Be His Strength

449 57 11
                                    

Jujur saya gak pinter bikin judul 😂😂😂




Kali ini saya buat lebih serius.




Pengen buatnya angst tapi gak tau feelnya dapet atau nggak


Tapi








Happy reading :)














Soonyoung sedang menatap kosong pada meja bundar di sebuah cafe dekat tempat bimbingan menari tempatnya mengajar ketika sebuah tepukan halus yang mendarat di pundaknya membuat dirinya tersadar dari lamunannya. Soonyoung menatap ke arah pemuda yang menepuk pundaknya lalu  tersenyum tipis dan dibalas oleh pemuda itu.



"Seokkie" panggil Soonyoung dengan suara pelan.

"Ne, hyungie?kenapa?" Tanya pemuda yang bernama Seokmin tersebut sambil membelai rambut Soonyoung hyungnya.

"Tidak. Hanya ingin memanggil" kata Soonyoung.

"Mari pergi" lanjutnya dan berdiri lalu menyelipkan sela-sela jarinya pada sela-sela jari Seokmin lalu menggenggamnya erat.




Seokmin tahu bahwa Soonyoung hyungnya sedang tidak apa-apa tapi, Soonyoung selalu mengelak. Namun, bukan Soonyoung namanya kalau tidak keras kepala.


Tak jarang Seokmin melihatnya melamun dengan ekspresinya yang sedih. Seokmin pun tahu apa penyebab kesedihan Soonyoung. Namun, mau bagaimana lagi semua sudah terjadi dan Seokmin sangat mencintai Soonyoung.














Dan Seokmin pun tahu bahwa Soonyoung juga mencintainya.



.


.


.



"Sampai jumpa besok, hyung" kata Seokmin lalu memeluk dan mencium dahi Soonyoung ketika mereka sudah sampai di depan gedung apartemen Soonyoung.


Mereka baru saja pulang dari menikmati jalan-jalan sore mereka di sepanjang sungai han sambil bergandengan tangan dan sesekali bercanda ria lalu setelah itu mereka makan malam di restoran kesukaan Soonyoung.

Soonyoung hanya menatap wajah Seokmin dengan ekspresi tidak terbaca dan melepaskan pelukannya. Seokmin tersenyum lembut dan membelai rambut Soonyoung sebentar sebelum membalikkan tubuhnya bermaksud untuk pulang.




Namun, Seokmin baru berjalan beberapa langkah ketika Soonyoung menubruk tubuhnya dan memeluknya dari belakang.

"Aku mau ikut Seokkie pulang" kata Soonyoung dengan suara serak seperti sedang menahan tangis.


Seokmin tersentak. Lalu, pada akhirnya membawa tangannya dan menggenggam punggung tangan Soonyoung yang sedang memeluknya.


"Baiklah" kata Seokmin.





.




.




.



Seokmin setengah excited dan juga setengah khawatir.

Excited karena Soonyoung hyungnya yang baru pertama kali ini menginap di apartemennya dan khawatir karena Soonyoung hyungnya hanya duduk terdiam disofanya sambil memeluk kedua kakinya dengan pandangan sendunya.


Seokmin menghampiri Soonyoung lalu duduk disampingnya.


"Ada apa, hyungie?" Tanya Seokmin pelan lalu memeluk dan membelai rambut Soonyoung.


Soonyoung memeluk Seokmin erat dan menyembunyikan wajahnya di pundak Seokmin lalu mulai terisak.



"Aku sudah tidak kuat lagi, Seokkie" gumam Soonyoung.

"Soonie hyung" kata Seokmin sambil terus membelai rambut Soonyoung.

"Aku lelah begini terus, Seokkie" kata Soonyoung sambil mencengram erat baju Seokmin.

"Lalu, hyung ingin berhenti menemuiku?" Tanya Seokmin memberanikan diri. Ada perasaan mencelos dihatinya.



"Aku cinta padamu, Seok" kata Soonyoung.


"Lalu, hyung inginnya bagaimana? Bukankah hyung bilang hyung lelah?" Tanya Seokmin berusaha tetap meredam emosinya.


"Aku ingin bilang padanya, Seok. Kalau kita sudah tidak bisa bersama. Namun, aku tidak bisa" jelas Soonyoung.

"Lalu, hyung tetap ingin bersama dengan orang yang telah menyakiti hyung itu? Dia bahkan sudah bahagia dengan orang lain!" Nada bicara Seokmin mulai meninggi.


"Tentu saja tidak! Maka dari itu, hyung minta tolong! Temani hyung untuk bertemu dan bicara dan berpisah baik-baik dengannya. Hyung butuh Seokkie sebagai kekuatan hyung" Jawab Soonyoung dengan nada yang tegas.


"H-hyung" gumam Seokmin.


"Aku bahagia denganmu, Seok. Kau membuatku melupakan masalahku, kau selalu berusaha menghiburku dan kau menyadarkanku kalau ini semua sudah tidak benar" jelas Soonyoung dengan senyum tipisnya.


"Aku cinta padamu, Seok" ulang Soonyoung untuk yang kedua kalinya malam itu.


Seokmin tersenyum bahagia dan menangkup pipi Soonyoung. Soonyoung yang mengerti menutup kedua matanya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Seokmin.



Seokmin memiringkan kepalanya dan menghapus jarak diantara mereka dan menempelkan bibirnya pada bibir Soonyoung dan melumatnya pelan.







Soonyoung yang mulai kehabisan nafas menepuk pelan leher Seokmin. Lalu, mereka berdua tersenyum malu.















"Aku juga cinta padamu, Soonie hyungku" kata Seokmin.













'Akhirnya sebentar lagi aku bukanlah seorang selingkuhan yang hanya bisa mencintainya secara tertutup dari orang yang paling kucintai tapi adalah seseorang yang akan mencintainya secara terang-terangan dan menunjukkan pada dunia bahwa ia adalah orang yang paling kucintai juga aku yang akan menjadi kekuatannya'
















End













Saya gak pinter bikin adegan romantis 😂😂😂




It's SOONSEOK / SEOKSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang