Don't Need to Know

932 117 8
                                    

"Seokmin sunbaenim, s-sebenarnya aku sudah lama s-suka pada sunbaenim" Kata siswi berambut sebahu sambil menundukkan kepalanya karena malu di hadapan seorang siswa yang sedang bersender di tembok.

Siswa bernama Seokmin itu menghela napasnya malas dan berkata,

"Maaf, nona. Aku tidak tertarik"

Setelah itu pergi meninggalkan siswi tersebut tanpa mempedulikan perasaannya.

Sesosok bayangan pemuda yang melihat  dari jauh kejadian itu hanya mengepalkan tangannya dengan ekspresi sedih di wajahnya dan pergi dari tempat kejadian.


Lee Seokmin, pemuda yang baru saja mendapat pernyataan cinta adalah pemuda tingkat dua dari SMA Seoul yang bisa dibilang populer.


Kaya, wajah tampan bak aktor dan suara merdu bak malaikat ketika bernyanyi dapat meluluhkan semua orang. Banyak yang menyatakan cintanya padanya namun selalu ditolak oleh Seokmin. Ada rumor mengatakan bahwa sebenarnya ia sudah memiliki pacar, namun kebenarannya masih belum terungkap.


Kwon Soonyoung masuk ke rumahnya dan langsung menuju ke kamar adiknya, Kwon Minyoung. Ia mengetuk pintu kamar sang adik dan menunggu beberapa saat.

"Kwon Minyoung, ini oppa! Oppa tahu kau didalam cepat buka pintunya!" Kata Soonyoung tak sabaran.

Minyoung pun membuka pintu dengan mata yang sembab sehabis menangis. Ia pun lamgsung memeluk oppanya dan terisak kembali.

"Oppa dengar kau menyatakan cintamu pada Lee Seokmin?" Tanyanya dengan nada yang dilembutkan.

Minyoung mengangguk.

"Dan ditolak?" Tanyanya kembali.

Minyoung terdiam dan terdengar kembali suara isakan tangisnya. Soonyoung hanya memeluknya dalam diam dengan ekspresi wajah kasihan sambil menepuk-nepuk punggung adiknya.

'Maafkan aku' bisiknya dalam hati.

Keesokan harinya, Soonyoung berjalan di lorong sekolah menuju kelas 2-3, kelasnya Seokmin. Ketika tiba di depan kelasnya, Soonyoung langsung membuka pintu dengan kasar.

"Lee Seokmin!" Serunya kencang.

"S-soonyoung sunbaenim?!" Kata Seokmkn yang tadinya sedang memainkan handphonenya dengan tergagap karena terkejut.


"Ikut aku Lee Seokmin! Kita harus membicarakan sesuatu!" Kata Soonyoung dengan nada yang tidak bisa dibantah lalu berbalik badan lalu pergi. Seokmin mau tidak mau harus menurutinya.


Orang-orang lainnya yang melihatnya hanya berbisik-bisik. Seperti, 'habislah Seokmin karena dia baru saja menolak adik dari Soonyoung sunbaenim' atau 'oh tidak, Seokminku dalam bahaya' dan masih banyak lagi.


Soonyoung dan Seokmin sekarang berada diatap sekolah. Seokmin pun merasa sedikit ketakutan. Soonyoung terlihat sedang badmood.


"Sebenar-" "Kau baru saja menolak adikku kan?"

"Hah?" Tanya Seokmin.

"Lee Seokmin, gadis yang kemarin kau tolak adalah adikku" Jelas Soonyoung dengan ekspresi wajahnya yang berubah menjadi sedih.


"Aku sebagai oppanya merasa bersalah! Aku bahkan menyaksikan adikku ditolak olehmu! " lanjutnya lalu menutupi wajahnya dan terisak.

Seokmin hanya memeluknya dan menenangkannya,

"Tidak, Soonyoung hyung. Kau tidak salah apa-apa"

"Tapi, aku tidak memberitahunya kalau aku-" Soonyoung melihat ke wajah Seokmin.


"Kalau aku adalah pacar dari orang yang baru saja menolaknya" lanjutnya dengan air matanya yang masih menetes.


Seokmin tersenyum dan menghapus air mata Soonyoung.


"Dia tidak perlu tahu. Hanya kita yang perlu tahu" kata Seokmin dan meletakkan kedua tangannya dipipi Soonyoung.

"Kau tahu aku mencintaimu kan?" Tanyanya sambil menempelkan dahinya dengan dahi Soonyoung. Soonyoung mengangguk lalu memejamkan matanya.

Seokmin menghapus jarak diantara mereka dan mengecup bibir Soonyoung dengan lembut, menyalurkan seluruh perasaannya beberapa saat sebelum melepaskannya.


"Aku juga mencintaimu, Seokmin-ah" kata Soonyoung lalu menggenggam erat tangan Seokmin. Mereka diam, mencari kehangatan melalui genggaman tangan mereka.


"Kau tahu Soonyoung hyung?" Tanya Seokmin, memecah keheningan.


"Hm?" Gumam Soonyoung sambil melirik kearah Seokmin


"Biarkan waktu yang memberinya tahu" Kata Seokmin.

"Maksudmu?" Tanya Soonyoung bingung.


"Tunggu dan lihat saja, hyung" kata Seokmin dengan tersenyum penuh arti.

Soonyoung hanya mengerutkan keningnya.



Epilog



"Kau tahu tidak hyung? Aku tadi sangat ketakutan melihatmu saat dikelas" kata Seokmin sambil menyenderkan kepalanya dibahu Soonyoung.

"Kenapa memangnya?" Tanya Soonyoung sambil mengelus kepala Seokmin.

"Kau terlihat menyeramkan seperti kucing yang ingin menyerang mangsanya" Jawab Seokmin setengah bercanda.

"Kau ini bercanda ya! Memangnya kucing terlihat menyeramkan ketika ingin menyerang mangsanya? Lagipula kenapa aku yang marah seperti kucing?!" Kesal Soonyoung.


"Kau seperti kucing kan karena kucing senang dibelai" Jawab Seokmin asal.


"Jadi maksudmu aku ini senang dibelai?!" Teriak Soonyoung kesal lalu memukul kepala Seokmin keras dan memukul Seokmin dengan pukulan bertubi-tubi.

"Mati kau Lee Seokmin!" Seru Soonyoung.

"Ampun, hyung-" Kata Seokmin  lalu kabur dan dikejar oleh Soonyoung.


Akhirnya kejar-kejaran pun tidak dapat terhindarkan. 

Dan mereka pun tidak sadar kalau mereka telah membolos pelajaran pertama mereka.


End.


Hai semua yang membaca, (kalau ada) saya kembali setelah TO dan UAS (yay)

Btw udah pada denger BOOM BOOM kan?!

Enak deh lagunya catchy and energic. Dancenya juga keren!

Terus lagu-lagu di track yang lain juga enak~

Denger Wonu nyanyi rasanya gimana gitu 😍😍😍

Denger hiphop team nyanyi juga!

Denger Minghao sama Jun dapet part di beberapa track juga rasanya bahagia 😊😊😊

Btw lagu Highlight yang compose Soonyoung~ I'm so proud~

Sekian~

Bye~

It's SOONSEOK / SEOKSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang