I.L10

1K 76 7
                                    

Aku berlari menyusuri koridor sekolah, menyusul seseorang yang sedari tadi aku tunggu-tunggu diparkiran tapi tidak kunjung datang. Sesampainya aku dipinggir lapangan basket,aku masih melihat dia bermain bersama teman-temanya.

Salah satu temanya melihatku yang sudah bertika pinggang menatapnya tajam. Temanya bernama Danil langsung berlari menghampiri dia yang masih asik mengapor bola kepada temanya.

Dia melihatku,gerak geriknya pasti dia menghembuskan nafasnya kesal dan aku tidak peduli. Ia berjalan mendekatiku sedangkan teman-temanya berhenti bermain dan melambai kearahku.

"Aku masih mau main Ara"

Ucapnya lesu setelah sampai didepanku. Aku menatapnya sebentar lalu membalikan badan.

"Ok,aku akan pulang bersama ka Yudha kalau gitu"

Kataku lalu melangkah menjauhinya. Baru beberapa langkah tanganku dicekal. Sudah aku duga,ancaman itu sangat manjur untuk dia menuruti apa kataku.

"Kamu mau kaka pujaanmu itu masuk rumah sakit?"

Aku berbalik menghadapnya lalu menyungingkan senyum termanis untuk dia,pacar kesayanganku. "Aku tidak peduli" ucapku lalu melepas tanganya dan berlalu dihadapanya.

Aku yakin dia akan mengejarku. Aku menghitung beberapa langkah tapi dia juga tidak mengejarku sampai aku masuk kedalam koridor sekolah. Saat aku ingin berbalik melihatnya dilapangan,ka Yudha lewat dan aku langsung mengambit lenganya.

"Ka Yudha antar aku pulang dong?"

Teriakku sedikit melengking agar dia mendengar ucapanku. Ka Yuda melihat kesekitar dan matanya tertuju dilapangan basket, ia pasti tahu kenapa aku melakukan ini.

"Yu,sekalian kita makan siang di warteg langgananku"

"Ayo ka ! Aku juga laper nih"

Aku menyeret ka Yudha saat aku melihat dia sudah berlari menuju kolidor sambil membawa perlengkapan sekolahnya. Sedangkan ka Yudha malas-malasan mengikutiku.

"Kalau aku dipukul Mic,kamu harus tangung jawab?!"

"Setiap jengkal ditubuh kaka yang dia pukul,nanti aku cium deh"

"Apanya yang cium-cium?" Teriak dia dibelakang kami,kamipun berhenti. Aku dan ka Yudha  menoleh bersamaan kearahnya."Ara ! Kamu mau cium si culun itu?"

"He-em kalau kamu pukul dia,nanti aku cium dia"

Jawabku santai dan masih mengambit tangan ka Yudha. Aku melihat pacar kesayanganku sudah mulai naik pitam.

"Cinta Laura Azam ! "

"Iya sayangku Michel Ares Pratama"

"Ayo kita pulang"

"Kamu main basket aja,aku mau makan siang di warteng sama ka Yudha"

"Ara !"

"Ares !"

"Kalian kekanakan tau gak?" Ucap Ka Yudha sambil melihat kami bergantian."Mic antar Cinta dulu pulang baru latihan basket" Saran ka Yudha kepada pacar tersayangku Ares. "Dan kamu Cinta, Mic sebentar lagi ada pertandingan antar sekolah,kenapa kamu tidak mau ngerti dia sih? katanya cinta mati Awwww"

Aku mencubit pingang kaka kelas emberku ini.

"Pleasee deh jangan ember"

Cicitku sambil menyengol lengan ka Yudha. Kulihat Aras senyum merekah dan itu membuat aku meleleh dibuatnya.

Ingat Aku ! Lumpuhkan Ingatanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang