Lalu, hal apalagi yang perlu kau cari ? Kau sudah menemukan jawabannya, namun tetap saja kau menghindari.
*****
Jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Salsa mulai berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air putih. Ia melihat ibunya yang berada di dapur.
"Bun, ngapain sih ? sibuk banget Salsa liatin," Salsa memulai percakapan dan berjalan menuju lemari pendingin.
"Lagi masak, sal. Tugasnya sudah ?" Tanya Tasha, bundanya.
Salsa mengangguk sebagai jawaban. "udah, bun. Ayah sama yang lainnya kemana bun ?"
"Ayah lembur, Sendi sama Sakti tadi ijin ke bunda mau main ps di blok sebelah. Kalau Sania tadi pulang telat solanya masih kerja kelompok di kosan temen," jelas Tasha lalu Salsa hanya ber-oh ria mendengar jawaban dar bundanya itu,
"Yah, padahal tadi adek mau ke alfamart loh, bun. Tapi ternyata pada masih diluar semua," dengus Salsa.
Lalu, Tasha hanya terkekeh mendengar dengusan anak terakhirnya itu.
Memang, waktu tidak pernah berpihak kepada Salsa sepenuhnya. Disaat seperti ini, Salsa membutuhkan bantuan dari orang-roang yang ada disekitarnya, dan semuanya malah menghilang tidak ada jejak.
"Bun, kalo adek keluar bentar ke alfamart, boleh gak ?" Tanya Salsa pada bundanya itu.
Tasha nampak berpikir sebentar lalu mengangguk mengiyakan. Salsa yang melihatnya pun langsung menuju tempat gantungan kunci rumah dan kendaraan
"Tapi, hati-hati loh, ya. Naik motor atau jalan kaki ?" Tanya Tasha masih disibukkan dengan masakannya itu dan mulai mengambil beberapa bahan di lemari pendingin.
"Ya naik mot-yaah bun, motornya dipake semuaaaa," rengek Salsa pada bundanya.
Tasha hanya terkekeh melihatnya, Lalu, ia kembali fokus dengan acara masak-masaknya itu.
"Ya udah, kamu jalan kaki aja. Kok ribet,"
"Iya deh iya. Salsa berangkat dulu ya bun. Ntar keburu isya ini. Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam. Hati-hati, dek!" Seru Tasha kepada anaknya itu.
****
"Ya Allah, bener-bener ya. Orang-orang pada gak ada yang peduli sama gue. Disaat gue butuh bantuan, pada ngilang semua. Emang bener-bener," gerutu Salsa sepanjang perjalanan menuju ke Alfamart.
Ia tidak habis pikir dengan orang-orang disekelilingnya. Ia hanya berharap untuk ditemani sebentar saja untuk pergi ke Alfamart, tetapi semuanya pergi entah kemana. Apalagi, Sendi dan Sakti yang sedari tadi mengajaknya keluar, namun mereka sendiri malah keluar mendahului Salsa.
"Pokoknya, gue sebel banget nih sama Bang Sendi. Oh iya, sama Bang Sakti. Ya Allah puny abang kenapa gak ada untungnya gini,"
"Ngomong mulu lo, kesambet jaran kepang ya lo ?" sahut seseorang dibelakang Salsa. Namun, perempuan itu mengiranya ada makhluk ghaib yang sedang mengikutinya dari belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/81819503-288-k89626.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga
Teen Fiction|[[COMPLETED]]| 11 Juli 2017 11:54 |[AWAL PUBLISH SEKITAR AWAL BULAN OKTOBER 2016]| [REMAKE HEHE] Cinta adalah hal yang menurut sebagian orang sangat rumit untuk dipecahkan, tetapi cinta mampu membuat kita nyaman dengan seseorang. Kerumitan ini terj...