Hai guys! Balik lagi bersama saya si pembuat drabble abal ini yang tadinya mau buat special 10k malah mundur jadi special 11k.
Sebelumnya, aku pengen berterima kasih pada kalian yang udah mau baca It's SOONSEOK/SEOKSOON ini dan memberikan vote kalian, saya gak nyangka loh yang baca ini udah 11k aja karena memang awalnya bikin itu tuh buat iseng aja dan gak berharap apa-apa. Tapi, here i am at 11k readers.
Saya seneng loh liat beberapa dari kalian comment, dan bahkan ketawa-ketawa sendiri -.-
Sekian dari saya.
Untuk merayakan 11k drabble abal ini, maka saya juga aka memberikan drabble abal juga di soecial occasion ini.
Selamat membaca!
Soonyoung mengacak rambut hitamnya dengan frustasi di depan kaca yang sedang memantulkan dirinya yang hanya memakai kaos biasa dan boxernya. Pemuda yang memiliki mata yang sipit tersebut telah mengeluarkan hampir dari seluruh isi lemari bajunya yang biasanya rapih disusun oleh Eommanya. Berbagai macam gaya baju sudah ia padukan namun, ia belum puas pada hasil paduannya.
Soonyoung menghela napasnya yang sudah kesekian kali ia hembuskan dan kembali melihat ke kaca.
'Ingat Soonyoung ini bukan date, tapi hanya balas budi pada Seokmin!' Tekad Soonyoung walaupun hatinya tidak bisa bohong bahwa ia ingin menganggap ini adalah sebuah date dengan adik kelasnya yang sudah ia anggap adik sendiri tersebut. Awalnya.
Entah sejak kapan perasaan hangat yang biasanya tidak ia rasakan menyelusup ke hati Soonyoung saat Seokmin memperlakukannya dengan sangat manis. Jantungnya juga berdebar dengan tempo yang tidak wajar seperti saat Soonyoung excited dan melakukan hobinya yaitu menari saat Seokmin memperhatikan dan memberikannya senyum manisnya. Dimana Soonyoung merasa hangat ketika Seokmin tidak sengaja menggandeng tangannya karena excited ingin segera menuju ke restoran chinese kesukaannya dan perasaan tidak rela ketika Seokmin melepas gandengannya dan entah sejak kapan pula Soonyoung hanya memperhatikan Seokmin ketika mereka bersama dengan teman-teman mereka seolah mereka hanya berdua seperti biasanya.
Soonyoung akhirnya memutuskan untuk memakai sweater berwarna hijau dan celana panjang berwarna hitam dan kembali mengaca. Ia menyisir rambutnya dan merapihkan poninya, lalu memakai lipbalm agar bibirnya tidak terlihat kering.
Sebenarnya, Soonyoung ingin mentraktir Seokmin makan di restoran Chinese yang biasanya karena Seokmin telah banyak membantu Soonyoung memberikan ide koreografi untuk mengikuti lomba dance. Berkat Seokmin pula, crew Soonyoung dapat meraih juara pertama dalam lomba tersebut.
Soonyoung yang sekarang telah selesai mendandani dirinya kini tengah berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumahnya sambil memegang handphonenya, menunggu Seokmin yang katanya akan menjemputnya di rumah dengan mobilnya. Soonyoung sibuk menenangkan dirinya yang tiba-tiba gugup dan membuat banyak skenario di dalam otaknya perihal pergi keluarnya ia bersama dengan Seokmin.
'Drrtt drrtt'
Soonyoung terlonjak dengan getaran handphonenya di genggamannya tanda telepon masuk. Tertulis 'Seokku ❤' pada layar handphonenya. Cepat-cepat Soonyoung mengangkat teleponnya.
"Yeobseyo, Seokkie?" Suara Soonyoung melembut dari yang biasanya setelah mengangkat teleponnya.
"Oh, Hyung! Aku sudah di depan rumahmu" jawab suara manis yang sangat Soonyoung sukai dari sambungan teleponnya.
"Oh, baiklah hyung akan segera keluar, tunggu sebentar ya" jawab Soonyoung.
"Araseo, jangan membuatku menunggu seperti menunggu pacar yang masih berdandan ya, hehe" jawab Seokmin dan diakhiri dengan kekehan.
"Hyung, bukan perempuan!" Gerutu Soonyoung yang pipinya memerah lalu memutuskan sambungannya dengan kesal.
Soonyoung keluar rumahnya setelah memakai sneakers hadiah ulang tahun dari Seokmin dan berlari kecil menuju mobil Seokmin yang terparkir di depan gerbang rumahnya. Ia masuk ke kursi penumpang disebelah kursi kemudi yang sudah diduduki oleh Seokmin dan memberikan sapaan dan senyuman pada Seokmin.
"Sudah siapa berangkat?" Tanya Seokmin dengan cengiran lebar biasanya yang sangat Soonyoung sukai.
"Yup!!" Seru Soonyoung dengan setengah excited dan setengah gugup.
"Sebelum itu" kata Seokmin lalu membuka savuk pengamannya. Tubuh Seokmin mendekat pada Soonyoung perlahan. Soonyoung refleks gugup, jantungnya berdebar dengan cepat dan rasanya panas menelusup ke pipinya. Oh, Soonyoung tidak tahu apakah pipinya merah atau tidak.
Tangan Seokmin terulur dan wajahnya sangat dekat dengan wajah Soonyoung. Soonyoung menutup matanya erat, tidak dapat berkutik dengan Seokmin yang sedekat ini dengannya.
'Srett' 'cklek'
Soonyoung membuka matanya dan melihat sabuk pengaman sudah terpakai pada tubuhnya.
'Lumayan kecewa' pikir Soonyoung
"Hyung, sudah kubilang berapa kali untuk menggunakan sabuk pengamanmu! Ini kan demi keselamatanmu sendiri! Kita kan tidak tahu apa yang akan terjadi diperjalanan walaupun aku tidak ingin apa-apa terjadi! Kalau hyung kesayanganku kenapa-napa kan aku akan sedih sekali" omel Seokmin lalu kembali menggunakan sabuk pengamannya kembali dan fokus menjalankan mobilnya menuju restoran yang akan mereka kunjungi.
'Benar, sebagaimanapun aku mengharapkan yang lebih dari Seokmin, ia hanya akan menganggapku hyung yang paling disayanginya. Maka itu, tekanlah perasaanmu Soonyoung! Fighting!' Kata Soonyoung sambil menyemangatinya dalam hati.
'Maaf, hyung ini belum saatnya'
KAMU SEDANG MEMBACA
It's SOONSEOK / SEOKSOON
FanficSoonseok drabble stories dengan berbagai macam genre. Warning!! Garing dan Gaje