Holly's P.O.V
"Ugh, I hate monday" gumamku saat alarm HPku berbunyi. Dan, aku masih di rumah Wesley karena ibuku dan Felix betah menginap di rumah tanteku. Alasannya, pasti karena kantor ibuku dan rumah tanteku dekat. Dan Felix juga pasti betah karena dirumahnya ada kolam renang. Aku ingin menginap di rumah tanteku juga namun, sekolahku sangat jauh dari sana. Mana mungkin aku bisa ke sekolah on time.
Aku beranjak dari kasur saat melihat arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 6.00 pagi. Wah, tumben aku nggak kesiangan.
Tok tok!
Suara pintu kamar terdengar jelas saat aku sedang melamun diatas kasur.
"Iya, udah bangun kok nih" jawabku sambil menggaruk belakang kepalaku yang gatal.
"Sarapan di meja makan ya" ucap Wesley dengan suara serak khasnya. Biasalah, pasti ini orang baru bangun tidur juga.
"Mhm" gumamku kemudian berjalan ke kamar mandi diiringi lagu dari iPod ku 'Bad Things - Machine Gun Kelly ft. Camila Cabello'
------
"Sejauh ini hubungan kalian apa sih?" tanya Emily yang ceria saat melihat aku boncengan diatas motor Wesley.
"Teman kok" jawabku mengingat dimana Wesley hanya menganggapku teman. Teman biasa.
"TTM!" teriak Samantha dari belakang membuatku terkejut.
"Apaan tuh?" tanya Emily menaikkan salah satu alisnya.
"Teman Tapi Mesra!" jawab Samantha sambil berlari-lari mengitariku dan Wesley di tengah parkiran. Aku menggelengkan kepala sedangkan Wesley hanya mendecak malas dan pergi meninggalkan kami.
"Tuh kan ada yang marah" bisik Emily mencolek sikut Samantha membuat Samantha terdiam melihat Wesley.
"Ha, bodo!" teriaknya kemudian berlari menuju ke kelas tanpa khawatir dilihat banyak orang.
"Duh, malu gue" gumamku saat menyadari kalau Samantha sedang dilihat laki-laki yang populer. Mereka melihat Samantha dengan aneh. Yang satu kebingungan, yang satu senyum-senyum sendiri dan yang lainnya tertawa melihat aksi konyol Samantha.
"Oh iya, Holly. Lo harus tau berita satu ini!" teriak Emily penuh kegirangan.
"Apa?"
"Aiden romantis banget!" jeritnya dengan suara hamster khasnya.
"Lah dia kenapa?" tanyaku masih heran. Ia memutar bola matanya.
"Jadi gini, tadi pagi kan gue sms dia. Gue tanya ke dia 'eh gue cocokan pake yang mana?' terus gue kirim deh foto gue yang satu pake dress yang satu pake jaket, t-shirt biasa dan jeans. Terus tau nggak dia jawab apa?" tanyanya menantikan jawabanku. Karena aku tidak tahu mau jawab apa, aku hanya menggelengkan kepala sambil mengerinyitkan dahi.
"Dia jawab, 'jangan pake yang mencolok. Nanti cowok-cowok pada ngeliatin.. Soalnya yang boleh ngeliat lo cantik cuma gue doang' Dia bilang kayak gitu loh, Hol!"
Aku tertawa bahak-bahak melihat wajah merah Emily saat menceritakannya. Sungguh, merahnya seperti kepiting rebus yang matang.
Andaikan, hubunganku dan Wesley sama sepertinya. Penuh dengan kegembiraan tanpa diawali dengan adanya konflik. Apalagi, Wesley orangnya mudah kesal. Salah dikit, dimarahin. Padahal salahnya karena hal sepele doang. Terkadang aku suka iri dengan hubungan Emily dan Aiden.
------
Bel pulang sudah berbunyi. Finally! Aku berlari keluar dan menunggu Wesley di lobby. Karena aku menginap di rumahnya, pastinya aku ikut nebeng dengan Wesley.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like Your Hoodies
Подростковая литератураHolly Green, anak yang sudah terkena sial di hari pertama dia sekolah. Gak enak bukan? Udah kena sial di hari pertama. Saat itu juga, dia belum kenal sama orang-orang. Nah saat itu, ada seorang anak bernama Wesley Hummington. Anak populer di sekolah...