Chapter 7

1.1K 51 0
                                    

vote and commentnya juseyooo









Lagi bingung, pak haji ?









****





Kali ini Reina sangat tidak percaya dengan ucapan temannya itu. Aneh sekali. Sesekali Reina ingin mengatakan sesuatu yang mengganjal, namun ia urungkan lagi. Lalu, berkata dalam hati :

Halah, palingan ni anak ngibul doang.

"Sal,"

Temannya yang dipanggil itu menoleh ke Reina. Salsa tengah sibuk mencatat rangkuman dari papan tulis. Salsa mengernyitkan keningnya bingung.

"Hmm,"

"Gak jadi, deh," Lalu, Reina kembali fokus pada catatannya.

"Lo kenapa dah ? Ada masalah sama abang lo ?" Reina gemas. Gemas pada dirinya sendiri.

"Duh, lo tuh ya. Gak peka banget jadi orang,"

"Trus aja truuuss. Lo aneh banget. Sumpah, re," Lalu, Salsa menyibukkan dirinya kembali dengan kegiatan mencatat.

Hening kembali . . .

Namun, hal itu tak berselang hingga . . . .

"Sal," panggil Reina lagi.

Salsa mulai berdecak dan mulai menatap Reina lagi. Menatap dengan tajam dengan wajah kesalnya.

"Apalagi sih, ree ?! Kenapa sih ? Masalah sama abang lo ? Atau sama si Dimas-Dimas itu,"

"Isshhh, kok malah sama Mas Dimas sih,"

"Tapi, bisa jadi sih," lanjut Reina dengan gumaman lagi.

"Duh lo kenapa sih ? Ada masalah idup apasih re ?" Tanya Salsa kesal sendiri.

Waktunya istirahat pertama

Semua siswa mulai membereskan barang-barang mereka dan berebut untuk keluar kelas. Kantin. Tujuan utama bagi seluruh siswa.

"Daripada lo ngegalauin si Dimas-Dimas itu, mending kantin aja gimana ?" Ajak Salsa yang sudah bersiap untuk pergi dari kelasnya.

Reina menggeleng pelan sambil mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasnya.

"Gue mau ke perpus dulu. Anterin ya," Reina nyengir kepada Salsa.

Salsa hanya menggeleng sambil berdecak kepada temannya itu. Pada akhirnya, ia menganggukkan kepalanya.

"Cuma ngembaliin aja atau ada yang lain ?"

"Mau minjem buku paket juga sih. Abis itu kita cabs ke kantin deh,"

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang