I.L 6

1K 61 1
                                    

Albie

Wajahku terasa kaku untuk malam ini,karna senyum merekah tidak pernah luntur dari wajahku.

Malam ini,malam pertunanganku dengan Cinta. Selangkah lagi dia akan menjadi milikku dan aku tidak sabar akan hal itu.

Cinta berjalan dengan angun menuruni anak tangga bersama sahabat menyebalkanya,si Zahra. Malam ini Cinta begitu berbeda dengan gaun berwarna merah marun tanpa lengan hingga pundak putih mulus yang sangat mengoda terpampang jelas dengan rambut tertata rapi. Aku tidak bisa menjelaskan sedetailnya bagaimana Cinta malam ini. Dimataku dia selalu sempurna.

Aku dan Cinta hanya mengundang keluarga dan orang-orang kepercayaan kami karna aku tidak ingin pertunangan ini bocor ke media.

"Kamu memang jago memilih calon istri Al"

Kata Mamah disampingku dengan wajah berbinarnya. Aku hanya menangapinya dengan seules senyum lalu melangkah mendekati Cinta ketika dia ada diujung tangga.

"Apa kamu sudah siap sayang?"

Tanyaku lalu mengulurkan tangan dan ia menyambutnya.

"Aku gugup"

Bisiknya pelan,aku mengecup kepalanya tanpa menghiraukan tatapan Ayah Cinta kepadaku karna telah berani mencium anak semata wayangnya dihadapan keluarga dan tamu.

"Kamu cantik malam ini sayang"

"Apa kemarin-kemarin aku tidak cantik?"

Tanyanya dengan wajah yang sengaja ia tekuk. Aku mencium pelipisnya dan dapat deheman dari Papahku.

Aku berharap acara pertunangan ini segera selsai dan membawa Cinta kabur dari sini agar aku puas menciumnya. Ck ! Kenapa dengan otakku malam ini.

"Bisakah kamu sabaran Son? Acaranya belum dimulai"

Cela Papah dengan mimik wajah mengejeknya. Selalu begitu. seakan aku ini bukan anaknya tapi temanya. Tapi aku suka dan itu membuat aku sangat dekat dengan Papah.

"Cepatlah mulai Pah,aku ingin cepat membawa Cinta keranjang" Candaku sambil mengoda Cinta.

"Nikahi dulu Cinta baru kamu boleh ajak dia keranjang. Cinta jangan mau temakan godaan anak sialan ini"

Cela ayahku lagi dengan santainya. Wajah Cinta bersemu karna mendengar pembicaranku dengan ayah yang sedikit fullgar.

"Iya Om,Albie selama ini juga tidak pernah macam-macam kok sama Cinta"

"Iya dong Sayang,aku kan sayang sama kamu jadi aku harus jagain kamu termaksud dari aku sekalipun"

"Wah Papah tidak menyangka kalau kamu bijak Al"

"Dari dulu kali Pah"

Selaku sebelum ujung-ujungnya Papah akan mengejekku diakhir ucapanya.

Tes tes

Selamat malam para hadirin yang berbahagia....

Suara seorang wanita yang aku kenal,kini ia berdiri dipangung kecil didalam rumah ini. Ia adalah Tasya. Dia aku tunjuk sebagai emcee di acara pertunanganku dengan Cinta agar para tamu serta keluarga tidak bertanya lagi tentang gosip palsu aku dengan nya atau keseriusanku kepada Cinta.

Setelah Tasya membuka acara dan membacakan sederetan acara pada malam pertunanganku dengan Cinta. Tasya juga menyampaikan gosip yang beredar tentang aku dan dia agar keluarga dan tamu yang datang tidak salah paham.

Setelah selsai sepatah dua patah dan dilanjutkan para orang tua kami lalu aku dan Cinta maju ke pangung kecil itu,untuk bertukar Cincin.

"Jangan pernah dilepas"

Ingat Aku ! Lumpuhkan Ingatanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang