Semakin terlihat jelas.
*****
Salsa berjalan menuju perpustakaan dengan tumpukan buku yang menjulang. Ia bahkan harus melihat arah depan melalui samping kiri tumpukan buku yang ia bawa. Ia bahkan sendirian mengembalikan buku-buku yang disuruh pinjam oleh Bu Marmi sebelumnya.
"Reina pake acara sakit segala lagi, Nadira dipanggil wakasek juga. Ya ampun, hidup gue gini amat sih," gerutu Salsa pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba tumpukan buku paling atas diangkat oleh seseorang bertangan panjang.
"EH EH EH, Kak Agam ?" ucap Salsa setelah melihat Agam membawa beberapa tumpukan buku yang ia bawa.
Lelaki yang dipanggil namanya itu hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya itu. Perempuan didepannya itu hanya tersenyum melihat lelaki didepannya.
"Pendek banget sih lo jadi orang, sampe gak keliatan kalo ada gue," ucap Agam lalu berjalan disamping Salsa menuju perpustakaan.
"Ga ga, gue ga pendek ya, lo aja yang ketinggian, kak. Tiang listrik aja mau lo salip kan ?" balas Salsa dan mereka berdua pun tertawa.
"Tumben banget lo sendiri, temen-temen lo mana ?"
"Reina sakit kak, trus Nadira juga lagi dipanggil wakasek," Agam hanya ber-oh ria menanggapi jawaban Salsa.
"Kakak sendiri ngapain lewat sini trus ? Bukannya kelasnya di lantai satu ya ?" Tanya Salsa sambil mendongakkan kepalanya melihat Agam yang sangat tinggi menjulang.
"Gue abis praktikum kelompok di lab fisika, sal. Jadi, ya gue disini juga," Salsa hanya ber-oh ria menanggapi jawaban Agam.
"Gue lagi butuh temen buat beli gitar nih, sal. Lo mau nemenin gue gak ?"
Gue jalan sama Kak Agam gapapa kali ya. Lagipula kan, semuanya gue anggep temen dan gue Cuma jatuh hati aja sama Kak Dirga. Bismillah gapapa deh. Batin Salsa berusaha meyakinkan.
Salsa yang mendengar itu pun hanya mengangguk mendengar ajakan Agam. Lelaki itu tertawa melihat reaksi perempuan disebelahnya itu.
"Hari ini kan kak ? Lagipula gue juga ga ada kegiatan nih,"
"Iya hari ini, sal. Syukur deh kalo lo mau,"
"Tapi kak, nanti anterin gue ke toko buku juga boleh kan ?"
Lelaki bernama Agam itu hanya tersenyum sambil mengangguk sebagai jawabannya.
Akhirnya, gue selangkah lebih maju daripada kemaren.
****
"Cieeee yang abis ini jalan. Seneng banget tuh kayaknya," ucap Nadira yang duduk disebelahnya sambil merapihkan buku-buku yang ada di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga
Teen Fiction|[[COMPLETED]]| 11 Juli 2017 11:54 |[AWAL PUBLISH SEKITAR AWAL BULAN OKTOBER 2016]| [REMAKE HEHE] Cinta adalah hal yang menurut sebagian orang sangat rumit untuk dipecahkan, tetapi cinta mampu membuat kita nyaman dengan seseorang. Kerumitan ini terj...