I.L8

992 58 0
                                    

Albie.

Sungguh berat meninggalkanya dalam permasalahan besar seperti ini. Apa lagi dia sangat terlihat biasa-biasa saja atas kejadian kemarin.

Cinta mema'afkan aku semudah membalik telapak tangan tapi ia tidak ingin membahasnya lagi. Apakah sikapnya baik-baik saja dihadapanku tidak membuat aku curiga?

Aku tahu aku salah. Aku juga tahu aku pengecut. Kemarin secara reflek aku meninggalkan Cinta sendirian tanpa mengklasifikasi kebersamaan kami kepada wartawan. Aku tahu Cinta kecewa dan bukan hanya dia,Manager serta yang lain juga kecewa dan marah padaku atas tindakanku.

Semua sudah terjadi,gosip miring terseber tanpa henti walau aku dan Managerku sudah berusaha menutupi.

Huffffff. Aku menghembuskan nafasku frustasi.

"Kenapa lagi?"

Tanya Cinta disampingku. Aku menoleh kesampingnya yang sekarang fokus menyetir. Aku dan Cinta sekarang dalam perjalanan menju bandara sukarno hata karna hari ini aku akan ke Paris.

"Ti-tidak,aku hanya memikirkanmu"

Jawabku terbata saat Cinta menoleh sekilas dengan seelus senyum menengkan miliknya.

"Aku tidak apa Al. Aku akan menepati janjiku tidak akan keluar rumah selama kamu di Paris kecuali tangal 15"

"Aku tarik ucapanku,tidak papa kamu keluar asal jangan bertemu dengan laki-laki"

Cinta menoleh kearahku dengan menyipitkan matanya.

"Apa gara-gara kemarin? Sampai-sampai kamu menarik ucapanmu karna merasa bersalah?"

"Yah...begitu.. ! Aku tidak tenang meninggalkanmu tahu? Kamu ikut saja aku ke Paris?"

Cinta terdiam. Aku hanya mendengar helaan nafasnya.

"Sayang"

Panggilku, Cinta menoleh tapi tidak ada lagi senyumanya.

"Jangan seperti itu Al ! Kamu membuat ini semakin rumit. Walaupun kamu menarik kata-katamu,aku akan tetap berada dirumah karna aku takut akan diserang sama fanssmu"

Aku diam,kata Cinta benar malah selalu benar. Cuma aku saja yang kekanakan disini. Karna kelakuanku membuat ini semakin rumit dan melibatkan Cinta pula.

.

Sepanjang perjalanan kami hanya diam. Mungkin bergelut dengan pikiran masing-masing. Aku melirik Cinta yang masih fokus mengemudi.

"Kenapa? Kangen ya?"

Ucapnya dengan kekehan dan itu juga membuat aku juga ikut terkekeh.

"Iya. Padahal kamu masih disampingku. Aku nanti pasti sangat merindukanmu"

"Aku juga pasti sangat-sangat merindukanmu. Hati-hati dan jaga kesehatan"

Ucap Cinta lalu menghentikan mobil didekat bandara. Aku sengaja meminta Cinta mengantarku karna aku ingin melihatnya terakhir kali sebelum berangkat ke Paris walau Cinta hanya dapat mengantarkanku sampai disini.

"Itu mobilmu bukan yang dibelakang?"

Tanya Cinta sambil melihat sepion. Aku pun ikut melihat kesepion juga. Ternyata mereka cepat juga sampainya,padahal aku ingin berduan lebih lama didalam mobil sambil menunggu mereka.

"Iya ! Kamu hati-hati selama tidak ada aku. Jangan nakal yah sayang"

Ucapku mewanti-wanti sambil mencubit kedua pipi Cinta. Cinta menganguk-anguk lalu aku meraihnya untuk ku peluk.

Ingat Aku ! Lumpuhkan Ingatanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang