14

5.6K 569 25
                                    

Jongdae terus berlari mencarimu setelah sekian menit ia menunggumu di depan gedung kampus. Sebenarnya kau tidak menyuruh lelaki itu untuk menjemputmu, karena kau tahu Jongdae sedang ada acara keluarga besar di rumahnya. Tentu kau tidak mau mengganggu momen penting itu demi menjemputmu jauh-jauh ke kampus. Lagipula Jongdae juga sudah setuju untuk tidak melawan argumenmu dan merelakanmu pulang dengan angkutan umum.

Namun di tengah acara, Jongdae mendapat telepon dari ibumu, menanyakan apakah lelaki itu sedang bersamamu atau tidak. Jelas Jongdae langsung panik, karena ini sudah hampir gelap dan kau belum kembali ke rumah. Padahal yang Jongdae tahu, kelasmu berakhir sejak sore tadi.

Jongdae semakin resah saat kau tak kunjung mengangkat sambungan teleponnya saat di perjalanannya menuju kampus. Entah mengapa, insting Jongdae mengatakan kau masih berada di sana meskipun tak begitu yakin apa yang kau lakukan di kampus sampai selarut ini. Ayolah, Jongdae tidak mungkin melajukan mobilnya dengan kencang saat keadaan lalu lintas sedang lumayan ramai begini. At least angkat telepon aku biar aku tau kamu di mana..

Belum cukup kesabaran Jongdae diuji, kali ini ia harus menunggumu selama hampir setengah jam di depan gedung kampus. Beruntung masih ada penjaga di sana, jadi Jongdae bisa menitipkan mobilnya pada penjaga itu dan memutuskan untuk memasuki gedung kampus. Suasana kampus belum begitu sepi karena masih ada anak-anak organisasi yang berkumpul.

Ia mencarimu ke ruang kelasmu, namun nihil. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk istirahat sejenak di selasar, melihat sebentar ke arah jam tangan navynya kemudian mendesah pelan. Ini sudah hampir jam delapan malam, namun ia masih belum mendapatkan pentunjuk di mana kau sekarang.

"Woy, bro. Bukannya lo izin gak masuk ya tadi?"

"Oi. Iya nih, ada yang musti gue cari."

"Nyari cewek lo?"

"Lo.. tau dia di mana?"

"Tadi gue liat di perpus. Serius banget bacanya, gue ampe takut digorok kalo nyapa. Tumben banget dia betah di perpus ampe--"

"Gue duluan, bro. Thanks infonya!"

Sebenarnya Jongdae masih merasa sedikit lelah, namun setelah tahu keberadaanmu, tanpa mangulur waktu Jongdae sedikit berlari ke perpustakaan. Dan benar saja, ia menemukanmu tertidur dengan kepala beralaskan kamus tebal. Jongdae mendekat perlahan dan menarik kursi di sebelahmu. Lumayan lama ia menatap wajah tidurmu sambil menunggumu untuk terbangun. Namun karena tidak sabar, maka ia mulai menusuk-nusuk pipimu dengan ujung pensil yang tumpul.

"Kaget!" Serumu ketika melihat Jongdae dengan senyum simpulnya sesaat setelah kau membuka mata.

"Kok kamu di sini? Bukannya ada acara keluarga? Emang udah selesai acaranya? Kan tadi aku udah bilang kalo gak usah jemput aku?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kok kamu di sini? Bukannya ada acara keluarga? Emang udah selesai acaranya? Kan tadi aku udah bilang kalo gak usah jemput aku?"

"Kamu tuh ya, baru bangun aja nanyanya banyak banget."

"Ya gimana gak kaget kalo tau-tau kamu udah ada di sini."

Jongdae terkekeh pelan seraya merapikan ponimu yang sedikit berantakan.

Boyfriend MaterialsWhere stories live. Discover now