Kelebihan micin

427 57 33
                                    

Happy 6k readers yeyyy






Warning (!)

Gaje dan Garing

















Soonyoung berjalan lunglai menuju apartemennya. Ia lelah sekali hari ini setelah menghadiri 3 kelas dan berlatih dance tanpa henti. Ketika tiba di depan apartemennya ia langsung memencet password pintu apartemennya dan ketika berhasil membuka pintu apartemennya terdengarlah lagu yang volumenya cukup kencang.




Soonyoung masuk dan berdiri mematung.

















"Oneul bam juingongeun naya na naya na~"




















Soonyoung terdiam melihat teman masa kecil, roomate sekaligus kekasih bodohnya sedang menyanyi dan menari tidak jelas lagu dari produser 1001 season 2.




Seokmin yang sedang menari tidak jelas tidak sengaja melihat Soonyoung yang berdiri mematung di pintu masuk. Ia menyengir lebar.



"Hyung sudah pulang?" Tanyanya dengan nada ceria.

"Belum" jawab Soonyoung jutek.

"Terus kamu siapa?! Kok mirip sama Soonyoung hyung?!" Tanya Seokmin dengan muka horror dan memasang kuda-kuda.

"Aku hantunya Soonyoung" balas Soonyoung.


"H-hantu!!!" Teriak Seokmin lalu kabur dan mengunci dirinya di kamar mandi.


Soonyoung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak peduli dan masuk ke kamarnya.





















Keesokkan harinya Soonyoung dan Seokmin memiliki jadwal kuliah yang sama. Biasanya mereka berdua berangkat bersama menggunakan mobil Seokmin jika ada jadwal yang sama. Namun, hari ini mereka naik bus karena mobil Seokmin ditinggalkan Seokmin di kampus.



"Terus kemaren kamu pulang naik apa?" Tanya Soonyoung kesal.

"Naik bus" jawab Seokmin.

"Kenapa naik bus kalau kamu bawa mobil?" Tanya Soonyoung semakin kesal.

"Aku lupa kalau bawa mobil, hehe" jawab Seokmin sambil terkekeh.

Soonyoung terdiam tidak percaya.

'Bagaimana ada orang sebodoh Seokmin di dunia ini? Apa salahku ya Tuhan? Kenapa aku bisa bertemu bahkan jatuh cinta pada orang ini?' Batin Soonyoung miris

Pada akhirnya, Soonyoung hanya menghela napas dan memalingkan pandangannya ke jendela.






















Soonyoung sedang duduk di kantin bersama dengan Jihoon dan Jisoo. Soonyoung sedang menceritakan keluh kesahnya tentang kelakuan Seokmin yang kayaknya kelebihan micin yang membuatnya pusing.

"Itu semua salahmu" kata Jihoon.

"Kok salahku?!" Balas Soonyoung tidak terima.

"Siapa suruh waktu masih kecil memasakkan Seokmin telur dadar pakai micinnya satu sendok makan?!" Balas Jihoon.


Jisoo hanya dapat menatap Soonyoung dengan horror.



"J-jadi, Seokmin beneran kelebihan micin?!" Tanya Soonyoung.


"Ya, dan itu semua adalah salahmu!" Kata Jihoon sambil menahan tawanya.


"Gara-garaku?!" Tanya Soonyoung terbata dimatanya sudah tergenang air mata.





"T-tidak!! Maafkan aku yang telah berdosa ini!!"Soonyoung berteriak histeris lalu menyembunyikan kepalanya dengan kedua tangannya.



"Huaaaa"




Sontak seluruh mahasiswa yang ada dikantin langsung melihat ke arah mereka.


Jisoo langsung meminta maaf dan menenangkan Soonyoung dengan menepuk-nepuk punggungnya pelan. Sedangkan Jihoon sebagai sahabat yang baik hati menjelaskan kejadiannya dengan mengatakan,

























"Maaf, ya semua lagi pms nih orangnya"







Mereka yang menatap langsung kembali pada kegiatannya masing-masing.








"Soonyoung-ah" panggil Jisoo.

"Wae?" Tanya Soonyoung yang sudah tenang.



"Pergi ngaku dosa sana" kata Jihoon.



Jisoo menatap tajam Jihoon namun, tidak dihiraukan oleh Jihoon.




"Wae?" Tanya Soonyoung lagi.


"Kan kamu udah buat Seokmin kelebihan micin" balas Jihoon.

"Oh iya, Jisoo hyung temani aku ya nanti" kata Soonyoung.

"Eh?" Balas Jisoo bingung.


"Iya deh" lanjutnya.






Sebenarnya Jisoo ingin bilang kalau Seokmin bisa jadi emang bodoh udah dari sananya. Tapi, ya sudahlah.


















"Jihoon, jangan seperti itu ah sama Soonyoung" kata Jisoo setelah Soonyoung pamit untuk pergi ke kelas selanjutnya.



"Biarin aja, habisnya mereka berdua sama-sama bodoh" balas Jihoon.


Jisoo hanya menghela napasnya mendengar jawaban dari Jihoon. Tapi dalam hatinya iya mengiyakan perkataan Jihoon.








Epilog






Soonyoung baru pulang dari mengaku dosa bersama dengan Jisoo. Di depan pintu ia berharap kalau Seokmin sudah berubah jadi orang yang tidak kelebihan micin lagi. Ia menhirup napas sebelum membuka pintu apartemennya. Ia masuk dan terdiam.























Dilihatnya Seokmin sedang menari-nari tidak jelas dengan frying pan ditangan kirinya dan spatula di tangan kanannya.







Soonyoung mengangkat kedua tangannya tinggi tanda menyerah.

















END :3





It's SOONSEOK / SEOKSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang