Terdengar ketukan di pintu ruang kerja Bianca.
"Masuk!" Serunya dari dalam. Masih sibuk dengan pekerjaannya.
Begitu melihat kalau yang datang adalah Pa Alo. Bianca langsung berdiri.
"Maaf, Pa. Ada perlu apa? Harusnya saya aja yang keruangan Bapak" kata Bianca
"Gapapa, kamu udah makan siang?"
Binaca terkejut dan hanya menggelengkan kepalanya.
"Ini jam makan siang udah mau habis juga! Ikut saya makan siang, sekalian ada yang mau saya omongin" kata Pa Alo
"Iya, Pa"
Bianca langsung meninggalkan pekerjaannya. Saat di luar ia mampir sebentar di meja Cecil, Asistennya
"Cil, di meja saya ada berkas yang udah saya selesaiin. Beres istirahat kasih langsung aja ke Pa Rizal. Yang di Map Biru. Sisanya belom. Diemin aja"
"Baik Bu"
Lalu Bianca berjalan di belakang Pa Alo. Hampir semua karyawan di Lantai 7 memperhatikan mereka berdua hingga mereka masuk lift.
"Kamu bawa mobil?" Tanya Pa Alo di dalam Lift
"Bawa, Pa" jawab Bianca
"Simpen aja, kita cari makan pake mobil saya"
"Baik, Pa" sahut Bianca.
Mereka berdua makan di restoran Eclipse
"Pesen gih" titah Pa Alo
Bianca memesan menu pertama yang ia lihat, sedangkan Pa Alo memesan menu special hari ini.
Keduanya terdiam cukup lama setelah waiters tadi pergi
"Katanya, tadi ada yang mau diomongin, Pa?" Tanya Bianca. Memberanikan diri memecah keheningan.
"Eh engga. Saya lagi pengen makan aja. Tapi gamau sendiri" jawab Pa Alo
Bianca kaget mendengar jawabannya. Jadi ia kembali diam. Tak berapa lama makanan pesanan mereka sudah dihidangkan di atas meja.
"Makan" kata Pa Alo
Bianca hanya mengangguk. Lalu mereka berdua makan dalam diam. Setelah makanan habis. Mereka tetap diam.
"Ga balik ke kantor, Pa? Ini udah lewat jam istirahat" kata Bianca, mengingatkan
"Yaudah ayo"
Saat Bianca ingin mengeluarkan uang untuk membayar makanannya. Pa Alo mencegahnya
"Sama saya aja"
"Makasih, Pa"
"Kalo di luar manggilnya jangan Pa. Alo aja. Gaenak kesannya saya tua banget" kata Alo saat mereka berjalan menuju mobil. Bianca hanya mengangguk
"Kamu umur berapa?" Tanya Alo di perjalanan menuju ke kantor
"24, Pa" jawab Bianca
"Jangan pake, Pa"
"Oh iya, 24. Lo" kata Bianca mengoreksi ucapannya.
"Tuh kan, cuma beda 4 taun. Gausah manggil Pa. Kalau bukan di kantor atau lagi rapat"
Lagi-lagi Bianca mengangguk
"Saya pengen kenal deket sama kamu, gapapa?" Kata Alo tiba-tiba. Membuat Bianca terkejut
"Ehh. Anu.. ehmnm iya gapapa ko" jawab Bianca terbata-bata
"Kamu punya nama panggilan ga? Bianca kepanjangan"
"Terserah kamu aja manggilnya apa" seru Bianca
"Okeee"
***
Bianca menegaskan pada Alo kalau ia belum siap memulai hubungan. Tapi Bianca tidak cerita kalau alasan ketidak siapannya adalah Evan. Jadi bukannya menjauh Alo malah makin mengejar-ngejar Bianca.
Hampir seluruh pegawai lantai 7 tahu soal ini, dan beberapa pegawai lantai lain yang tahu karena ternyata kecepatan gossip lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Sudah 6 bulan sejak makan siang pertama mereka. Setelah itu Bianca selalu menghindar, tapi ada kalanya Bianca harus menemani Alo. Karena pekerjaan dan selebihnya paksaan dari Alo.
"Kalo gue jadi elu, Pa Alo udah gue sikat. Bi" ujar Lark saat mereka sedang istirahat di rooftop
"Gatau kenapa gue ga tertarik"
"Gue kalo diajak makan siang sama dia. Pasti udah ngebayangin yang engga-engga" kata Lark
"Contohnyaa?" Tanya Bianca sambil tersenyum
"Dia diatas gue. Telanjang. Badannya keker. Terus mompa gue. Ah shit" kata Lark
Bianca hanya tertawa mendengar penjelasan Lark.
Kemudian Cecil mencolek siku Bianca. Menyuruhnya melihat siapa yang datang. Dan dari jauh, jarak 10 meter. Pa Alo sedang berjalan ke arah mereka bertiga.
"Mampus lo" bisik Lark
"Bian" seru Pa Alo.
Bianca langsung berdiri sambil berkata "iyaa pa?"
"Beres istirahat ke ruangan saya yaa" kata Pa Alo
"Baik, Pa" jawab Bianca.
Kemudian Pa Alo berjalan menuju kerumunan para lelaki dan mengobrol disana.
"Tumben kaga ngajak lo makan siang?" Tanya Lark
"Ya bagus laah" kata Bianca
Jam istirahat sudah selesai. Bianca kembali ke ruangannya. Duduk-duduk sebentar lalu menuju ruangan Pa Alo.
"Pa Alo ada, Mar?" Tanya Bianca pada Martha, sekertaris Pa Alo
"Ada Bu, masuk aja. Udah di tunggu"
Kemudian Bianca mengetuk 2x pintu Pa Alo baru masuk.
"Ada apa yaa Pa?"
"Saya denger kamu mau cuti ya? Seminggu"
"Iyaa, Pa"
"Mau liburan apa gimana?" Tanya Pa Alo
"Di rumah aja Pa. Istirahat" Jawab Bianca
"Oh yaudah. Balik sana ke ruangan" titah Pa Alo.
Dihh itu orang gajelas banget. Kata Bianca dalam hatinya
Bianca berjalan ke ruangannya. Tapi iya berhenti sebentar di meja Cecil
"Cil, kerjaan saya udah beres. Besok saya mulai cuti yaaa"
"Iyaa, Bu. Tapi saya denger dari Martha kalo Pa Alo minta di temenin presentasi buat yang sama perusahaan baru. Katanya idenya dari ibu"
"Saya gabisa. Bilang gitu aja ke Martha. Lagian Pa Alo yang lebih paham. Saya mah ga ngerti"
"Okee, Bu"
Lalu Bianca berjalan menuju ruangannya.
Seminggu libur, Dia berencana mengajak Evan jalan-jalan. Menghabiskan waktunya dengan anak tercintanya itu.
TBC
Dont forget to vote and comment. Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF [COMPLETED] ✔
RomanceDi private random untuk adegan 18+ | be wise || [COMPLETED] Katanya cewe sama cowo ga ditakdirin buat jadi sahabat. Hahaha I break the rule, buktinya adalah gue sama Bianca - Dion Yang gue harapkan dari hubungan ini adalah: gue bisa selamanya gila-g...