Presence

1.8K 208 4
                                    

Pagi hari merupakan musuh terbesar bagi sebagian besar orang. Salah satunya adalah Seokmin. Ia merasa bahwa ia baru saja tidur tetapi tiba-tiba ia sudah harus bangun lagi karena pagi sudah datang.

Tapi, itu adalah ketika Seokmin belum bertemu dengan Soonyoung dan memutuskan untuk tinggal bersamanya di sebuah apartemen yang mereka beli dengan uang hasil jerih payah mereka.

Biasanya Seokmin akan terbangun terlebih dahulu dan menatap Soonyoung yang tertidur disebelahnya entah saat Soonyoung sedang tidur membelakanginya maupun tidur menghadap dirinya bagi Seokmin sama saja karena sama-sama indah (?). Bagi Seokmin hal tersebut dapat membuat hari Seokmin dimulai dengan mood yang baik.

Namun, kali ini ia terbangun tanpa menemukan Soonyoung disampingnya. Seokmin segera lompat dari kasurnya dan berjalan dengan terburu-buru keluar dari kamar mereka dan menuju ke dapur.

Tapi, Soonyoungnya juga tidak ada disana!

Seokmin pun mencari Soonyoung disetiap bagian apartemen mereka dengan panik dan tetap tidak menemukannya. Seokmin pun terlihat frustasi dan mengambil telepon genggamnya lalu mendial nomor Soonyoung.

'Drrtt drrttt'

Terdengar suara getaran dari atas meja makan mereka. Suara tersebut berasal dari telepon genggam Soonyoung. Seokmin pun menutup sambungan teleponnya dan berpikir kira-kira siapa yang tahu akan keberadaan Soonyoung.

'Jihoon!' Pikir Seokmin.

Seokmin pun segera mendial nomor Jihoon dan menunggu sebentar sebelum akhirnya diangkat oleh Jihoon.

"Ada apa!" Tanya Jihoon galak.

"Hyung, jangan galak-galak begitu dong! Aku cuman mau tanya apakah kau tahu dimana Soonyoungie hyung?" Tanya Seokmin to the point.

"Jadi kau mengganggu tidurku karena hal tidak penting itu?!" "Bagiku itu penting, hyung!" Lalu, terjadilah adu mulut yang tentu saja dimenangi oleh Jihoon.

'Dasar, boncel-boncel tapi galaknya minta ampun' pikir Seokmin.

"Sudahlah! Aku tidak tahu dimana Soonyoung, memangnya aku mamanya! Sudah ya."

Tut tut.

Seokmin hanya speechless dengan Jihoon.

Seokmin pun akhirnya mencoba menelpon Wonwoo. Ia berharap Wonwoo tahu dimana Soonyoung tapi nyatanya ia juga tidak tahu.

Seokmin putus asa dan mulai berpikir macam-macam. Dari kesalahan apa yang dia buat, bagaimana kalau Soonyoung kabur darinya karena sudah bosan, Soonyoung diculik dan hal-hal buruk lainnya.

Seokmin pun akhirnya mandi untuk menenangkan pikirannya.

'Paling hanya keluar sebentar dan lupa membawa telepon genggamnya' pikir Seokmin positif.

Seokmin yang sudah segar pun akhirnya mencoba menunggu Soonyoung dengan cara menonton tv. Namun, 2 jam terlewati belum ada tanda-tanda Soonyoung akan pulang. Seokmin yang lapar pun akhirnya memutuskan memasak ramyeon.

'Malas buka kulkas' batinnya.

Seokmin yang sudah selesai makan dan bosan menunggu akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berguna. Ia yang melihat apartemen mereka masih berantakan memutuskan untuk bersih-bersih. Mulai dari menyapu, mengepel dan memvakum cleaner karpet diruang tamu mereka. Setelah semua ia lakukan ia menjatuhkan dirinya ke atas sofa mereka.

'Soonyoung kau dimana? Cepatlah pulang...'
Pikirnya.

Sebelum akhirnya tertidur.

Langit telah berubah menjadi ke orange-an. Tanda waktu sudah menunjukkan petang telah tiba. Matahari sudah pada ufuk timur dan mulai menenggelamkan dirinya ketika Soonyoung membuka pintu apartemennya dengan Seokmin dan melihat apartemennya dengan keadaan gelap.

"Seokmin?" Panggil Soonyoung sambil menyalakan lampu. Namun, tidak ada jawaban.

"Seokmin!" Panggil Soonyoung dengan volume lebih keras sambil berjalan ke arah Sofa mereka untuk meletakkan tas yang ia bawa. Ketika sampai di sofa ia terkejut melihat Seokmin yang tertidur pulas disana. Ia melihat ke sekeliling apartemen dan mendapati apartemennya bersih. Ia tersenyum dan membangunkan Seokmin.

"Seokmin-ah, ireona~" kata Soonyoung sambil menggoyangkan tubuh Seokmin.

Seokmin terbangun dan melihat Soonyoung yang tengah tersenyum padanya. Cepat-cepat ia berdiri dan memeluk Soonyoung dengan erat hingga membuat Soonyoung bingung.

"Kemana saja kau hyung!Aku sangat khawatir padamu tahu tidak?!" Kata Seokmin.

"Aku kan pergi mengantar murid-muridku untuk mengikuti kompetisi menari tingkat kota hari ini! Aku kan sudah bilang padamu kemarin bahkan meninggalkan surat diatas laci disamping tempat tidur!" Kata Soonyoung kesal.

'Dasar pabo!' Batinnya.

"Oh, Tuhanku! Aku tidak ingat!! Kenapa kau tidak membangunkanku dan pergi kesana bersama-sama?"

"Kau terlihat lelah jadi aku biarkan kau tidur! Sudah aku mau mandi!"

Seokmin menghela napasnya lega setelah mengetahui keberadaan Soonyoung sekarang. Tadinya ia yang moodnya buruk sekarang sudah terlihat bagus moodnya. Semua berkat ia melihat Soonyoungnya ketika ia terbangun.

Sekarang kalian tahukan betapa besar peran kebaradaan Soonyoung ketika Seokmin bangun dari tidurnya?

Epilog

"Hyung, aku lapar~ buatkan aku makanan~" rayu Seokmin pada Soonyoung setelah Soonyoung selesai mandi.

"Aku malas kita delivery saja" kata Soonyoung enteng.

"Tapi aku rindu pada masakkanmu~"

"Lho, memangnya kau tidak panaskan masakkanku yang ada dikulkas?"

"Memangnya ada?" 

Jika Soonyoung adalah karakter kartun mungkin empat simpangan siku-siku akan terlihat di dahi Soonyoung sekarang.

"SEOKMIN PABO! SUDAH TIDAK USAH MAKAN KALAU BEGITU!" teriaknya lalu pergi ke kamar mereka dan membanting pintunya lalu menguncinya.

Seokmin hanya membenarkan perkataan Soonyoung.

End

Maafkan diriku yang makin lama semakin gaje 🙇

It's SOONSEOK / SEOKSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang