Holly's P.O.V
"Mama! Sarapannya apa?" teriakku sambil membenamkan kepalaku di bantal empuk milik Wesley.
"Mama!" teriakku lebih kencang.
"Woy, berisik dasar kambing" balas Wesley yang sedang menyikat gigi di kamar mandi.
"Wait, gue masih di.. Rumah Wesley?" gumamku melihat sekeliling. Ya, aku masih disini.
Wajahku merah seketika saat menyadari kalau ia berteriak-teriak seperti orang gila di rumah orang lain. Ini memalukan sekali!
Aku beranjak dari kasur dengan pipi yang merah dan menguncir rambutku yang berantakan setelah tidur yang nyenyak.
"Muka lo abis di tonjok iblis, ya?" tamya seseorang dari belakang yang membuat aku kaget sampai tertabrak meja dibelakangku.
"Heh! Enak aja!" teriakku memukul lengannya yang keras. Ia hanya mendesis kesakitan sambil mengelus-elus tangan besarnya.
"Ooh! Jangan-jangan lo malu gara-gara lo teriak ma-"
Sebelum Wesley melanjutkan, aku sudah bersiap memukul lengannya lagi. Ia langsung mundur dan memohon ampun. Aku menggelengkan kepala dengan kesal.
"Udah ah gak usah dibahas!" gerutuku sambil berjalan ke kamar mandi. Ia hanya tertawa meledek.
------
"Hey, Holly!" teriak Wesley dari ruang tamu. Aku yang sedang makan roti bakar cokelat di ruang makan menoleh kearah ruang tamu.
"Ya?"
"Lo nyadar gak sih, nyokap gue gak pulang. Jadi kita selama ini berdua-"
"Hah iya?" teriakku, lagi-lagi memotong pembicaraan orang.
"So, I decided to call Frank, Aiden dan Greg ke sini. Is it okay?" tanya Wesley dengan suara mengecil. Greg? Namanya... Familiar.
"Greg Matthew?" tanyaku sambil beranjak menuju ruang tamu dan duduk di sebelah Wesley yang sedang membaca novel Harry Potter lanjutan kemarin.
"Iya, loh? Kenal?" tanyanya sambil menutup bukunya mungkin karena perbincangannya semakin menarik.
"Umm..." gumamku. Aku tidak begitu ingat dengannya. Namun, namanya seperti sudah ada di benakku.
"Mikir lama amat sih?" tanyanya tidak sabaran. Aku memutar bola mataku.
"Sabar jadi orang!" teriakku menoyor dahinya sampai kepalanya terdorong ke belakang membuatnya hampir kehilangan keseimbangan.
"Hey, hey!" ucapnya dengan nada kesal.
"Hmm, kayaknya dia itu... Pernah berteman sama gue. Tapi, lupa!" ucapku sambil tertawa.
"Ih, gimana sih! Dia bakal kesini dalam-"
Ting Tong!
Suara bel rumah Wesley berbunyi. Wah, temannya ternyata cepat juga. Aku sedikit gugup saat Wesley membuka pintu sedikit demi sedikit.
Aku akhirnya berniat untuk mengumpat di belakang sofa namun, terlambat."Siapa itu ngumpet-ngumpet?" tanya seorang lelaki dengan suara yang nge-bass. Aku berdiri merapihkan debu yang menempel di tubuhku dan menatap mereka.
"Lah? Holly? Ngapain lo disitu? Lagi di bully sama Wesley?" tanya Frank yang sedang mengunyah permen karet. Aku menggelengkan kepala.
"Kami tetanggaan, bodoh!" ucapku dengan kesal. Ia hanya mengangguk dan bibirnya membentuk huruf 'o'. Aiden melambaikan tangannya kearahku dan aku membalas dengan senyuman manis. Dan yang terakhir, Greg? Wajahnya familiar. Sangat familiar. Aku ingin mengingat-ngingat kembali wajah Greg. Kapan ya kami pernah bertemu?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like Your Hoodies
Teen FictionHolly Green, anak yang sudah terkena sial di hari pertama dia sekolah. Gak enak bukan? Udah kena sial di hari pertama. Saat itu juga, dia belum kenal sama orang-orang. Nah saat itu, ada seorang anak bernama Wesley Hummington. Anak populer di sekolah...