Taking You Back

843 91 9
                                    

Kind of angst (?)








Seokmin menghembuskan nafasnya kasar lalu mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia baru saja bertengkar dengan Soonyoung. Memang bukan pertama kalinya ia bertengkar dengan kekasihnya itu, tapi kali ini mereka bertengkar hebat hingga Soonyoung keluar dari apartemen mereka. Dan Seokmin hanya diam di apartemen mereka. Seokmin sendiri pun sekarang tidak tahu kali ini siapa yang salah, dia atau Soonyoung. Tapi Seokmin yang emosinya masih belum mereda tidak ambil pusing dan menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya yang ia bawa pulang ke apartemen mereka.












Keesokkan harinya, Seokmin terbangun dengan punggungnya yang sakit, ia tertidur di sofa setelah menyelesaikan pekerjaannya. Badannya terasa dingin karena ia tidur tidak menggunakan selimutnya. Ia mengecek jam di handphonenya dan waktu menunjukkan pukul 9.30. Untungnya hari itu adalah hari minggu jadi Seokmin tidak bekerja. Ia bangun dari tidurnya dan menuju ke dapur. Kosong.


'Soonyoung belum pulang?' Pikir Seokmin.


Seokmin pun melihat di kamar mereka dan hasilnya juga nihil.


Soonyoung belum pulang. Seokmin pun hanya mengendikkan bahunya tidak peduli dan pergi mandi.




'Paling nanti juga pulang' pikirnya.







Waktu sudah pukul 7 malam dan Seokmin masih sendiri di apartemennya. Ia sudah mandi, makan siang, dan bersantai seharian ini namun, rasanya ada yang kurang. Tidak ada yang menemaninya seperti biasa. Tidak ada yang bisa digodanya dan diajak bercanda. Soonyoungnya belum pulang.




Seokmin mulai khawatir sekarang. Dia mengambil handphonenya dan mendial nomor Soonyoung yang sudah dia hafal namun, Soonyoung tidak menjawab hanya operatorlah yang menjawab. Seokmin menelpon teman-teman Soonyoung namun tidak ada yang tahu dimana dia. Tapi, ada satu yang belum Seokmin telpon. Orang yang sebenarnya tidak ingin Seokmin telpon dalam keadaan seperti ini.










'Joshua hyung'








Mereka dulu adalah rival sekaligus teman.








Rival untuk mendapatkan hati Soonyoung. Walaupun pada akhirnya Seokminlah yang memenangkan hati Soonyoung. Namun, Seokmin tidak bisa membenci hyungnya itu. Mereka berteman karena Joshua adalah berada dalam satu klub dengan Seokmin dan juga telah banyak membantu Seokmin.








Seokmin pun akhirnya mendial nomor Joshua dan menunggu beberapa saat.





"Yeobseyo?" Terdengar suara lembut khas Joshua. "Hyung!" Seru Seokmin.





"Oh Seokmin-ah ada apa menelpon?" Tanya Joshua dengan nada yang ramah.




Seokmin terdiam bimbang.





"Ada apa Seokmin-ah? Kenapa kau tidak berbicara?" Terdengar suara khawatir Joshua dari seberang telepon.







"Um, Joshua hyung










Apa kau tahu dimana Soonyoung hyung?"





Terdiam beberapa saat sebelum terdengar jawaban, "Aku tidak tahu. Apa yang terjadi, Seokmin-ah?"




"Kami erm... bertengkar" Jawab Seokmin pelan. Lalu, menceritakan apa yang terjadi.





"Seokmin-ah, aku kecewa denganmu. Aku pikir kau bisa membahagiakan Soonyoung. Tapi, kau malah membiarkannya pergi sendirian tanpa tujuan?! Tunggu kau Lee Seokmin! Aku akan luluhkan lagi hatinya dan akan mendapatkannya!"






'Tututut'






Joshua mematikan teleponnya sepihak setelah sebelumnya berbicara dengan emosi pada Seokmin.






Seokmin membanting handphonenya dengan emosi dan mengacak-acak rambutnya. Ia pun segera berlari mengambil jaket, domoet dan kunci mobilnya lalu berlari menuju tempat parkir.









'Aku tidak akan membiarkannya! Aku akan mencarinya walaupun sampai ke ujung dunia sekalipun! Tunggu aku Soonyoung hyung dan maafkan aku' Tekad Seokmin lalu menancapkan gas mobilnya. Mencari Soonyoung dan membawanya pulang kembali dengannya.







End or continue?




It's SOONSEOK / SEOKSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang