Samantha's P.O.V
1 hari lagi menuju prom night. Dan masih tidak ada kabar tentang Frank. Aku benar-benar panik. Aku memeluk bantalku dan membenamkan kepalaku di dalam selimut.
"God, please send me a fucking prince charming goddamnit!"
Aku mengacak-acak rambutku dan berteriak histeris seperti orang gila.
"Duh, Frank... Gue mohon lo tuh satu-satunya harapan bagi gue" gumamku.
Bel pintu berbunyi 5 menit kemudian. Aku mengelap air mataku dan berjalan menuju pintu depan. Aneh, ibuku kan sedang pergi bersama temannya, ayahku kerja. Siapa ya yang mau datang ke rumahku pagi-pagi begini?
"Siapa ya?" teriakku sambil bergegas menuju pintu depan. Ia tak menjawab dan aku hanya pasrah membuka pintu.
Seketika jantungku berdebar kencang. Mulutku menganga lebar dan seluruh bulu kudukku berdiri. Cowok yang daritadi kuharapkan untuk menemaniku di prom akhirnya datang juga! Dan lebih romantisnya lagi, ia membawa bunga mawar dan teddy bear dengan pita merah melilit kepalanya. Unbelievable!
"F.. Fra.. Frank?" tanyaku terbata-bata karena nervous.
"Sam.." balasnya.
"Kenapa?" tanyaku dengan tatapan kosong kearahnya.
"Sam, will you be my prom date? Gue tau ini mendadak banget loh ya.. Tapi-"
"Yes i'll go to the prom with you, Frank" balasku dengan cepat sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.
"Hah? Serius?" tanyanya dengan tatapan tidak percaya.
"Iya dong!" jawabku dengan girang dan segera memeluknya dengan erat. Tuhan, terima kasih telah mengabulkan doaku. Aku tidak tahu harus apa selain memeluknya dengan erat dan tidak menyia-nyiakan momen bahagia ini.
"Frank, terima kasih ya!" teriakku melepas pelukannya.
"Seharusnya gue yang berterima kasih sama lo, Sam" balasnya dengan senyuman manisnya. Gosh, dia tampan sekali.
------
Frank's P.O.V
Setelah berbincang lama soal prom dengan Samantha, aku akhirnya pulang ke rumah dengan perasaan lega.
Walaupun aku tak terlalu dekat dengan Samantha. Aku dapat merasakan kehangatan dipelukannya. Ia begitu hangat sehingga rasanya beban di pundakku hilang semua. Aku tidak menyadari kalau ia sangat cantik, karena selama ini yang menurutku cantik hanya Jannet dari kelas sebelah. Namun, ini cantiknya berbeda. Lagipula, aku sudah tidak menyukai Jannet, ia sudah memiliki kekasih di luar sekolah.
"Oh iya gue harus berterima kasih sama Emily yang udah bantu gue beli boneka dan bunganya serta telah merancang semua rencana ini" ucapku sambil mencari HPku di dalam kantong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like Your Hoodies
Teen FictionHolly Green, anak yang sudah terkena sial di hari pertama dia sekolah. Gak enak bukan? Udah kena sial di hari pertama. Saat itu juga, dia belum kenal sama orang-orang. Nah saat itu, ada seorang anak bernama Wesley Hummington. Anak populer di sekolah...