I.L9

1K 61 1
                                    

Cinta. You Aksara Kasih

Ingin rasanya aku mengabarimu lagi,tapi terlintas rasa kecewa yang selalu hadirkan luka didalam hatiku.

Haruskah aku selalu menyapamu? Tuk mengawali kata diantara kita tidak pekakah kamu? Ada rindu dalam jiwa walau hatiku masih dalam duka.

Sudah satu minggu ini Albie tidak mengabariku tapi aku selalu mengirimnya kabar walau tak terbalas.

Kadang aku selalu bertanya-tanya, sampai kapan ini semua? Apakah Albie tidak memikirkan kalau raga ini mulai lelah, jiwa ini terus meronta, haruskah aku menyerah karna luka yang ia tabur dengan garam masih terasa perih yang tak tekira.

Kenapa ia selalu merogoti perasaanku? hati ini bukan batu karang yang kokoh.

Ya Tuhan..... beri aku kekuatan didalam perasaanku satu sekali lagi. Aku ingin dia,aku mencintainya jangan buat aku menyerah.

.

Aku menormalkan naffasku yang tersengal karna tangis. Aku sangat berharap suatu hari nanti tidak ada lagi air mata yang aku tumpahkan kecuali rasa haru karna bahagia.

Kututup buku Diari terakhirku berwarna coklat. Aku memutuskan tidak akan menulis lagi dan tidak akan menangis lagi,hanya karna Albie tidak mengabariku bukan hanya itu tapi semuanya yang terjadi didalam minggu ini.

Aku meraih phonsel diatas meja untuk mengabari Zahra,kalau aku tidak dapat membantunya untuk mempromosikan Caffe miliknya.

"Halo Ra" Sapaku saat sambungan sudah terhubung.

"...."

"Ma'af yah tidak dapat bantu hari ini,kamu mau Caffemu tidak laku gara-gara aku ikut bantu promoin"

"...."

"Bukan begitu,kamu tahu kan kalau Fanssnya Tasya sama Albie akhir-akhir ini seperti apa? Lagi pula Ayah larang aku,katanya takut aku diserang Fanss mereka"

"...."

"Iya ! Ma'af yah Zahra?"

"....."

"Ma'af Ra,malam ini aku tidak bisa juga temanin kamu soalnya Ayah ngadain makan malam dirumah"

"...."

"Kamu lihat tidak acara gosip yang membahas cowo yang nolong aku pas diserbu wartawan?"

"...."

"Iya ! Ayah mau ketemu dan ngucapin terimakasih secara langsung"

"...."

"Entahlah ! Aku juga bingung,tumben Ayah seperti itu"

"...."

"Ngaur kamu Ra,Reno itu sudah tahu kalau aku sudah bertunangan dengan Albie"

"...."

"Iya namanya Reno,waktu dia nolong aku waktu itu,itu pertemuan ketiga kami"

"...."

"Kamu tidak tanya"

"..."

"Haha bukanya begitu Ra ! Tidak penting juga aku cerita ke kamu"

"...."

"Okok boss ! Ya sudah,aku mau keluar sebentar"

"...."

"Aku tidak ada no phonsel Reno jadi Ayah suruh aku kelestoranya"

"...."

"Bukanya begitu Ra. Ayah merintah dan ngelarang jadi aku sebagai anak yang baik,ya nurut lah"

Ingat Aku ! Lumpuhkan Ingatanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang