan masing-masing.
Jongdae duduk di depanmu dengan perlahan, masih membiarkanmu menyembunyikan wajah di antara satu tanganmu yang terlipat, dan satunya lagi terulur ke depan.
Kau terkejut saat ada orang lain yang menautkan jari telunjukmu dengan jari miliknya. Lebih kaget lagi saat mendapati Jongdae sudah ada di depanmu.
"Kelamaan ya nunggu akunya?"
"Gak kok, aku juga baru nyampe. Hehe."
"Aku pesen kopi dulu boleh gak? Kamu mau sekalian pesen minum juga gak?" Lelaki itu hendak berdiri dari tempatnya.
"Kamu jangan ngopi ah, yang lain aja. Aku cokelat anget aja."
Lawan bicaramu itu sempat berdecak. Selalu begitu saat dilarang minum kopi. Ini sudah jam sembilan malam, kalau minum kopi sekarang, mau tidur jam berapa nanti? Padahal kau tahu, Jongdae akhir-akhir ini juga sering begadang karena tugas-tugas kuliahnya.
"Yaudah, tunggu sini."
Tak lama ia datang dengan dua gelas cokelat hangat. Hehe, pacar yang nurut..
"Urusan LPJ udah selesai?" Tanyanya memulai percakapan.
"Tinggal dikit lagi sih, tapi besok aja ah. Lagian panitia lain juga keliatannya udah pada capek tadi. Deadline juga masih minggu depan."
"It must be hard, ya?" Tanyanya sambil memainkan jari-jemarimu.
"Yaaa hard sih, tapi mau gak mau kan harus aku selesaiin."
"You've work hard, Sayang. Tapi jangan terlalu capek ya." He said while patting your head.
"Thanks. You too, Dae."
Anggukannya sebagai respon justru membuatmu bertanya-tanya. Pasalnya wajah Jongdae saat ini terlihat.. sedih?
"Why? Is there any problem, hm? Cerita sama aku coba."
"Gak, gak ada."
"Boong?" Jongdae lupa kalau kau pandai membaca ekspresi seseorang, terutama pacarnya itu.
"Hah.. tadinya aku mau ngajak kamu nonton. Udah lama banget gak sih kita gak movie date?"
"Sekarang?"
"Iya, tadinya mau ngambil midnight.. tapi kayaknya kamu capek, jadi yaudah maybe next time--"
"Yaudah ayo."
"H-hah?" Kali ini giliran dia yang terkejut saat melihatmu langsung berdiri dari tempat duduk sambil mengulurkan tanganmu padanya.
"Katanya mau movie date?"
Tanpa bertanya lebih jauh, Jongdae langsung mengambil tanganmu dan membawamu ke mobil saat itu juga.
***
Setelah lumayan lama menatap jadwal film yang diputar, kalian memilih film action. Tidak ada alasan spesial sih, karena cuma film itu yang menurut kalian lebih seru daripada film lainnya.
YOU ARE READING
Boyfriend Materials
Fanficbecause exo with their boyfriend-materials-thingy will explode your imagination