"Apa yang harus lakuin supaya kamu mau nikah sama aku?" Tanya Dion.
Mereka berdua belum tertidur. Sedari tadi Dion mencoba beribu cara agar Bianca mau menikah dengannya.
"Bikin aku cinta sama kamu" kata Bianca singkat
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku" kata Dion sambil bernyanyi
"Serius guee" kata Bianca
"Lets making love with me, kamu pasti jadi cinta sama aku" kata Dion
"Lo ngasal banget jadi orang" kata Bianca
"Aku seriusssss" kata Dion
"Gitu emang cara lo ngajak cewe having sex?" Tanya Biana
"Duh lupa aku. Udah lama banget ga kaya gitu. 2 taun, yakan?"
Bianca hanya mengangkat bahu. Padahal ia tahu betul berapa lama. 9 bulan hamil, umur Evan sekarang 18 bulan. Jadi sudah 27 bulan. Sudah 2 taun lebih. Selama itu pula Bianca tak pernah berhubungan sexual.
"Udah gue ngantuk, lo pikirin aja dah gimana gue bisa cinta sama lo" kata Bianca sambil menarik selimut lalu tidur dengan membelakangi Dion.
"I will, night Bi" kata Dion berupa bisikan.
Pagi harinya Evan girang bukan main, ia menemukan Mommy dan Daddy-nya ada di kamar yang sama. Selama ini ia hanya membangunkan Mommy-nya setiap pagi.
"Mommy-Daddy!!! Bangunn!!!" Serunya sambil melompat-lompat di kasur.
Bianca langsung terbangun.
"Good morning, My Prince" sapa Bianca sambil mengecup kening Evan.
Kemudian Evan melonjak-lonjak lagi.
"Daddy!! Bangun!!! Daddy!!" Seru Evan.
"Sini, Nak" kata Bianca
Bianca menaruh Evan di punggung Dion, yaa Dion tidur dengan posisi tengkurap.
"Loncat di sini" bisik Bianca.
Sambil kedua tangannya di pegangi Bianca, Evan melonjak-lonjak di punggung Dion. Dion bangun dan mengerang
"Bi, apaan sih"
"Ini loh, anaknya ngajak maen" kata Bianca memberi alasan.
"Ya masa di punggung aku?" Keluh Dion. Tapi Bianca tidak mendengarkannya dan Evan pun terus melompat-lompat kegirangan
"Yaudah sih, anak sendiri ini. Beratnya juga paling 20kg kurang" kata Bianca
"Tapi ini aku mau bangun entar Evan jungkir" kata Dion.
Bianca segera menarik Evan ke pelukannya.
Setelah cuci muka dan gosok gigi, ketiganya keluar menuju ruang makan. Bi Yanti terkejut begitu melihat Evan di gendong oleh Dion
"Duh maaf Neng, Bi Yanti gatau kalo Neng Bianca di kamar sama Papanya Evan. Kalo tau Evan ga bibi suruh masuk deh" kata Bi Yanti, merasa tidak enak.
Bianca hanya tertawa
"Ya ampun Bi, emang kenapa kalo Evan masuk? Orang ga ngapa-ngapain" sahut Bianca
"Dianya Bi yang gamau ngapa-ngapain. Saya mah mau" ucap Dion.
"Apaan sih lo" kata Bianca sambil menjitak kepala Dion
"Mom jangan gitu" kata Evan sambil memeluk Dion, seolah melindungi.
Bianca hanya melengos menuju dapur.
"Bi, Bi Yanti bikin roti bakar?" Tanya Bianca dari dapur
"Eh iya, Neng rotinya tinggal 4 slice jadi Bibi kasih selai kacang aja semuanya. Buat De Evan" kata Bi Yanti sambil menghampiri Bianca di dapur
Roti dengan selai kacang merupakan sarapan favorite Evan. Bianca heran, padahal ia tak suka selai kacang. Tapi anaknya malah penggila selai kacang.
"Iya, Bi gapapa. Suruh Evan makan aja. Aku masak nasi goreng aja buat kita bertiga" kata Bianca.
Setelah selesai memasak, Bianca menghidangkan 3 piring nasi goreng untuk Bi Yanti, Dion dan dirinya sendiri. Evan masih asik memakan rotinya.
"Bibi makan di belakang aja ya, Neng" kata Bi Yanti
"Disini aja Bi, barengan. Gausah kebelakang segala" sahut Bianca
"Gaenak ah neng, ganggu" kata Bi Yanti
"Ya ampun Bi. Jangan kaya orang lain gitu ahh" seru Bianca
Ketiganya makan dalam diam. Hanya Evan yang asik dengan robot mainannya dan sesekali menanyakan hal yang lucu.
"Dad hari ini kita main yaa?" Ajak Evan
Dion menangguk antusias
"Mau kemana?" Tanya Bianca
"Evan udah pernah ke universal studio belum?" Tanya Dion
"Belum, apaan wahananya kebanyakan serem gitu"
"Yaelah, emaknya penakut. Kasian Evan jadi ga bisa naik wahana" ledek Dion
"Apaan sih lo"
"Evan hari ini main sama Daddy yaaa" kata Dion
"Mommy juga ikut kan?" Tanya Evan
Bianca hanya mengangguk
"Mandi gih lo, gue mandiin Evan dulu" kata Bianca lalu menggendong Evan ke kamarnya Evan.
Ketiganya hari ini keluar bersama, Bi Yanti menolak ikut.
Mereka bertiga sudah sampai di Universal studio. Kebanyakan mereka hanya jalan-jalan saja karena beberapa wahana tidak boleh untuk anak berumur 6 tahun. Sedangkan Evan baru 1 tahun 6 bulan.
"Kamu cuti sampe kapan? Ke Indonesia dulu yuu" ajak Dion. Mereka sedang bersantai di salah satu cafe.
"Ngapain?" Tanya Bianca
"Ketemu Ayah sama Bunda" jawab Dion.
"Duh malu ah aku. Lagian kamu ko berani bilang sama mereka?"
"Gausah malu. Mereka nerima ko. Malah aku yang disalahin, dimarahin. Dari awal, Aku gamau sembunyiin apapun. Aku juga gamau mangkir dari kesalahan. Jadi aku jujur ke mereka semua" jelas Dion
"Aku ga siap. Waktu Evan umur setahun aja aku pulang ke Bali deg-degan banget. Apalagi ketemu orang tua kamu?"
"Relax, percaya sama aku. Sekalian kenalin Evan sama Eyang-eyangnya" kata Dion.
"Yaudah iya" akhirnya Bianca menyetujui
TBC
Dont forget to vote and comment. Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF [COMPLETED] ✔
RomanceDi private random untuk adegan 18+ | be wise || [COMPLETED] Katanya cewe sama cowo ga ditakdirin buat jadi sahabat. Hahaha I break the rule, buktinya adalah gue sama Bianca - Dion Yang gue harapkan dari hubungan ini adalah: gue bisa selamanya gila-g...