Chapter 9

947 49 0
                                    

VOTE AND COMMENTNYA, BUNDAA












btw, happy eid mubarak bagi yang merayakan














Sedikit demi sedikit semuanya akan terlihat, jadi tidak ada peluang untuk bertepuk sebelah tangan kan ?













*****


"Pagi, sal," sapa Dirga setelah melihat Salsa yang berjalan keluar menghampirinya.

"Iya pagi banget malahan. Ini masih jam enam loh, kak. Buru-buru amat," jawab Salsa sedikit kesal karena ia melewati waktu sarapannya.

Dirga hanya menyengir melihat Salsa yang telah mendekat kearahnya. Salsa hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi, berbanding terbalik dengan Dirga yang sudah senyam-senyum gak jelas.

"Bentar-bentar,"

"Kayak ada yang aneh," gumam Salsa dan melihat kondisi Dirga yang seperti terasa berbeda.

"Aneh apanya, sal ? Gue baik-baik aja nih,"

Perasaan tampilan gue udah bener banget ini. Udah sesuai arahannya si Dimas. Batin Dirga sedikit deg-degan.

Hening. Karena, Salsa sedang mengamati setiap perubahan yang terjadi pada orang di depannya itu, sedangkan yang diamati sudah diam dengan batin yang jedag-jedug gak karuan.

"OH GUE TAU. MOTOR LO GANTI YA ?" jawab Salsa antusias dan Dirga menghembuskan nafasnya lega.

"Lo bikin gue deg-degan aja," gumam Dirga lalu meraih helm yang diberikan Dirga.

"Deg-degan kenapa kak ? Lo gak kenapa-napa kan ?" Tanya Salsa sedikit kepo.

"Eh gak-gak. Baik kok gue," jawab Dirga cepat.

Yailah mulut gue kenapa lepas kontrol gini. Batin Dirga menyesal.

Dirga mulai menyalakan motornya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang. Salsa hanya diam dan mencoba mencari topik pembicaraan.

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang