Chapter 5

1.4K 67 0
                                    

vote dan comment guyyss





Apalagi yang harus dilakukan jika semuanya sudah terlihat ? Masih mau mengelak ?

***

Zain dan Dirga sedari tadi hanya diam. Semenjak, Zain kembali ke kelas, Dirga hanya diam. Merenungkan apa yang harus ia lakukan. Dia diam. Seperti saat ini, mereka berdua tidak berbicara dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing sambil melihat penjelasan guru di kelas.

"Oke, anak-anak, karena materinya sudah selesai ibu jelaskan, sekarang kalian mulai mencari pengertian yang sudah ibu tulis di papan tadi. Ndak usah pindah, kelompokannya sama temen sebangku saja," jelas Bu Linda, yang merupakan guru PPKn di sekolah mereka.

"Iya, bu," jawab seluruh siswa di kelas dengan serempak, kecuali Dirga dan Zain.

"Ini waktunya tinggal dua puluh menit lagi istirahat, jadi tugasnya dikumpul sekarang. Waktu istirahat selesai, tugasnya harus dikumpul di meja saya. Paham ?" jelas Bu Linda

"Paham, bu," jawab seluruh siswa

"Ya sudah, saya ke ruang dulu, selamat pagi," jawab Bu Linda lalu pergi meninggalkan kelas.

"Pagi, bu,"

Zain dan Dirga masih dalam posisi yang sama. Tidak berubah. Diam tanpa ada yang memulai percakapan secara langsung.

"Lo gak mau ngerjain ?" Tanya Zain setelah berdiam cukup lama. Sebenarnya, ia malas jika harus berdiam seperti ini bersama sahabatnya itu.

Dirga lalu menoleh ke arah Zain lalu mengangguk "Yuk,ngerjain,"

Zain lalu mengangguk dan mengeluarkan buku dari tasnya. Ia menyobek kertas dalam buku tersebut.

"Lo searching yang nomer satu sampe lima. Gue nomer enam sampe sepuluh," jelas Zain lalu Dirga hanya mengangguk.

Dirga membuka handphonenya lalu mulai mencari pengertian dari istilah-istilah penting yang telah ditulis di papan.

"Gue udah nemu, jen. Sampe nomer sepuluh, nih," ucap Dirga lalu menyodorkan handphonenya kepada Zain. Lalu, Zain hanya mengangguk mengiyakan.

"Gue aja yang nyatet kalo gitu," jawab Zain lalu Dirga hanya mengangguk.

Diam. Kembali seperti keadaan semula. Tanpa adanya percakapan diantara mereka. Hanya suara bising dari teman-teman kelasnya.

"Jen," ucap Dirga

"Hm, apaan," jawab Zain tanpa mengalihkan pandangannya karena ia sedang menulis jawaban.

"Menurut lo gue itu kenapa ?"

"Sawan kali," jawab Zain asal. Karena, ia sedang menulis, jadi pikiran dia terfokus pada kegiatannya.

"Becanda mulu, lo,"

"Ya menurut lo aja. Tanya sama diri lo sendiri," jawab Zain

"Gue gak tau. Gak nemu jawabannya,"

"Berarti lo gak sungguh-sungguh dan masih terpaku sama satu jawaban,"

Dirga yang mendengar jawaban Zain hanya mengernyit bingung. Ia tidak habis pikir dengan temannya itu.

"Lo gak paham kan maksud gue ?" tanya Zain dan Dirga mengangguk.

"Iya. Bahasa lo berat banget," jawab Dirga

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang