CHAPTER 36

432 18 0
                                    

P R O M N I G H T👑
Finally!! And there will be a lot of images attached in this chapter too bc WHY NOT(?)

Holly's P.O.V

Ruangan ballroomnya sungguh besar. Cahaya lampu menyinari panggung yang sangat besar, membuat orang-orang sekitarnya gemar memotretnya. Dan disekitar panggung juga dihiasi oleh pernak-pernik di tembok dan digantung dimana-mana. Siapa ya yang melakukan semua dekor ini? Pasti repot.

Wesley disebelahku juga ikut terkagum melihat suasana ballroom yang indah. Ia juga memotretnya beberapa kali sambil berjalan-jalan mengitari area tersebut. Aku putus asa dan hanya mengikutinya saja. Kemudian, seseorang dibelakangku menepuk bahuku sehingga aku terkaget.

"Hey!" teriaknya.

Saat aku menoleh kearahnya, god damn. Ini seperti bukan Emily. Emily terlihat sangat cantik dengan dressnya dan sepatu wedgesnya. Disebelahnya, nampak Aiden yang terlihat gagah dengan tuxedonya. Mereka terlihat lucu bergandengan tangan berduaan. Aku ship mereka!

"Astaga, Emily you look stunning as hell, and so are you, Aiden!" teriakku dihadapannya. Mereka berdua saling menoleh satu sama lain dan tertawa.

 Mereka berdua saling menoleh satu sama lain dan tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha! Holly, sometimes you have to bring a mirror. A huge mirror. Karena kadang lo gak ngaca, kalau lo tuh cantik juga malam ini!" balas Emily memelukku dengan erat.

"Wesley mana?" tanya Aiden dibelakang Emily. Aku menunjuk kearah Wesley yang tengah berjalan di ruangan besar di pojokan dan Aiden pun menghampirinya. Tapi, sebelum menghampirinya, Aiden memberikan kecupan dikening Emily dan segera berlari kearah Wesley. Aduh, kapan sih aku bisa selucu mereka?!

"Sam dimana?" tanyaku. Emily menggeleng dan menaikkan bahunya.

"Nggak tahu, tapi.. Terakhir Samantha bilang dia bakalan agak telat kesini karena Frank harus mengambil mobilnya dulu dari bengkel"

"Acara mau mulai! Kenapa belum juga datang?"

"Coba gue telefon"

Sembari Emily menelefon Samantha, aku memutuskan untuk menghampiri meja makan dan mengambil kue kering dan memakannya. Ya, kuakui aku sangat lapar.

"Holly?" tanya seseorang dari belakang. Aku menoleh dengan cepat karena lagi-lagi aku kaget.

"Mhm?" tanyaku sebelum melihat wajahnya. Lah? Monica? Ngapain dia menghampiriku? Emang aku punya masalah dengannya? Kemudian, ia menepuk tangannya dengan keras sehingga semua teman-temannya yang bitchy datang semua. Mereka semua tampak kesal seakan-akan aku telah mencuri dompet mereka.

"Kenapa?" tanyaku sekali lagi. Monica memutar bola matanya dengan kebencian.

"Jadi ini Holly Green, si tukang Pemutus Hubungan Orang?" tanyanya dengan lantang sehingga semua orang di ballroom menoleh kearahku. Aku hanya mengerinyitkan dahi dan mencoba mengerti apa yang terjadi.

I Like Your HoodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang