Setelah menghabiskan waktu selama 4 hari ini di Bogor bersama keluarga Dion. Akhirnya Bianca dan Dion pulang ke Jakarta. Bianca diantar sampai apartment-nya. Kemudian Dion sendiri pulang ke apartmentnya.
Setelah sampai di apartmentnya, Dion langsung merebahkan badannya di sofa ruang tengah. Terasa ponselnya bergetar sebentar.
From: Bianca S
Lo ke sini dong. Vino neror gue nih sms telfon wa line. Ngeri gueDion segera membalasnya
To: Bianca S
Dia tau pin apart lo ga?Tak lama Bianca membalas pesannya
From: Bianca S
Kaga sih. Cuma ya ngeri aja gue. Takut dia bikin onar. Dia chat gue katanya otw apart gue -,-Segera saja Dion membalas
To: Bianca S
Yaudah gue kesana. Pesenin makanan dong. LaperTanpa menunggu balasan dari Bianca, Dion segera meletakan tas ranselnya. Mengambil bir dari kulkasnya dan dimasukan ke paper bag. Lalu keluar.
Sesampainya di parkiran apartment Bianca, benar saja. Ia melihat Vino sedang bersandar di mobilnya, sedang menelfon seseorang. Dion menghampirinya
"Vin" panggil Dion
"Eh Yon. Ngapain lo?" Sahut Vino
"Mau ke Bianca. Lo ngapain?" Tanya Dion
"Gue juga mau ke dia. Tapi dia ga angkat telfon gue"
"Udah lo gausah ganggu sahabat gue lagi. Lo kalo mau main-main sama anak orang aja. Jangan sama sahabat gue" jelas Dion. Suaranya agak meninggi
"Dih kenapa lo? Gue mau balikan sama dia"
"Gausah. Lo mending cari lonte-lonte aja. Kaya biasa"
"Yaelah, lo ngomong gitu kaya Bianca suci aja. Dia juga setipe kali sama lonte" kata Vino
BUG
Kepalan tangan Dion mendarat dengan mulus di wajah Vino. Membuatnya ambruk ke lantai
"Ye anjing lo!!" Seru Vino sambil berdiri. Berusaha membalas
BUG
Pukulan kedua dari Dion mendarat kembali membuat Vino ambruk lagi tanpa sempat membalas.
Darah segar keluar dari hidung dan sudut bibir Vino
"Dijatah ya lo? Ampe belain tu lonte?" Teriak Vino.
Dion makin berang dengan ucapan kurang ajar Vino. Ia menendang perut Vino, membuatnya tergeletak di tanah.
Mendengar keributan, satpam setempat datang dan membawa Vino.
Dion melihat kepalan tangan kanannya. Merah. Vino harus bersyukur karena Dion tidak memukulnya dengan botol bir yang ada di tangan kirinya.
Dion menarik nafas panjang, meredakan emosinya. Kemudian ia naik ke tempat Bianca.
"Lo kenapa? Tegang amat mukanya?" Tanya Bianca
"Abis mukulin anak orang" jawab Dion
"Hah? Siapa?" Tanya Bianca, agak sedikit kaget
"Vino, barusan di parkiran"
"Seriusan? Kenapa?"
"Biar ga gangguin lo lagi" jawab Dion.
Kemudian tatapan Bianca tertuju pada tangan kanan Dion
"Astaga, Yon. Tangan lo sampe begini"
"Udah lah, biasa. Anak laki" jawab Dion santai lalu menghempaskan pantatnya di sofa Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF [COMPLETED] ✔
RomanceDi private random untuk adegan 18+ | be wise || [COMPLETED] Katanya cewe sama cowo ga ditakdirin buat jadi sahabat. Hahaha I break the rule, buktinya adalah gue sama Bianca - Dion Yang gue harapkan dari hubungan ini adalah: gue bisa selamanya gila-g...