CHAPTER 12

903 40 2
                                    

Happy reading 😊




















Lalu, siapa yang bisa ?








*****

Dirga bersama teman-temannya berjalan menuju parkiran sekolah. Ia berjalan bersampingan dengan Agam, sedangkan Dimas, Zain dan Adam berjalan di depan mereka berdua.

"Ke warung paklik skuy," ajak Dimas yang diangguki oleh Adam dan Zain

"Lo pada gak ikut ? Skuy lah lo pada sok-sokan sibuk banget jadi orang," kata Adam

"Gak deh, ntar aja. Gue mau nungguin temen dulu," ucap Dirga dan semuanya hanya ber-oh ria.

"Temen yang mana elah ? Lo juga temenannya paling mentok sama kita-kita,"ucap Zain berusaha menyelidik.

"Kepo lo pada,"

"Kalo lo, gam ? Wah, tumben-tumbenan banget lo gak ikut. Kenawhy beb ?" ucap Adam yang langsung memegang tangan Agam dan langsung dihempaskan tangan Adam.

"Apaan sih lo, anjir. Geli gue,"

"Yaelah kayak baru kenal sama monyet taman safari aja lo. Mau kemana sih lo ?" ucap Zain

"Mau ketemu temen,"

"Lo-lo pada sok-sokan banget sibuk," ucap Adam.

"Mentang-mentang udah punya temen lain, kita dilupain, dam," sahut Dimas lalu saling berpelukan dengan Adam.

"Guys, kayaknya gue juga gak bisa deh. Mama gue suruh cepet balik," ucap Zain setelah mengambil handphonenya yang sedari tadi bergetar di saku celananya.

"Ya udah lah, emang lo-lo pada gak jelas. Sok sibuk. Rumah gue aja lah, dim," ajak Adam lalu merangkul Dimas menuju motor Dimas dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Gue duluan juga ya, guys. Baik-baik lo pada," ucap Zain lalu diangguki oleh Dirga dan Agam.

Zain berlari menuju motornya dan mulai menyalakannya dengan cepat. Setelah itu, ia menjalakannya keluar dari parkiran sekolah.

"Lo nungguin dimana, gam ?" tanya Dirga setelah itu.

"Gak tau gue. temen gue belum jawab dari tadi,"

"Sama lah kalo gitu. Temen gue juga belum jawab,"

"Tunggu deket gerbang sekolah aja gimana ?" usul Dirga lalu Agam mengangguk mengiyakan

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang