Balik lagi dengan lanjutan yang kemaren tapi semua berubah dari yang udah direncanakan.
Yang ini jadi aneh T.T
Gak bisa sih bikin angst.
Bawaannya pengen fluff mulu.
Tapi sebenernya benci romance -_-"
Ya sudah, kalau mau dibaca silahkan kalau tidak juga gak apa-apa
Enjoy
"Seokmin..." lirih Soonyoung dan mengusap air matanya lalu menutup pintu dengan pelan.
Ia mendengar semuanya.
Soonyoung mendengarkan semua perkataan Joshua kepada Seokmin di telepon.
Joshua?
Ya, Soonyoung sedang berada dirumah Joshua sekarang.
Bagaimana bisa?
Jawaban dari pertanyaan tersebut afalah karena beberapa saat setelah Soonyoung bertengkar dan pergi meninggalkan apartemen, ia bertemu Joshua di minimarket yang jaraknya 1km dari apartemennya. Soonyoung ingin membeli beberapa beer kaleng untuk menenangkan hatinya yang sakit. Awalnya Soonyoung tidak sadar dan Joshua lah yang melihat Soonyoung dan memanggilnya. Mereka berdua pun akhirnya duduk di salah satu meja yang disediakan minimarket tersebut. Joshua yang menyadari bahwa mata Soonyoung sembab akhirnya pun bertanya. Awalnya tidak ingin dijawab oleh Soonyoung tetapi, Joshua tetap memaksa dan Soonyoung yang butuh tempat curhat pun akhirnya menceritakannya.
Flashback
Sudah beberapa bulan ini Soonyoung dan Seokmin sama-sama sibuk.
Memang sih Seokmin yang lebih sibuk.
Seokmin yang pekerjaannya menumpuk karena memang sedang masa-masa sibuknya akan tiba dan Soonyoung yang sibuk melatih murid-muridnya yang akan ikut dalam kompetisi menari tingkat provinsi pada awal libur musim panas.
Mereka berdua pun jadi jarang mengobrol dan bertemu karena Seokmin yang pulang ke apartemen hanya untuk tidur dan pergi lagi paginya untuk ke kantor. Bahkan kecupan-kecupan yang biasa ia terima dari Seokmin menghilang begitu saja. Karena hal itu, Soonyoung merasa bahwa hubungan mereka sedikit renggang.
Soonyoung sangat merindukan Seokmin.
Sangat-sangat merindukannya.
Ingin ia bermanja-manja dengan Seokmin tetapi ia sadar bahwa Seokmin sangat lelah dan ia harus melawan keinginannya itu karena ia juga yang lebih tua dan harus mengerti.
Tetapi, karena terus-terusan seperti ini Soonyoung jadi meragukan diri Seokmin. Soonyoung mulai berpikir bagaimana jika Seokmin sudah tidak mencintainya lagi.
Akhirnya Soonyoung pun bertekad untuk memastikannya. Ia menempel pada Seokmin saat ia pulang dari kantor dan dibentak oleh Seokmin
"Aku lelah, hyung! Bisa nanti saja tidak?"
Soonyoung merasa bersalah dan akhirnya pamit pada Seokmin untuk ke minimarket. Padahal akhirnya ia terisak di atap apartemen mereka.
Dan kejadian tersebut berulang-ulang terjadi. Hingga puncaknya malam itu.
"Seokmin-ah, besok kan hari minggu bagaimana kalau kita pergi makan malam diluar sekarang?" Tanya Soonyoung hati-hati pada Seokmin yang sedang mengistirahatkan dirinya di sofa sambil menonton tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's SOONSEOK / SEOKSOON
FanfictionSoonseok drabble stories dengan berbagai macam genre. Warning!! Garing dan Gaje