CHAPTER 18

797 32 2
                                    

HELLOOO EVERYBODY!! DIRIKU KEMBALI LAGI HEHEHE, MAAF YA LAGI SIBUK BANGET SETAHUN BELAKANGAN :(

HAVE A NICE DAY!! STAY HEALTHY AND STAY SAFE EVERYONE!! :D










Sedikit demi sedikit mulai berjalan dengan tak semestinya







****

"Kak Dirga beneran gapapa nganterin jam segini ?" Tanya perempuan itu dengan sedikit berteriak karena suaranya akan kalah dengan deru angin.

Sang pengemudi hanya mengangguk mengiyakan sebagai tanda jawabannya. Bukan karena ia malas berbicara, namun dia berusaha untuk konsentrasi dengan perut kosong.

Perempuan itu hanya diam berharap bahwa lelaki didepannya ini tidak marah dan kesal kepada dirinya.

Gara-gara Bang Sakti nih. Kalo gue diamuk kan gak lucu banget. Perut gue laper banget lagi. Batin Salsa sambil memegang perutnya yang sudah mulai berbunyi.

Melihat kondisi penum[ang dibelakangnya melalui spion, Dirga lantas meminggirkan motor maticnya ke arah tukang bubur dekat stasiun langganan neneknya dulu.

"Kak, kok berhenti ? Mogok ya ?" Tanya Salsa setelah menuruni motor dan melihat ke bawah sepeda motor.

"Apa mesinnya panas ?"

"Atau bannya meletus sih ?"

"Atau ban lo ada yang kempes ?"

"Kak, maafin gue dong, nanti kita ke bengkel deh ya,"

Dirga melepas helmnya lalu tersenyum melihat Salsa yang masih melihat kondisi motornya. Lalu, lelaki itu melepas helm perempuan di depannya dan menaruhnya di motor.

"Kita makan bubur dulu ya ? Gue belum sarapan, nih," ucap lelaki itu sambil memegang perutnya dan mereka pun tertawa bersama.

***

Hari-hari terus berjalan dengan berbagai masalah dan peristiwa layaknya anak-anak SMA pada umumnya. Banyak tugas, ulangan mendadak, dan berbagai macam kejadian yang membuat para siswa resah.

Seperti saat ini, jam pelajaran Fisika, para murid kelas XI IPA-2 sangat tegang dan tidak ada yang santai-santai.

Pak Tri mengajarkan materi demi materi yang ada dengan kumisnya yang sama seklai tidak santuy.

"Duh, nih bocah malah udah goleran. Gak tau apa mapel siapa ? Enak bener ngoroknya lagi, ckckckck, ga gaa," gumam Agam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ga, bangun, ga," bisik Agam

"Ga. Bangun ada setan,"

"Ga, serius di depan ada setan,"

"Ga, gue gak becanda, anjir," Segala macam bisikan Agam tidak mempan untuk Dirga. Lelaki itu tidak terbangun dari tidurnya.

"Bodo, anjir. Males gue punya temen ga ada yang bener," umpat Agam kesal dan kembali fokus dengan penjelasan materi dari Pak Tri.

Sela-sela mengajar, tatapan Pak Tri beralih ke arah bangku Dirga dan Agam. Agam hanya menatap temannya itu dengan tatapan sedih.

Lelaki dengan rambut acak-acakan itu sedang tertidur di jam pelajaran guru satu ini. Agam yang merasa ada yang aneh dengan tingkah gurunya, mulai menggoyangkan lengan teman sebangkunya itu.

"DIRGA PRASETYO !" Panggil Pak Tri dengan suara berat nan serak. Agam hanya menepuk jidatnya sambil berkata mampus tanpa suara.

"Eh iyaa, pak. Ada apa ya pak ?" Tanya Dirga kaget dengan suara khas orang bangun tidur.

"Kamu ini, udah tidur-tidur aja, cuci muka kamu sana," perintah Pak Tri dan dengan wajah pasrah Dirga hanya mengangguk mengiyakan.

"Ya udah sana pergi,"

"Iya pak iya, ini saya juga lagi jalan, pak. Astaghfirullah," kata Dirga lalu pergi keluar kelas. Seisi kelas hanya tertawa melihat kelakuan Dirga dengan Pak Tri.

"Kenapa kalian tertawa ? Mau saya kasih tambahan tugas lagi ? Iya?"

**

Dirga keluar dengan wajah yang sudah lumayan segar. Banyak para anak perempuan melihat Dirga mengelap bekas air yang masih bertengger di wajahnya dengan kemeja seragamnya.

"Ga," panggil Adam yang membuat Dirga menoleh ke temannya itu.

"Lah, Adam. Apaan dah," kata Dirga malas dan sesekali masih menguap.

"Elaah lo itu ya, ganteng-ganteng, tapi wajah kayak squidward," cibir Adam.

"Ketimbang lo, kayak piaraannya spongebob,"cibir Dirga balik.

"Serah lo aja dah, betewe lo ngapain keluar kelas ?"

"Disuruh cuci muka, biar gak tidur di kelas, Lo sendiri ? Gue liat dibangku, lo udah ga ada"

"Gue kan abis rapat OSIS, gimana sih lo,"

"Iya deh iya, orang sibuk lo mah,"

"Lo juga woy, anak basket, sparing mulu. Sok sibuk,"

"Heyy yoo what' up guys," sapa Dimas tiba-tiba dari ujung koridor.

"Lah ada curut, gue balik dulu ya," kata Adam lalu pergi ke arah ruang OSIS di lantai dua.

"Lah tuh anak ngapain pergi ? Gue baru nyampek udah maen pergi aja," tanya Dimas.

Dirga hanya menggedikkan bahunya tanda tidak mengerti "lah lo ngapain disini ? skip ya lo ?" Tanya Dirga balik sedikit curiga.

"Ga elah, lagi pengen keluar kelas aja, males banget," jawab Dimas.

"Ngomong skip aja ribet banget. Ya udah deh, gue balik dulu ya," kata Dirga lalu berlari kecil.

"Ga !" Teriak Dimas memanggil Dirga.

"Apaan," tanya Dirga lalu berbalik menghadap temannya

"Nadira sekolah disini,"

*

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang