CHAPTER 12

800 27 0
                                    

P.s: Yo, guys! Follow acc ini dong makasihh:) masa followers aku cuma 3 loh. *crying* HAHAHyasudah. Enjoy this new chapter! Don't forget to vote and comment down below💕 -love writer

Wesley P.O.V

Sudah 1 jam aku menunggu bersama Emily dan Aiden. Aku sibuk mengarang lagu karena bosan. Emily? Dia terus mengutak ngatik HP nya dan Aiden membaca buku novel fantasi yang aku gak mengerti. Belum lama setelah aku menulis, HP ku bergetar. Aiden menoleh kearahku. Aku membuka lockscreen dan.. Disitu terdapat tulisan Holly Green! Akhirnya! Setelah 1 jam kami menunggu ada kabar dari dia juga. Aku pun segera membuka HPku dan berteriak

"Holly! Holly dia membalas sms gue! Sini sini lihat!" Emily melepas earphone nya dan Aiden pindah tempat duduk ke sebelahku.

Itu jawaban Holly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu jawaban Holly. Aku, Emily dan Aiden berlari terbirit-birit ke ruangan Emergency sampai lupa kalau kami sedang ditatap orang-orang. Mungkin orang lain menganggap kita bocah yang hilang di rumah sakit. But, i don't care. Aku melihat ruangan Emergency dari lorong dan segera berlari kearahnya. Aku mencari kamar Holly. Butuh 1 menit untuk mencarinya namun akhirnya ketemu juga. Saat ku pelan-pelan membuka kamarnya Holly di kasur pasien terbaring dengan selang di hidungnya. Ia tersenyum kecil saat melihat kami memasuki ruangan.

"Holly! Gue khawatir sama lo!" ucap Emily duduk di sofa dekatnya.
"Yeah, i'm good. But not that good. Gue gak dibolehin stress, memikir terlalu banyak." ucapnya dengan suara pelan.

Yaampun, lagi-lagi aku merasa bersalah. Coba kalau aku tidak mendorongnya. Dia tidak akan sakit dan menderita seperti sekarang. Aku merasa sangat sedih kalau melihat sosok Holly yang kesakitan.

"Holly.." ucapku dengan nafas berat
"Ya, Wesley?" ia mengarahkan bola matanya kearahku.
"Apa yang dokter katakan?" tanyaku.
"Gue setiap hari harus disuntik 2x sampai seterusnya karena jantungku lemah akibat trauma tadi" ucapnya dengan sedikit tawaan. Aku tidak mengerti lagi. Walaupun ia kesakitan, ia masih bisa tertawa layaknya orang ceria. Aiden dan Emily berbicara kepada Holly sedangkan aku duduk di kursi luar kamar melihat HPku. Monica Henderman. Gadis tercantik dan terpopuler di sekolah menelefonku. Iya, aku sering menggoda nya dan sangat suka dengan kecantikannya. Aku mengangkat telfonnya.

"Hey, babe!" ucapnya dengan bahagia.
"Urm, what's up?" tanyaku heran
"Kita kepilih sebagai Best Couple 2016 di sekolah! Astaga, you must be so happy too!" teriaknya sambil tertawa. Aku sangat senang.
"Oh lord! Keren banget! Gue dari dulu pengen tau jadi Best Couple gitu apalagi sama cewek secantik kamu" ucapku sedikit gombal
"Hahaha.. Berhenti memujiku! Malu tau dipuji cowok seganteng kamu" jawabnya. Gombalan dan kemesraan itu terus berlanjut. Aku sudah lupa tentang Holly. Monica mengajakku ke rumahnya sekarang untuk merayakan hal ini. Aku pun keluar rumah sakit, sebelum itu, aku bilang ke Holly dan kawannya kalau aku mau membeli pulsa. Padahal, sebenarnya aku ingin ke rumah Monica. Holly hanya mengangguk dan Aiden berkata "Hati-hati bro" dan kembali berbicara kepada Holly. Aku tidak sabar ketemu Monica.

I Like Your HoodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang