20

886 62 10
                                    

Joshua POV.

Ruangan menjadi hening sesaat, aku menelan ludah merasa kerongkonganku yang kering akibat terkejut dan merasa mual. Ini sudah mulai keterlaluan, aku tak mau Mye Jin merasa kalau perjodohan itu benar-benar akan berjalan sesuai keinginannya. Lagipula sepertinya eomma sudah berubah pikiran semenjak ia melihat Rara.

Hyun Rim menghampiriku dan Rara bersama dengan Hoshi, wajahnya sama kesalnya denganku. "Oppa, kau benar-benar mau menikah dengan nenek sihir itu?" ia melipat kedua tangannya.

Aku menghela napas dengan susah payah, Mye Jin membuatku kehabisan kesabaran, "tidak, aku tak pernah mempunyai rencana seperti itu," benar-benar pembuat masalah.

Brak!

"Hya! Kalian dilarang masuk kedalam ruangan ini, ini acara pribadi!"

Suara orang-orang berteriakan menghambur masuk mengisi ruangan yang tadinya bernuansa hangat dan tenang menjadi gaduh dan ribut. Aku menengok kearah pintu yang terbanting terbuka, ternyata para wartawan memaksa masuk untuk meliput acara yang sedang berlangsung. Aku yakin ini pasti rencana Mye Jin, siapa lagi yang punya ide gila seperti ini?

"Wah, padahal aku yakin Mye Jin noona sangat cantik, tapi ternyata ia cukup gila. Aku tak yakin aku masih mau menjadi fansnya," Dino melipat tangannya bergumam dengan suara yang cukup membuat para anggota Seventeen lain menengok kearahnya dan tertawa bersamaan—termasuk aku dan Rara.

Para reporter yang masih berkelut dengan penjaga tak mau kalah, alih-alih mendapat dorongan untuk keluar, Mye Jin malah memerintah para pengawalnya untuk mengurus tempat reporter dapat merekam acara konyol yang ia persiapkan.

"Aku lelah, apa sebaiknya kita pulang saja?" tanya Woozi disebelahku yang ikut bergabung karena penasaran dengan suara gaduh yang terjadi. "Duluan saja," jawabku padanya, ia mengangguk dan berjalan keluar bersama dengan Jeonghan dan manajer mereka. Yang lain tetap berdiri mematung menunggu pengumuman Mye Jin yang membuat penasaran.

Eomma menepuk sebelah pundakku, aku menengok kearahnya berdiri. "Josh, kau benar-benar akan menikah dengannya?" tanya eomma yang langsung kubalas dengan gelengan kepala. Aku tak mau menjadi seorang suami dari wanita aneh macam ia. "Tentu saja tidak," tambahku, eomma menarik pundakku untuk mengarahkan telingaku dengan bibirnya, ia berbisik kearah telingaku.

Deg.

"Eomma yakin dengan rencana ini?" Ia mengangguk dengan senyuman penuh. Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal, dan menengok kearah Rara.

"Joshua, benar kan? Kami akan mengadakan pernikahan bulan depan. Semua rencana sudah berjalan dan akan kami umumkan tanggalnya saat semua sudah benar-benar siap. Josh, bisakah kau naik keatas sini dan bergabung mengumumkan kabar bahagia ini?"

Cih. Bahagia katanya? Untuk dirinya sendiri.

Aku memikirkan rencana yang eomma buat, tapi bukankah ini keterlaluan? Dan aku juga belum mengatur matang-matang hal ini. Tapi, kalaupun disuruh memilih, aku lebih baik menjalankan rencana yang dibuat eomma. Mye Jin masih memperhatikanku dari atas panggung, aku berjalan kearahnya dengan penuh senyum agar ia tak curiga dengan apa yang sedang berjalan didalam isi kepalaku.

Aku menghadap kearah para tamu undangan, berdiri disamping Mye Jin yang masih tersenyum bahagia, dan memperbaiki posisi microfon.

"Ehem, aku Joshua Hong, akan sedikit merevisi pengumuman ini. Aku bukanlah calon pengantinnya, karna aku sudah bertunangan dengan Han Rae Kyung,"

----

Flashback.

"Jadi, nama lengkapmu hanya Hong Jisoo?" tanyanya padaku.

I Married My Bias. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang