Dion terbangun. Tubuhnya terasa ringan, tanpa beban. Ia merasakan kenyamanan yang luar biasa. Sebelah tangannya memeluk pinggang Bianca, sebelahnya lagi dijadikan bantal oleh Bianca.
Dion tersenyum menatap Bianca yang masih tertidur. Wajahnya tenang. Tangan Bianca melingkari pinggang Dion. Mereka tidur berpelukan semalam. Selimut tebal menutup tubuh telanjang mereka.
Dion mengecup puncak kepala Bianca.
"Morning darl, bangun yuuu. Udah pagi, Evan pasti nungguin" kata Dion. Berusaha membangunkan Bianca
Bianca bergerak, mengusap-usap wajahnya. Lalu membuka mata.
"Morning darl" sapa Dion lagi
"Morning, Yon" balas Bianca
"Evan udah nunggu kayanya, bangun yuu" ajak Dion.
Mendengar nama Evan, Bianca langsung bangkit dan terduduk. Selimut yang menutupinya merosot hingga perut. Memperlihatkan dada telanjangnya
"Shit, darl. Jangan suguhin aku pemandangan gini lah pagi-pagi. Nanti kita gabakal keluar kamar loh seharian" kata Dion
"Kamu apaan sih" kata Bianca.
Lalu ia turun dari kasur, menuju koper baju miliknya. Mengambil underware baru lalu memunguti bajunya yang semalam di lempar sembarangan oleh Dion.
"Ga ada kamar mandi?" Tanya Bianca
"Kamu ngarep rumah sederhana kaya gini ada kamar mandi tiap kamar? Lucu" jawab Dion
"Yaudah sana pake bajunya, kita keluar" kata Bianca
"Yes, ma'am" kata Dion, patuh
Mereka berdua keluar dari kamar. Menuju ruang keluarga. Evan sudah bangun, bermain bersama Bunda dengan robot-robotan miliknya.
"Selamat pagi, Evan" sapa Dion
"Morning, daddy" jawab Evan
"Ini bahasa Inggris kamu yang ajarin, Bi?" Tanya Bunda
Bianca mengangguk.
"Untung anaknya masih ngerti bahasa Indonesia" sahut Bunda
"Iya Bun, aku ajarin juga. Lagaian kalo di rumah kan pake bahasa indonesia" jelas Bianca
"Bagus kalo gitu" jawab Bunda
Dion sudah asik selonjoran bersama Evan di lantai sambil bermain. Bianca menuju kamar mandi mencuci mukanya. Ketika kembali Bunda sudah berpakaian rapi. Sepertinya mau keluar.
"Bunda mau pergi?" Tanya Bianca
"Kepasar doang, ajak Evan yaa? Nemenin Bunda" kata Bunda
"Eh tapi Evan belom mandi itu Bun" kata Bianca melihat Evan yang masih mengenakan pakaiannya semalam
"Dingin masih jam 7 loh ini. Nanti aja mandinya pulang dari pasar" ujar Bunda
"Mau aku temenin Bun?" Tanya Bianca
"Gausah, sama Ayah aja. Kalian berdua jaga rumah yaa" kata Bunda.
Bianca dan Dion mengangguk serempak.
"Ayaah ayoo buruan" teriak Bunda.
Lalu Ayah muncul dari halaman samping, sepertinya habis berkebun.
"Ayoo, ayah udah siap dari tadi" jawab ayah
Kemudian Ayah menjalankan mobilnya dan mereka ber3 pergi ke pasar.
"Ayah ama Bunda emang paling top deh" kata Dion
"Maksud kamu?" Tanya Bianca
"Dari semalem, Evan tidur sama mereka. Terus sekarang Evan dibawa ke pasar. Apa lagi tujuannya kalo bukan buat kita berdua ena-ena" jelas Dion
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF [COMPLETED] ✔
RomanceDi private random untuk adegan 18+ | be wise || [COMPLETED] Katanya cewe sama cowo ga ditakdirin buat jadi sahabat. Hahaha I break the rule, buktinya adalah gue sama Bianca - Dion Yang gue harapkan dari hubungan ini adalah: gue bisa selamanya gila-g...