Café

1K 126 10
                                    

"Ah, dingin~" gumam Soonyoung sambil menggosok-gosokan kedua tangannya lalu meletakannya ke kedua pipinya. Ia sedang berada di daerah pertokoan untuk membeli pengahangat ruangan. Miliknya sudah tidak berfungsi karena penghangat tersebut sudah lama Soonyoung gunakan.

Suhu di Korea memang sedang rendah sekarang dikarenakan sudah memasuki musim dingin. Karena tidak ingin mati karena kedinginan akhirnya Soonyoung memutuskan untuk membeli yang baru. Namun, Soonyoung kedinginan sekarang. Ia lupa memakai sarung tangannya.

'Andai saja ada yang dapat menggengam tanganku saat kedinginan untuk menghangatkannya' pikirnya.

Soonyoung pun akhirnya memutuskan untuk berhenti disebuah café untuk menghangatkan dirinya. Ia masuk ke dalam café tersebut dan disambut oleh pria yang berdiri di meja kasir dengan senyumnya yang lebar.

"Selamat datang!" Kata pemuda tersebut dengan semangat dan tersenyum hingga memperlihatkan gummy smilenya.

'T-tampan' pikir Soonyoung dan langsung menepisnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia berjalan menuju kasir tersebut dengan awkward dan membaca pilihan menu yang tersedia.

"Ung..." dengung Soonyoung sambil bingung memilih minuman apa yang ingin ia pesan.

"Sudah siap memesan?" Tanya pemuda tersebut dengan ramah sambil mempertahankan senyumnya.

Soonyoung hanya melihat wajah pemuda tersebut dengan melongo dan menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana dengan cafe latté?" Tanya pemuda tersebut.

"Umm... tidak, tidak. Aku tidak ingin minum yang pahit-pahit sekarang" kata Soonyoung.

"Bagaimana dengan hot chocolate? Rasanya manis kok seperti dengan anda"

"Eh?" Mendengar hal itu, sontak pipi Soonyoung memanas dan memerah.

"Jadi, bagaimana manis? Ingin memesan hot chocolate?" Tanya pemuda tersebut sambil menaikkan alisnya genit.

"B-baiklah aku p-pesan itu satu" kata Soonyoung, malu.

"Ada pesanan lain?"

"Tidak" jawab Soonyoung sambil menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, jadi hot chocolate satu" kata pemuda satu sambil memencet layar monitor yang berada didepannya.

"Maaf, nama anda siapa?" Tanya pemuda itu kembali.

"Huh? Oh! Kwon Soonyoung" jawab Soonyoung.

"Kwon Soonyoung ya, namanya yang indah seperti orangnya" kata pemuda tersebut sambil mengetikkan sesuatu.

Soonyoung merasakan pipinya kembali memanas.

"Baiklah, Kwon Soonyoung-ssi silahkan menunggu di salah satu meja dan hot chocolatenya akan segera diantar" kata pemuda tersebut yang ternyata bernama Seokmin (Soonyoung melihat nametagnya)

"Uhm, anu Seokmin-ssi. Berapa yang harus kubayar?" Tanya Soonyoung sambil mengeluarkan dompetnya.

"Sudah dibayar kok"

"Eh? Tapi aku belum bayar?" Tanya Soonyoung bingung.

"Sudah kubayar" kata Seokmin lalu tersenyum.

"Tapi-"

"Bagaimana kalau dibayar dengan sebuah kencan?" Tanya Seokmin dengan senyum menawannya.

"Hah?!"

Soonyoung tidak tahu harus berkata apa. Tapi, ia menganggukan kepalanya.

"Baiklah! Silahkan ditunggu pesanannya akan segera di proses~" kata Seokmin dengan nada senangnya.

Soonyoung pun akhirnya memutuskan untuk duduk di meja dekat kaca. Sambil menunggu ia melihat ke arah keluar jendela. Ia meilhat ke langit yang agak gelap.

"Eh! salju pertama turun!" Kata suara dibelakang Soonyoung.

Soonyoung yang melihat salju pertama turum itu juga menganggukkan kepalanya. Dan ketika sadar bahwa ada suara dibelakangnya Soonyoung langsung memutarkan kepalanya ke belakang dan meilhat Seokmin dengan pesanan miliknya.

"Hot chocolate anda telah tiba! Silhakan dinikmati" kata Seokmin sambil meletakannya di atas meja dan meninggalkan tisu yang berisi tulisan.

'Don't forget to call me, pretty for our date

Lee Seokmin

08XXXXXXXXX'

Soonyoung tersenyum dan menyimpan tisi tersebut di dalam sakunya.

'Mungkin aku tidak akan sendirian lagi di musim dingin kali ini' batinnya dan meminum hot chocolatenya sambil sekali-sekali melirik ke arah Seokmin.


End.

It's SOONSEOK / SEOKSOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang