Chapter 1

25.7K 1.5K 28
                                    

"Lo berdua tuh harusnya pacaran" Kata Melinda kepada Dion dan Bianca.

"Iya sih, deket banget tau ga" kata Icha menimpali.

Dion dan Bianca hanya tersenyum mendengar perkataan temannya.

"She is my partner, not my spouse" kata Dion

"Naah, denger tuh" ucap Bianca

Dion dan Bianca

Hampir seluruh fakultas di kampus mereka tahu kalau mereka sangat dekat. Banyak gosip kalau mereka berpacaran, namun keduanya kompak membantah. Keduanya mengaku sahabat.

Tak jarang jika Bianca memiliki pacar, pacarnya cemburu dengan kedekatan Bianca dan Dion. Begitupun sebaliknya.

Kedekatan keduanya bermula saat ospek. Hari pertama ospek tentunya, mereka sama-sama terlambat. Dihukum bersama. Tertawa bersama. Kemudian dekat dan menjadi sahabat.

Sudah 3 tahun mereka seperti itu. Banyak yang menggosipi mereka, namun mereka hanya mentertawakan gosip tak jelas itu.

"Udah ah, gue ada kelas. Bye semua" kata Dion meninggalkan kantin. Disusul oleh Bimo dan Andre, teman sekelas Dion

Bianca, Icha dan Melinda masih di meja, memakan makan siang mereka.

"Eh kita kemana nih?" Tanya Icha

"Nge-mall yu, gabut aseli" sahut Bianca

Ketiganya kemudian mengangguk. Mereka langsung menuju parkiran, dan naik mobilnya Bianca

"Bi, gue masih ga ngerti" seru Icha tiba-tiba dari kursi penumpang dis sebelah Bianca

"Apa sih yang lo ga ngerti?" Tanya Bianca

"Elo, sama Dion" sahut Icha

"Yaelah, 3 tahun pertanyaan lo kaga berkembang amat nyet. Bosen gue jawabnya" kata Bianca

"Abis, kalian tuhhhh....." kata Icha, sengaja tak menyelesaikan kalimatnya

"Apa?" Tuntut Bianca

"Deket banget" jawab Icha sembari melekatkan kedua telapak tangannya

"Gaboleh emang gue punya sahabat cowo? Setdah gue tetep bisa maen kali sama kalian. Dari awal kuliah juga gitu" jawab Bianca

"Lo suka curhat ga sih ke Dion?" Tanya Melinda tiba-tiba.

"Iyalaah"

"Tentang apa tuh?" Tanya Melinda

"Ya semuanya, kaya gue curhat sama kalian aja" jawab Bianca

"Tentang cowo juga?" Tanya Icha menyambar

"Udah ah berisik kalian, bosen gue tiap hari kaya gini" kata Bianca gerah karena dirinya selalu menjadi topik utama

"Yaa penasaran aseli gue, kalo kalian pacaran kan ya gampang gitu"

"Jangan maksa, gue sahabatan sama Dion. Sampe kapanpun. Gue sama Dion gabakal tiba-tiba pacaran cuma karena kalian-kalian atau yang lain pengennya gitu" kata Bianca mengakhiri pembicaraan tentang dirinya.

Kedua temannya pun diam, tidak menimpali sepatah kata pun.

Sepanjang siang mereka habiskan di sebuah Cafe sambil berbincang-bingang. Tak jarang topik tentang Bianca-Dion muncul dan ditepis habis oleh Bianca. Sampai akhirnya ponsel Bianca berbunyi

Dion Ganteng calling

Nama Dion ganteng itu tulisan Dion sendiri, dan Bianca malas menggantinya

"Hallo" seru Bianca

"Bi? Lo dimana?" Tanya Dion

"Di Grand Indonesia. Kenapa?"

"Ke apart gue lah kalo udah beres" pinta Dion

"Oke, mau titip makanan ga?" Tanya Bianca

"Tiramissu cake aja yaa" jawab Dion

"Oke"

Kemudian Bianca mematikan sambungan teleponnya.

"Dion, Bi?" Tanya Icha

"Iyaa, siapa lagi" jawab Bianca

"Tuh kan sosweet bawain makanan segala"

"Ah lebay lo, gue lagi deket sama Vino kali" kata Bianca dengan raut muka menggoda

"Hah? Vino yang anak Teknik itu bukan?" Tanya Melinda semangat

"Yoi Mel, keren ga?"

"Anjirrr gebetan lo oke juga" seru Icha.

"Udah yuu" seru Bianca.

Setelah Bianca mendrop Icha dan Melinda di rumah masing-masing, ia mampir sebentar di toko kue langganannya untuk membelikan Dion tiramissu cake.

Ia sampai di Apartmen Dion dan membukanya dengan memasukan password yang sudah sangat ia hapal. Yaa Dion memberitahukan passwordnya kepada Bianca.

"Yooon" seru Bianca saat masuk

Bianca segera menuju pantry milik Dion dan menyiapkan Tiramissu cake dan Bakmi jawa yang ia beli di jalan. Kemudian berjalan menuju ruang tengah lalu menyalakan TV

Dion keluar dari kamarnya dan agak kaget melihat Bianca sudah datang namu langsung duduk di samping Bianca

"Dari tadi, Bi?" Tanya Dion

"Engga ko baru, beres mandi Lo?"

"Iyaa, baru beres kelas langsung pulang gue, gabut"

"Terus kenapa nyuruh kesini?" Tanya Bianca

"Pengen curhat" sahut Dion

"Yaudah cerita"

"Gue lagi deket nih, anak sastra namanya Mona" kata Dion sambil memperlihatkan foto profil LINE Mona dari HP nya

"Cantik, anjirrr" sahut Bianca

Lalu mereka berdua bertukar cerita, Bianca pun cerita kalau ia sedang dekat dengan Vino

"Eh yon, gue pengen serius nih sama Vino" kata Bianca

"Yaudah, coba aja. Tapi jangan ngarep banget. Takut kaya gue sama Alvi, tiba-tiba ditinggal kawin aja gue" kata Dion

"Iyaa, padahal lo udah cinta banget yaa sama Alvi" seru Bianca

"Iyaaa, udahlah pacaran di bawa santai aja. Serius sebatas kaga selingkuh aja, jangan serius mikir nikah. Stress lo yang ada"

"Sip sip"

TBC

This is the first chapter..
Dont forget to vote and comment. Thankyou

BFF [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang