Aku menghirup nafasku dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlahan. Ku tatap sekelilingku, perlahan bibirku membentuk sebuah senyuman. Ini adalah keputusan yang aku ambil, aku tak boleh sampe menyesalinya. Paska kedua Orang tuaku mengusir diriku dari rumah, setelah aku memberitahu mereka tentang orientasi sex ku yang sebenarnya. Akupun memutuskan untuk memulai kehidupan yang baru. Kota ini lah yang ku pilih untuk memulai lembaran kehidupanku yang baru. Dengan bermodalkan rasa percaya diri, title S2 yang kuraih 2 tahun yang lalu dan tabungan uang yang ku kumpulkan dari gaji ku sewaktu bekerja di sebuah bank swasta di kotaku, Jakarta. Mungkin banyak orang yg berpikir, betapa bodohnya aku, menutuskan resign dari pekerjaanku dimana aku memiliki jabatan yg cukup di tinggi di Bank tersebut. Tapi semua itu kulakukan untuk menata lembaran kehidupanku yang baru. Dengan langkah kaki yang mantap, ku tarik koperku keluar dari pintu kedatangan airport. Aku di sambut oleh beberapa tukang ojek dan supir mobil yang menawariku untuk memakai jasa mereka. Aku sedikit kelimpungan, karna mereka agak sedikit kasar. Akhirnya aku pun memutuskan untuk memakai salah jasa salah satu dari mereka."Bentar ya dek saya ambil mobil di parkiran dulu" kata sopir yang ku taksir berumur 50 tahun, dari mukanya bisa kutebak kalau bapak itu orang jawa.
"Iya pak silahkan, saya tunggu disini" timpalku sopan atas perkataan dia.
Saking exicitednya aku dengan kota baru ini, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Vale Lukyanova, aku berumur 25tahun. Ayah dan ibuku pure asli orang Rusia tapi mereka berdua sudah pindah warga negara menjadi warga negara Indonesia. Aku lahir dan besar di Indonesa. Aku menyelesaikan bangku SMA ku tepat pada umur 16 tahun. Aku mendapatkan title Sarjana Ekonomi saat aku berumur 20 tahun, dan aku mendapatkan title Master Manajemen tepat saat aku berumur 22 tahun. Mengenai fisik ku, tinggi badan ku hanya 167 CM. Badanku tidaklah gemuk, cenderung kecil seperti wanita. kulitku putih merona, mulus, bersih tanpa ada noda sedikitpun, karna memang aku sangat menjaga kulitku ini. Jari jari ku sangat lah lentik. Bibirku merah merona, meskipun aku seorang perokok. Hidung ku mungil dan mancung. Rambutku agak kecoklatan. Iris mataku berwarna hijau mengikuti iris mata ibuku. Gen ibu terlalu dominan dalam diriku. Ada satu hal yg selalu aku jaga, dari saat aku mengetahui bahwa aku ini gay, keperjakaanku! Sebagai gay bottom sejati aku tak pernah ada niat sedikitpun untuk menyerahkan keperjakaan lobang pantatku ke sembarangan orang. Aku pun tidak pernah menjalin hubungan yang terikat dengan siapapun, hanya sebatas mengoral kejantananpria saja. memuaskan pria dengan memakai mulutku dalam hal itu, aku lah ahlinya. Sudah puluhan pria yang aku taklukan dengan caraku mengoral kejantanan mereka. Aku mempunyai fetish tersendiri, yaitu meminum sperma. Aku menyukai hal itu, mungkin karna hal itu yang membuat diriku terlihat selalu muda di bandingkan umurku. Banyak orang yang mengira kalau aku ini masih duduk di bangku SMA, bahkan ada yg mengira aku masih duduk di bangku SMP. Ya bisa dibilang postur tubuh dan muka ku yang menyebabkan mereka berpikiran seperti itu. Aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan menyerahkan keperjakaan lobang pantatku kepada laki-laki yang memang bisa membangkitkan sisi liarku, yang bisa membuat diriku lepas kendali, yang bisa membuat diriku ingin berbuat lebih dari sekedar mengisap kejantanannya. Itu lah kriteria yang aku tetapkan. Sudah cukup mengenai diriku.
Setelah aku menunggu kurang lebih 10 menit, bapak itu kembali dengan membawa mobil. Aku pun memasuki mobilnya setelah barang bawaan ku dia masukan ke bagasi.
"Mau kemana dek?" Bapak itu bertanya dengan sopan kepadaku.
"Saya enggak tau mau kemana pak, ini juga baru pertama kalinya saya ke kota ini pak" jawabku masih dengan senyuman.
"Dari awal bapak sudah duga itu, kamu juga baru pertama kali ini injak Papua kan?" Ucap bapak itu di akhiri pertanyaan. Sesekali melirik ke arahku.
"Iya pak, ini kali pertama saya menginjakkan kaki di tanah papua" jawabku.
Bapakk itu terseyum, "selamat datang di tanah Papua dek" ucapnya, saya pun menjawab, "iya makasih pak".
"Trus sekarang ini kita mau kemana?" Tanya bapak itu.
"Cari rumah kontrakan pak, untuk saya huni selama saya di kota ini" jawabku. Kami pun berbincang bincang, tentang rumah kayak bagaimana yg ingin saya tempati dan sebagainya.
***
Hari sudah sore, kira-kira aku menghabiskan waktu 5 jam bersama bapak supir tadi untuk mencari kontrakan, membeli perabotan dan perlengkapan lainnya untuk memenuhi rumah kontrakan ku ini. Setengah jam yang lalu bapak itu pamit untuk pulang kerumahnya, setelah membantuku seharian ini, dia pun memberikan ku nomor hapenya, sewaktu waktu aku membutuhkan bantuan darinya. Rumah kontrakan ku sangatlah minimalis. Cuma terdiri dari 2 buah kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur dan 1 ruang tamu. Tapi yang aku sukai adalah halamannya yang bisa di katakan agak luas. Aku bisa menanaminua dengan bunga nantinya. Setidaknya kalau aku ada kepikiran untuk membeli mobil, halaman ku ini bisa ku jadikan garasi.
***
BERSAMBUNG
Akhirnya ini cerita pertamaku di Wattpad, selama ini selalu menjadi pembaca setia saja :D Tapi akhirnya muncul juga niatan untuk membuat cerita sendiri hehehe
Mohon maaf kalau ceritanya absurd parah wkwkwkwkwk maklumin baru pertama kali nulis ya gini XD
P.S : Multimedia di atas itu Vale!
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY (BxB)
Short StoryHomophobic silahkan keluar! Cerita ini mengandung konten dewasa yang VULGAR! #SINOPSIS Vale Lukyanova, paska di usir kedua orang tuanya karna mengakui kalau dirinya gay. Dia pun memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru di kota baru, suasana y...