Holly's P.O.V
"Lo dicariin tuh daritadi sama si Wesley" ucap Samantha yang baru memasuki kelas.
"Dimana?" tanyaku melirik ke kanan dan kiri mencari sosok Wesley.
"Di depan kelas, katanya ada kerja kelompok?" tanya Samantha menunjuk kearah luar. Aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan menuju luar kelas.
Sebelum aku menengok ke kanan, Wesley sudah menggapai tanganku dan menariknya kebelakang membuat badanku mengenai dada bidangnya.
"Astaga, Wesley! Pagi gini gak usah bikin gue kaget dong" teriakku memukuli lengannya yang keras berotot.
"Daritadi gue panggilin kok gak nongol sih, princess? Gue jadi harus meminta lo keluar sama mantan, eh! Maksud gue Samantha!" ucapnya melepaskan tanganku.
"Yuhu, cie mantan!" ejekku sambil menepuk-nepuk bahunya.
"Eh, jangan gitu dong"
"Sam!"
"Bacot lu"
Aku tertawa terbahak-bahak melihat Wesley yang sedang panik takut ketahuan Samantha kalau kita lagi membicarakannya. Wesley langsung menutup mulutku dengan tangannya yang bau rokok.
"Ih, bau rokok! Lepasin!" ucapku menepis tangannya.
"Et, iya maaf. Oh iya, soal rencana yang kemarin diomongin itu.."
"Jadi gimana?"
"Dengerin dulu makanya!" ucap Wesley jengkel sambil mengacak-ngacakin rambutku yang digerai. Padahal kan udah di sisir rapi tadi pagi, elah!
"Jadi, pas jam istirahat pertama, lo mata-matain Monica ya. Kalau misalnya Tyler dan Monica udah mau kissing or hugging or whatever, lo langsung telefon gue. Paham?"
"Mhm, terus lo ngapain nanti?"
"Liat aja nanti. Dan, jangan sampai ketahuan ya." Wesley menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada yang mendengar rencana ini selain aku. Aku mengangguk dan memasuki kelas lagi sementara Wesley langsung mengobrol dengan Aiden yang baru keluar toilet.
"Wesley kenapa nyariin lo?" tanya Samantha sambil mengunyah permen karet.
"Bagi permen karet dong" ucapku mengganti topiknya.
"Ih, tuh di tas gue" ucapnya menunjuk kearah tas berwarna ungu nya yang digantung di lacinya.
"Hehe, makasih"
Aku sengaja berjalan lambat agar Samantha lupa dengan pertanyaannya. Namun dugaanku salah, ia kembali bertanya.
"Iya, jadi lo tadi kenapa dicariin sama tuh bocah?"
Aku pura-pura gak tahu.
"Hah? Bocah?"
"Ih, Wesley itu!"
"Kenapa dengan Wesley?"
"Iya lo tadi ditanyain apaan?"
"Ngga ditanyain tuh"
"Lah terus-"
TING TONG! Bel langsung berbunyi. Aku menghela nafas lega saat Samantha langsung berhenti bicara dan duduk di tempat duduknya yang terletak di paling belakang.
-----
"Hey, Tyler darlin', come here" ucap Monica melambaikan tangan kearah Tyler yang sedang berbicara kepada Henry Calvin, sahabatnya.
Tyler menoleh dan menghampirinya. "What's wrong, babe?" tanyanya sambil merangkul Monica dengan erat.
"Untung nggak ada Wesley disini, kalau ada mati aku. Haha!" bisiknya namun, bisikannya terdengar jelas di telingaku. 'Mampus lo' ucapku dalam batin dan menelefon Wesley secepat mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like Your Hoodies
Teen FictionHolly Green, anak yang sudah terkena sial di hari pertama dia sekolah. Gak enak bukan? Udah kena sial di hari pertama. Saat itu juga, dia belum kenal sama orang-orang. Nah saat itu, ada seorang anak bernama Wesley Hummington. Anak populer di sekolah...